Bagaimana Bila Menggantikan Tenaga Kerja dengan Robot?

(Business Lounge – Empower People)  Pikirkan apakah pekerjaan Anda dapat dikerjakan oleh robot? Universitas Oxford baru-baru ini mengeluarkan sebuah laporan yang membandingkan kreativitas dan robot. “Pekerjaan yang dianggap kreatif saat ini, mungkin tidak begitu besok,” demikian menurut laporan tersebut. Laporan ini dikeluarkan oleh Nesta, sebuah kelompok riset dan inovasi non-profit yang berbasis di London bekerja sama dengan Universitas Oxford. Laporan yang diterbitkan pekan lalu ini menggali kemungkinan diadakannya efek otomatisasi pada tenaga kerja.

Laporan Nesta / Oxford mencoba untuk menghalangi bagaimana pekerjaan yang cukup kreatif dapat menghindari otomatisasi dalam jangka dekat. Dari 702 pekerjaan dikategorikan di AS, 21% dirangking sebagai “sangat kreatif,” – menawarkan perlindungan menentang otomatisasi. Pekerjaan tersebut seperti seniman, arsitek, desainer web, dan spesialis IT.

Laporan tersebut juga menyebutkan beberapa pekerjaan yang sangat rentan terhadap komputerisasi, seperti administrator kantor, call center staf, pustakawan, peternak dan petani tanaman, penebang, penambang, salesman mobil, dan staf hotel.

“Hasil penelitian ini menegaskan intuisi bahwa pekerjaan kreatif adalah bukti komputerisasi pada masa depan,” demikian dikatakan laporan tersebut. Ditambahkan juga bahwa hasil yang ada juga akan menyarankan restrukturisasi yang meluas untuk pasar tenaga kerja selama beberapa dekade yang akan datang. Laporan itu mendesak pemerintah untuk membantu para pekerja yang dibuat berlebihan dalam profesi kreatif baru.

Berikut adalah lima pekerjaan yang menurut laporan tersebut memiliki probabilitas yang sangat rendah untuk komputerisasi:

Penerjemah dan penafsir (5,8%)
Pertunjukan seniman (7%)
Penyiar radio (7,7%)
Produsen Film dan TV (8%)
Resources & Development pada ilmu alam (10,9%)

Berikut adalah lima pekerjaan laporan itu memiliki probabilitas yang sangat tinggi terhadap komputerisasi:

Extractors lahan gambut (100%)
Projeksionis film (97%)
Produsen tembaga (70,7%)
Milis penerbit (69%)
Bartender (67,5%)

Dari hal di atas maka dapat disimpulkan pekerjaan yang memiliki lebih banyak unsur technical akan lebih mudah digantikan oleh robot. Sedangkan pekerjaan yang memiliki lebih banyak unsur strategic akan lebih sulit untuk digantikan oleh mesin.

Pekerjaan membuat kopi tentu saja akan lebih mudah digantikan dengan mesin, bahkan ukuran dan komposisinya akan dapat sangat mudah untuk dibuat sama persis sesuai dengan keinginan. Mereka yang membutuhkan kopi pun tidak perduli apakah ia harus mendapatkan senyuman atau pun sapaan ramah, yang ia perlukan bagaimana ia dapat memperoleh kopi yang sesuai dengan keinginannya atau tidak, bagaimana si mesin dapat berfungsi dengan benar atau tidak dan bagaimana kecepatan si mesin.

Tetapi bagaimana dengan pekerja seni? Seni sangat berkaitan dengan rasa oleh karena itu sangat sulit untuk menggantikannya dengan mesin yang tidak mengenal rasa. Walaupun bisa saja, misalnya kain batik yang diproduksi masal dengan motif dan warna yang sama. Maka di manakah letak keunikannya? Atau lukisan yang dapat dengan mudah Anda temukan di pasar-pasar seni di Bali dengan bentuk dan warna yang sama. Saya tidak tahu persis bagaimana memproduksinya secara masal, namun tidak ada perbedaan satu dengan yang lain sehingga tidak terlihat istimewa. Akan sulit menggantikan pekerja seni dengan mesin atau robot.

Suka atau tidak suka, cepat atau lambat, ada baiknya untuk dapat memikirkan otomatisasi di dalam dunia kerja. Tentu saja hal ini akan berkaitan dengan efektifitas dan pemotongan biaya sehingga sangat penting untuk mempertimbangkannya. Hal ini akan kita bahas lebih dalam pada kesempatan berikutnya.

ruth_revisiRuth Berliana/VMN/BL/Managing Partner Human Capital Development

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x