Gerakan seni rupa baru Indonesia kembali dihadirkan oleh Haris Purnomo dalam pameran tunggalnya bertajuk “LUKA” di Galeri Salihara, Pasar Minggu, Jakarta, yang telah berlangsung sejak 27 April-11 Mei 2014, Senin-Sabtu, pukul 11.00-20.00 WIB. Haris Purnomo menghadirkan berbagai macam wajah-wajah yang tak asing bagi masyarakat Indonesia. Ia mengangkat kembali metafora luka yang terjadi di Indonesia melalui karya-karyanya yang bercorak fotorealisme. Haris mempersembahkannya dalam lukisan berukuran besar, video, dan sebuah instalasi yang terdiri dari 60 figur ukuran manusia normal.
Haris Purnomo pun melukis beberapa tokoh terkenal Indonesia seperti: Sukarno, Abdurrahman Wahid, Munir, Hoegeng Imam Santoso, dan sebagian lainnya adalah sosok yang dikenal secara pribadi oleh Haris. Lukisan wajah dan rajah naga. Disuguhkan dengan plester yang sesekali melintang di batang hidung atau hampir seluruh wajah, seakan hendak menyembunyikan luka dari tatapan orang ramai.
Haris Purnomo adalah seniman keluaran ISI Yogyakarta. Ia pernah bergabung dengan Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia (GSRBI), Pipa (Kepribadian Apa) dan Proses 85 yang menyindir dan mempertanyakan kepribadian nasional dalam lukisan Indonesia modern. Beberapa penghargaan pun pernah ia raih, diantaranya The Schoeni Prize dari Sovereign Art Foundation, Hong Kong, dan Pratitha Adhikarya 2007.
Sonang Elyas/Journalist/VM/BL
Foto : Sonang Elyas