(Business Lounge – News & Insight) Dua minggu setelah peristiwa jatuhnya Malaysia Airlines MH17, proses evakuasi jenazah pun belum dapat dirampungkan. Hal ini disebabkan sulitnya untuk menjangkau tempat lokasi kejadian oleh karena pertempuran yang terus terjadi di sekitarnya. Namun pada Kamis (31/7) tim forensik internasional berhasil mencapai lokasi setelah militer Ukraina menyerukan gencatan senjata satu hari penuh di daerah tersebut.
80 Jenazah yang Tersisa
Sebanyak 80 jenazah masih ditemukan terbaring di Ukraina Timur pada daerah jatuhnya pesawat MH17, demikian dikatakan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop kepada CNN pada Kamis (31/7). Hal ini semula tidak diketahui sampai tim investigasi Australia tiba di lokasi kejadian dan melakukan penyisiran. Sebuah tugas yang serius dan “mengerikan” sedang dilakukan oleh tim investigasi tersebut, demikian Bishop menambahkan. Para tim juga melaporkan bahwa lokasi kecelakaan tidaklah sesederhana yang telah dikabarkan.
Keterlambatan Dilakukannya Investigasi
Proses investigasi pada lokasi kejadian sempat tertunda selama beberapa hari akibat pertempuran yang berbahaya di daerah lokasi kejadian. Gencatan senjata pun sudah sering diserukan agar para tim ahli dapat tiba di sana. Setelah gencatan senjata terjadi maka para ahli pun (terdiri dari dua ahli Belanda dan dua Australia) dibawah kordinasi OSCE (Badan Keamanan dan Kerjasama Eropa) telah berhasil mencapai lokasi kejadian pada Kamis (31/7). Mereka menggunakan rute baru untuk mengakses lokasi ini.
Sebelumnya hampir 200 jenazah telah dievakuasi diterbangkan ke Belanda namun kemudian terdengar berita bahwa masih banyak jenazah dan barang-barang korban masih tergeletak dan tersebar di seluruh lokasi puing-puing pesawat berada.
Juru bicara OSCE Michael Bociurkiw mengatakan kepada CNN bahwa para ahli telah menandai lokasi tempat dimana para jenazah terlihat. Mereka berharap untuk dapat terus mengadakan penyelidikan hingga Jumat (1/8) juga dengan dapat menggunakan bantuan anjing pelacak jenzah dan juga melakukan pemantauan lewat udara untuk menginvestigasi tempat kejadian. Bociurkiw juga menambahkan namun semuanya ini kembali lagi kepada waktu dan seberapa pentingnya. Dapat disadarai bahwa tim ini tidak memiliki waktu yang banyak sehingga harus bersegera meningkatkan kecepatan.
Sebelum melakukan tugasnya setibanya di lokasi kejadian, tim ini hening sejenak untuk mengenang jatuhnya MH17 pada dua minggu yang lalu dan menewaskan 298 orang yang ada di dalamnya.
Melakukan Penyisiran
Bociurkiw mengatakan tim yang terdiri dari delapan personil OSCE dan empat “ahli sangat senior” telah mencapai situs setelah enam jam perjalanan (tiga kali lebih lama dari perjalanan biasa). Perjalanan menyeberang garis perbatasan antara Ukraina dan separatis pro-Rusia hanya mungkin dilakukan setelah adanya kesepakatan politik tingkat tinggi yang dinegosiasikan dengan kedua belah pihak demikian ditambahkan Bociurkiw.
Tim ini merasa sangat lega dapat tiba di lokasi kejadian yang masih sama kondisinya dengan saat pertama mereka dating ke sana dua minggu yang lalu. Keempat ahli pun segera menyisir area puing-puing pesawat dan menemukan sisa-sisa jenazah. Penyisiran terus dilakukan juga ke daerah-daerah sekitar tempat puing-puing berserakan.
Pentingnya Ketegasan Ukraina
Tidak ada seorang pun yang mengharapkan terjadinya kecelakaan seperti yang dialami oleh MH17 ini. Namun jika hal ini terjadi dan telah merenggut nyawa dari hampir tiga ratus orang dari berbagai Negara, sudah sepantasnya Ukraina memberikan full support untuk berlangsungnya sebuah penyelidikan. Dua minggu adalah waktu yang sangat lama untuk memulai sebuah investigasi. Namun tidak ada kata terlambat. Ketika ukraina menyerukan gencatan senjata dan memberikan kesempatan bagi para tim internasional. Tetapi satu hari adalah waktu yang sangat singkat. Ukraina perlu untuk memperhitungkannya kembali.
Uthe/Journalist/VM/VBN
Editor: Jul Allens
image :antara