Ingin kalahkan Google, Apple Keliling Dunia Untuk Mengumpulkan Data

(Business Lounge – Business Insight) Apakah anda bisa menemukan foto rumah Anda di Google Maps? Jika ya, berarti mobil Street View milik Google sudah pernah  melewati rumah Anda sebelumnya. Google Street View adalah fitur penjelajah milik Google Maps, cara kerjanya adalah menggunakan mobil yang di atasnya terdapat kamera yang berputar 360 derajat untuk menangkap berbagai objek berupa panorama kota dengan merekam video. Nah kemudian gambar-gambar yang dihasilkan ditampilkan dalam bentuk foto.

Selain Google, beberapa perusahaan teknologi lainnya seperti Apple dan Nokia juga ikut berkompetisi di dalam industri pemetaan digital. Sejauh ini Google Maps memang yang paling popular dibandingkan dengan yang lainnya, di posisi kedua adalah layanan Apple Maps. Apple diketahui terus meningkatkan kualitas layanannya untuk dapat bersaing dengan Google maps. Hal ini dilakukannya semenjak awal pengoperasiannya pada tahun 2012.

Update yang terbaru adalah Apple sedang berupaya meningkatkan performa petanya, hal ini dilakukan dengan sebuah proyek mengelilingi dunia untuk melakukan pengumpulan data dengan menggunakan mobil, persis seperti yang telah dilakukan oleh Google dengan mobil Street Viewnya yang dimulai pada tahun 2006 lalu.

Berita yang disampaikan pihak Apple pada Rabu 10 Juni 2015 ini mengatakan bahwa perusahaan ini akan memulai misi mengendarai mobil ke seluruh dunia dengan tujuan mengumpulkan data, hal ini dilakukannya dalam rangka meningkatkan performa Apple Maps. Adapun perjalanan ini akan dimulai pada pertengahan Juni ini. Di mulai dari mengunjungi beberapa negara bagian dan kota di Amerika Serikat, termasuk California, Florida, dan New York, kemudian mobil Apple ini akan berlanjut ke kota-kota di Inggris seperti London, Birmingham, dan Essex, juga mengunjungi Irlandia. Sebelum mengunjungi setiap kota tersebut, Apple akan menginfokannya terlebih dahulu. Data yang dikumpulkan dari proyek ini akan diterbitkan pada pembaruan Apple Maps mendatang. Sebelumnya pada Februari lalu, tersebar kabar bahwa Apple sedang mengembangkan pesaing Street View milik Google, setelah sebuah mobil dengan kamera dan peralatan pemindaian milik Apple terlihat di jalanan San Francisco. Hasil dari persaingan yang ketat di industri peta digital membuat masing-masing pemain harus berpikir keras strategi apa yang harus diambil. Google sebagai pemimpin pasar, berusaha terus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin. Hal ini dilakukannya dengan terus meningkatkan kualitas layanan maps-nya, update terakhir adalah Google sedang mengembangkan versi offline dari petanya.

Berbeda dengan Apple yang mengambil strategi untuk bersaing dengan Google melalui strategi frontal attack, Yahoo sebagai perintis dalam layanan peta digital, justru mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dari industri ini. Menyadari bahwa perusahaannya tidak berhasil mempertahankan kedudukannya sebagai leader, Yahoo menutup layanan petanya yang sudah beroperasi selama 8 tahun. Yahoo memilih mengambil strategi untuk fokus pada layanan pencarian, komunikasi, dan konten digital-nya. Keputusan untuk mengundurkan diri dari persaingan di segmen pemetaan digital ini cukup beralasan, salah satunya adalah faktor besarnya biaya yang diperlukan. Bayangkan saja berapa biaya yang sudah dikeluarkan Google untuk menjelajah satu kota seperti Jakarta.

Adapun Google Street View sudah tersedia untuk lebih dari 3000 kota di 50 negara dan bahkan memiliki citra di tujuh benua, termasuk bagian dari Arktik dan Antartika. Bermula dari kota-kota di Amerika Serikat, Eropa, dan meluas ke seluruh dunia. Di Indonesia sendiri sudah tersedia untuk Jabodetabek, Surabaya, Bogor, dan Bali. Dengan luasnya wilayah yang telah dikuasai Google Maps, memang bukan hal yang mudah untuk menyainginya. Kabarnya alasan tingginya persaingan ini juga yang mendorong perusahaan Nokia untuk menjual layanan HereMaps-nya.

Rebecca Hayati/VMN/BL/Managing Partner E-Commerce
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x