(Business Lounge – News & Insight) Presiden Barack Obama akan mengusulkan pada Jumat (30 Jan) bahwa pemerintah AS menganggarkan dana sebesar US $ 215 juta (sekitar 2,5 triliun rupiah) untuk penelitian “obat presisi”. Dengan demikian diharapkan dapat mendukung pengajuan obat-obatan penyakit seperti kanker dan diabetes.
Dana tersebut sebagian akan digunakan untuk mengumpulkan data atas penelitian gen, kimia, gaya hidup, serta data lainnya dari satu juta relawan. Para ilmuwan percaya bahwa semakin banyak data maka akan memberikan klasifikasi yang lebih baik dari penyakit (berdasarkan molekul penyebab, gejala). Obat yang digunakan pun dapat disesuaikan dengan ukuran yang cocok untuk semua.
Sebagian besar dana yang dianggarkan tersebut, kira-kira US $ 200 juta (sekitar 2,4 triliun rupiah) akan digunakan oleh National Institutes of Health dan afiliasinya National Cancer Institute.
“Kebanyakan perawatan medis telah dirancang untuk pasien kebanyakan,” demikian dikatakan Gedung Putih dalam sebuah pernyataan. “Akibatnya … perawatan bisa sukses untuk beberapa pasien tetapi tidak untuk orang lain.
“Kemajuan dalam kedokteran presisi telah menyebabkan penemuan baru yang kuat dan beberapa pengobatan baru yang disesuaikan dengan karakteristik khusus dari individu,” demikian dikatakan gedung putih. “Menterjemahkan keberhasilan awal untuk skala yang lebih besar akan membutuhkan upaya nasional yang terkoordinasi dan berkelanjutan.”
Usulan ini merupakan bagian dari rencana anggaran 2016 Obama, yang pertama harus disetujui oleh Kongres Partai Republik yang dikuasai oposisi. Baru-baru ini, Obama juga mengatakan keinginannya untuk menghilangkan polio dan memetakan gen manusia untuk memimpin era yang baru dari obat.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image: Antara