Persepsi Yang Salah Tentang Sales – Marketing

(Business Lounge – Dominate The Market) Banyak orang yang merasa enggan apabila disebut sebagai seorang “sales” – rasanya lebih keren apabila jabatan yang tertera di kartu namanya adalah sebagai “marketing” suatu produk.  Kawan saya yang notabene bekerja sebagai seorang sales di sebuah industri layanan jasa benar benar menolak saat diberikan cetakan kartu namanya tertera jabatan sebagai seorang Sales saja; dia lebih memilih dan minta dicantumkan jabatan “ Sales & Marketing…..” kesannya lebih berkelas dan bonafit, katanya.

Masih banyak orang beranggapan bahwa marketing sama dengan sales atau sebaliknya. Bahkan ada juga yang beranggapan bahwa pekerjaan “sales” lebih rendah kelasnya daripada pekerjaan “marketing”. Pada kenyataannya, kedua hal tersebut adalah hal yang berbeda namun tidak dapat dipungkiri bahwa keduanya mempunyai keterkaitan yang erat karena baik marketing maupun sales adalah aktivitas yang mempunyai  tujuan yang sama yaitu meningkatkan “revenue” bagi perusahaan.  Dalam perusahaan kecil biasanya pegawai yang sama menangani tugas dan tanggung jawab sebagai sales dan marketing  namun dalam perusahaan yang semakin besar berkembang, perbedaannya semakin spesifik dan jelas terlihat antara tugas dan tanggung jawab di bidang marketing maupun sales.

Aktivitas yang dilakukan oleh marketing diantaranya meliputi:
1.Customer research melakukan identifikasi apakah yang menjadi kebutuhan customer / trend di pasaran saat ini dan di masa mendatang

2. Product development membuat design produk yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan customer yang ada

3. Advertising membuat iklan produk agar “brand” image dapat dengan kuat dibangun dan melekat di hati para customernya

4. Tujuan dari marketing adalah menghasilkan ketertarikan bagi para customernya dan menciptakan iklim pelanggan dan penggemar yang baru, berfokus pada khalayak ramai / masyarakat luas sedangkan sales berfokus pada individu / sekelompok kecil orang.

Aktivitas utama yang dilakukan oleh bagian sales adalah: mengubah para prospect customer menjadi “real” customer dengan membeli produk yang dipasarkan. Keterlibatan langsung dari pekerjaan sales adalah interaksi secara langsung dengan “prospek” customer dengan cara memberikan pengaruh kepada mereka untuk akhirnya membeli produk yang dipasarkan.

Dengan demikian suatu proses penjualan terdiri dari interaksi interpersonal yang sering dilakukan melalui meeting perorangan, via phonecall dan networking

Apabila diperhatikan dengan seksama maka marketing dan sales merupakan jalinan mata rantai yang saling berkaitan dimana diperlukan hubungan berulang kali melalui metode yang diterapkan dalam marketing dan sales sehingga memindahkan calon pembeli dari satu level ke level berikutnya.

Laura Lake dalam tulisannya berjudul “Marketing vs Sales: What is the Difference?” menyatakan bahwa “the key to success in marketing and in sales is balance”

Memang diperlukan sinergi yang kuat antara kedua belah pihak tersebut seperti  dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan.  Semisal marketing yang kuat tanpa didukung oleh team sales yang kuat pula, hasilnya tetap tidak maksimal; demikian juga sebaliknya, team sales yang kuat tidak mungkin berhasil jualan tanpa ditunjang oleh marketing yang kuat pula.

Kesimpulan yang dapat diberikan untuk membedakan pengertian antara marketing dan sales adalah sebagai berikut:

MARKETING
Tujuan : Orientasi customer  dengan mendengarkan dan menyiapkan akomodasi dari Permintaan pasar dan dapat memprediksi kebutuhan pasar dimasa yang akan datang
Proses : ditujukan kepada khalayak ramai
Fokus: memenuhi keperluan customer melalui produk yang dapat ditawarkan olehperusahaan
Program  : Jangka panjang
Strategi :  Menarik customer mengenal produk

SALES
Tujuan : Orientasi customer dengan berfokus pada apa yang menjadi permintaan customer sesuai dengan produk yang perusahaan tawarkan
Proses  :   ditujukan khususnya kepada perorangan / tertentu
Fokus   :   Pemesanan / volume penjualan terpenuhi
Program :   jangka pendek
Strategi:   mendorong customer untuk membeli

Jadi tidak ada keberhasilan yang terjadi tanpa adanya faktor penunjang yang membuat keberhasilan itu terjadi.

ST. Hwa/Contributor/VMN/BL

Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x