(Business Lounge – News & Insight) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasikan pada Rabu (29/10) bahwa tingkat infeksi Ebola tampaknya melambat di Liberia. Namun WHO tetap memperingatkan bahwa krisis ini masih belum selesai. Demikian diutarakan Asisten Direktur Jenderal WHO, Bruce Aylward kepada wartawan di Jenewa seperti dilansir oleh AFP.
Tetapi Aylward menambahkan, supaya pernyataan ini tidak disalahartikan bahwa wabah ini telah terkendali. “Itu sama seperti berpikir bahwa Anda dapat mengendalikan harimau sebagai hewan peliharaan Anda,” demikian dilanjutkannya. Dia menunjukkan bahwa wabah mematikan itu memang tampaknya melambat dari sebelumnya, namun harus diwaspai kemungkinan terjadinya peningkatan dengan kasus yang lebih ganas.
Wabah Ebola yang melanda Afrika Barat telah merenggut 4.922 jiwa, demikian update terbaru dari WHO. Sebagian besar kematian terjadi di Liberia, Guinea dan Sierra Leone. Wabah ini telah memukul negara-negara Afrika Barat, membuat anak-anak menderita, tidak dapat sekolah, dan berbagai bisnis pun terhenti.
Aylward mengatakan bahwa jumlah kasus Ebola terdaftar di seluruh dunia telah melonjak menjadi 13.703. Telah bertambah dari sebelumnya ketika WHO melaporkan telah tercatat 10.000 kasus. Namun peningkatan ini terutama disebabkan oleh kasus yang belum dilaporkan sebelumnya yang kemudian ditambahkan ke statistik.
Liberia memiliki 6.535 kasus, Sierra Leone memiliki 5.235 kasus, dan Guinea (tempat berawalnya wabah ini) memiliki 1.906 kasus. Aylward juga mengatakan bahwa berdasarkan data dari berbagai sumber yang berbeda, termasuk dari direksi pemakaman, dan pusat perawatan pelaporan Ebola, tren penderita Ebola terlihat menurun di Liberia. Hal ini kemungkinannya didukung oleh faktor adanya pemberian informasi yang cepat kepada masyarakat tentang virus mematikan ini, diberlakukannya pelacakan kontak, dan pelaksanaan praktek penguburan yang aman.
Liberia pun semakin optimis untuk menangani kasus ini.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Antara