Kunjungan Pertama Paus Ke Negara Asia Sejak 1999

(Business Lounge – World News) – Presiden Korea Selatan Park Geun-hye  menyambut Paus Fransiskus saat tiba di Pangkalan Udara Seoul di Seongnam, Korea Selatan, pada hari Kamis kemarin.  Selama lima hari kunjungannya di Korea Selatan, Paus akan memberikan penghargaan bagi 124 martir Korea,  merayakan Hari Pemuda ke-6 Asia, yang merupakan pertemuan pemuda Katolik Asia, dan mengadakan Misa Kudus untuk Perdamaian dan Rekonsiliasi, diharapkan akan ada doa untuk perdamaian, termasuk hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Korea Utara menembakkan tiga jarak pendek proyektil ke laut timur dari semenanjung Korea, sekitar satu jam sebelum Paus mendarat di Seoul, demikian disampaikan Kementerian Pertahanan Korea Selatan. Semenanjung Korea saat ini tetap terbagi. Salah satu misi Paus adalah untuk “pergi ke Korea dan berdoa bagi rekonsiliasi dan perdamaian,” kata juru bicara Vatikan, Padre Federico Lombardi.

Francis membuat banyak warga Korea Selatan terkesan dengan sentuhan kesederhanaannya ketika ia memilih untuk naik dalam hatchback Kia Soul, salah satu mobil terkecil di negara itu. Sementara petugas keamanan dan para pejabat lainnya mengikutinya dengan sedan besar, dilansir dari Nytimes.

Salah satu pengguna Twitter memuji Paus sebagai “seorang pemimpin sejati bukan hanya karena ia menolak keangkuhan dan kesombongan tetapi juga karena ia menunjukkan kekhawatiran tentang pemanasan global.”

Bagi Korea Selatan sendiri, perjalanan Paus ini datang terjadinya tragedi beberapa bulan yang lalu. Negara ini masih dalam kesedihan karena kehilangan lebih dari dari 300 orang, sebagian besar adalah remaja, dalam  kecelakaan tanggal 16 April tenggelamnya feri Sewol, di lepas pantai barat daya. Pada upacara penyambutan singkat di bandara, paus bertemu dengan ayah dari seorang siswa 18 tahun yang meninggal dalam tenggelamnya feri, dan dengan tiga orang lainnya yang juga kehilangan anggota keluarga. “Hatiku berduka untuk Anda,” kata Paus. “Saya ingat para korban.”

Selama berminggu-minggu, orang-orang yang kehilangan anggota keluarga di Sewol telah berdemonstrasi di depan Parlemen, berkemah di pusat kota Seoul dan dalam beberapa kasus mogok makan, menuduh pemerintah menutup-nutupi detail dari bencana. Penyelenggara telah meminta dukungan Paus untuk mendukung permintaan mereka supaya dilakukan penyelidikan independen.

Ketika di Blue House, Presiden Park juga berbicara tentang rasa penderitaan dari pembagian Semenanjung Korea, mengingatkan Paus akan Komunis Utara telah menculik dan membunuh pendeta dan imam dan menyiksa gereja-gereja mereka. Dia juga berharap Korea Utara akan meninggalkan pengembangan senjata nuklir yang mereka lakukan. Dalam sambutannya di Blue House, Paus mengatakan perdamaian di Semenanjung Korea akan mempengaruhi stabilitas seluruh wilayah dan juga berpengaruh pada perdamaian seluruh dunia.

Arum/Journalist/VM/BL

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x