Pelajaran Berharga Dari Jatuhnya Virgin Galactic

(Business Lounge – Business Insight)-Dunia terkejut dengan jatuhnya SpaceShip Two roket milik Virgin Galactic LLC pada Jumat lalu. Insiden ini menewaskan seorang pilot, sementara pilot lainnya cedera serius. Penyelidikan pun segera dilakukan oleh Badan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat.

Dari penyelidikan awal maka dari kronologis keadaan menunjukkan SpaceShip Two terpisah secara normal dari pesawat pengangkutnya. Sementara sistem pendorong bekerja normal sampai feathers dipakai.

Awalnya diprediksi kecelakaan terjadi karena kegagalan struktural fatal. Namun, dari pengembangan penyelidikan maka diketahui salah seorang pilot memberi komando yang tidak benar sebelum roket SpaceShip Two milik Virgin Galactic meledak di udara.

Banyak pihak menyayangkan peristiwa ini. Insiden yang terjadi merupakan kali kedua dari jatuhnya sebuah roket pada bulan ini.  Sebelumnya pada minggu lalu sebuah roket kargo tanpa awak milik Orbital Sciences Corp, yang akan terbang ke stasiun luar angkasa internasional juga meledak.

Perusahaan Virgin Galactic sendiri sudah merencanakan akan memulai  memulai penerbangan luar angkasa komersial ini pada tahun 2008 lalu. Berbagai tantangan dalam pengembangan dan uji coba akhirnya membuat perusahaan menunda launching resminya. Kini setelah insiden terjadi maka rencana para petinggi perusahaan yang ingin meresmikan layanannya pada awal tahun 2015 kemungkinan hanya tinggal angan-angan disebabkan penyelidikan diperkirakan akan berlangsung lama.

Adapun dampak langsung ini bukan hanya dirasakan oleh Virgin Galactic tapi juga berdampak negatif pada bisnis pariwisata luar angkasa dan perusahaan komersial lainnya yang ingin membawa penumpangnya “berjalan-jalan di angkasa”. Musibah ini sontak menurunkan kepercayaan pasar terhadap industri pariwisata luar angkasa. Kalau sudah begini maka sulit untuk mengharapkan masuknya dana segar dari para investor untuk menambah modal.

Seperti yang dikutip The Wall Street Journal, Howard McCurdy, ahli sejarah luar angkasa di American University, berkata bahwa insiden yang terjadi belakangan menyadarkan bahwa kita masih berada dalam tahap yang sangat berbahaya untuk mengupayakan aktivitas luar angkasa dengan bergantung pada sektor swasta. Peluncuran roket dan pesawat ulang alik “adalah bisnis yang selalu sangat berisiko. Tes berulang-ulang di darat “tidak akan mampu menyamai tekanan aerodinamika dan kondisi lainnya” yang akan terjadi pada penerbangan luar angkasa sesungguhnya.

Nantinya dampak kemunduran industri aviasi luar angkasa akibat insiden ini tergantung pada kesimpulan akhir dan final penyelidik soal penyebab meledaknya kedua roket. Beberapa pelaku industri dan analis memperkirakan dampak insiden roket Virgin Galactic masih akan terus berlanjut, sama halnya pada apa yang terjadi saat pesawat ulang alik Columbia yang meledak pada tahun 2003 silam.

 

 

Febe/Journalist/VMN/BL
Editor: Tania Tobing
Image:  Antara