GM Masih Menghadapi Para Demonstran Korban Kasus Cacat Produk

(Business Lounge – World News) General Motors.Co menghadapi tuntuan dari demonstran di kantor pusat mereka terkait dengan permasalahan mobil produksi mereka yang memiliki ignition switch yang cacat. Salah satu dari pemrotes tersebut adalah Ken Rimer yang kehilangan anak tiri perempuannya yang berumur 18 tahun dalam kecelakaan Chevrolet Cobalt di tahun 2006. Menurutnya tujuan dia melakukan aksi protes tersebut adalah untuk tetap memberikan tekanan terhadap GM terkait permasalahan dari produk perusahaan tersebut.

Para demonstran berfokus untuk membuat para investor GM tetap memfokuskan diri terhadap orang-orang yang terbunuh akibat dari cacatnya ignition switch dari mobil-mobil buatan GM. Sehingga mereka melakukan protes bertepatan dengan Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS) GM yang dihadiri pertama kalinya oleh Mary Barra, Chief Executive Officer.

Hasil dari investigasi internal terhadap permasalahan tersebut telah diungkapkan oleh GM sejak seminggu yang lalu. Investigasi tersebut berfokus terhadap kenapa pembuat kendaraan bermotor Amerika Serikat tersebut memerlukan waktu lebih dari satu dekade untuk melakukan recall terhadap 2,59 juta mobil hingga berdampak tewasnya 13 orang.

Dari hasil laporan tersebut dipaparkan jika adanya tanda-tanda inkompetensi dan kelalaian dalam proses produksi mobil tersebut. Hasil laporan tersebut tidak menunjukan adanya konspirasi yang dibuat untuk menutup-nutupi fakta-fakta yang ada. Permasalahannya adalah mengenai bagaimana teknisi dan departemen legal GM gagal dalam memahami apa yang sebenarnya telah terjadi dan bertindak cepat dalam mengantisipasinya.

Barra telah melakukan pemecatan terhadap 15 pekerja berdasarkan hasil yang ditemukan dari laporan investigasi tersebut. GM telah mempersiapkan dana kompensasi terhadap korban-korban yang selamat serta keluarga dari korban akibat permasalahan cacat mesin kendaraan tersebut.  Dana tersebut baru dapat dicairkan pada 1 Agustus tahun ini.

Afif Bahar/Analyst Vibiz ResearchVMN/BL
Editor: Ruth Berliana

Image: wikipedia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x