Menjadi Seorang Intrapreneur Sejati

(Business Lounge – Dominate the Market) – Selama ini memang kita lebih sering mendengar tentang entrepreneur. Tetapi jangan lupa, menjadi seorang intrapreneur juga tidak kalah pentingnya bagi kemajuan ekonomi bangsa kita. Sebelumnya mari kita lihat dulu perbedaan antara intrapreneur dengan karyawan biasa. Beberapa perbedaan mungkin terletak pada kreativitas dan inovasi. Namun esensi perbedaan antara intrapreneur sendiri dengan karyawan biasa terletak pada visi yang mereka miliki. Karyawan mungkin tidak memiliki visi sebesar intrapreneur. Kita semua tahu bahwa manusia digerakkan oleh visinya. Intrapreneur memiliki visi untuk lebih mensejahterakan hidupnya dan hidup orang lain dimana ia bekerja sehingga memunculkan kreativitas dan inovasi dalam bekerja.

Dampak dari peran intrapreneur sendiri sangat positif baik bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Yang lebih menarik lagi adalah kemampuan intrapreneur untuk meningkatkan “cooperative advantage” dari perusahaan dimana dia berada hingga perusahaan mampu bersaing dalam banyak hal.

Seorang intrapreneur tidak takut resiko. Bukan hanya mengambil kesempatan, namun mereka mengambil resiko. Banyak orang menghambat kesuksesan dengan cara menurunkan mimpi mereka. Ada pengusaha yang masih memiliki employee mindset bertahan dengan familiarity, zona nyaman, dan berusaha untuk tidak berubah. Intrapreneurs bukan orang yang tak kenal rasa takut. Mereka menciptakan prioritas sehingga mengalahkan rasa takut gagal, frustrasi, kebosanan, ketidakpuasan dan takut sukses.

Selain itu seorang intrapreneur adalah orang yang sangat optimis. Mereka tidak menjadikan kegagalan masa lalu menjadi hambatan untuk maju. Ambil hikmah dari kegagalan dan ciptakan momentum baru. Saat musim kemarau mereka tetap menaruh harapan bahwa musim hujan akan tiba dan saat makmur menghampiri, mereka menambah keyakinan, iman, dan pengharapan bahwa dunia akan menjadi lebih baik.

Bagaimana dengan anda? Apakah anda memiliki jiwa intrapreneur? Bagaimanakah cara yang mudah untuk melakukannya. Ada tiga pilar dalam intrepreneurship yaitu inovasi, pengambilan resiko yang terkalkulasi, dan kreativitas. Inovasi adalah kemampuan untuk melihat segala sesuatu dengan cara yang baru. Pengambilan resiko yang terkalkulasi merupakan kemampuan untuk mengambil kesempatan yang sudah diperhitungkan dan menganggap kegagalan sebagai suatu pengalaman belajar. Kreativitas merupakan kemampuan untuk memperkirakan berbagai kemungkinan di masa depan dan secara proaktif menciptakan apa yang diidamkan.

Jika anda melakukan ketiga hal ini, anda akan berhasil menjadi seorang intrapreneur sejati.

iin3Endah Caratri/VMN/BL/Managing Partner Financial, Accounting & Tax Services