(Business Lounge – World News) Toyota setuju untuk membayar biaya denda dan penyelesaikan investigasi oleh pemerintah AS sebesar US$ 1,2 miliar. Selain itu, Toyota juga mengakui bahwa mereka telah menyembunyikan informasi tentang kecacatan yang terjadi pada mobil mereka.
Tercatat, beberapa model mobil Toyota dan Lexus bisa tiba-tiba berjalan lebih cepat dan sudah mengakibatkan beberapa kasus kecelakaan dan kematian.
Jaksa Agung AS, Eric Holder mengatakan bahwa hukuman ini adalah yang terbesar dari yang pernah dikenakan pada sebuah perusahaan mobil. Investigasi yang dilakukan selama empat tahun ini difokuskan pada masalah yang terkait dengan percepatan kecepatan mobil yang tidak diinginkan.
Toyota sendiri mengaku telah menyesatkan konsumen dan regulator dengan meyakinkan kalau mereka telah menangani masalah akselerasi yang tidak diinginkan itu.
“Toyota tahu pada saat itu mereka merasa terancam dengan publisitas yang ada. Bila masalah ini terkuak, maka penjualan model yang tidak mengalami masalah akan ikut terancam. Karena itu mereka mengambil langkah-langkah untuk menyembunyikan masalah akselerasi itu dari regulator. Dengan kata lain, Toyota telah mengabaikan masalah keselamatan publik yang darurat yang sebesarnya penyelesaiannya bisa dilakukan secara sederhana,” kata Holder.
Selain memantik kecaman dari publi, Toyota juga iktu mendapat kecaman dari para karyawannya sendiri. Bahkan, seorang karyawan yang tidak disebutkan namanya mengatakan apa yang dilakukan Toyota sebagai sesuatu yang idiot.
“Sejak adanya masalah yang timbul empat tahun lalu itu, Toyota sudah melakukan perubahan mendasar untuk membuat perusahaan yang lebih responsif dan berfokus pada pelanggan, dan kami akan terus berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan,” ujar Toyota.
Tidak ada eksekutif Toyota yang didakwa akibat penyembunyian masalah ini. Jaksa yang mengurus masalah ini, Preet Bharara, mengatakan ia berharap kasus yang dialami Toyota ini bisa menjadi pelajaran bagi produsen mobil lain.
Mulai tahun 2009, Toyota sudah melakukan penarikan kembali (recall) mobil secara besar-besaran. Total, sudah ada lebih dari 10 juta kendaraan yang di-recall karena mengalami berbagai masalah termasuk kerusakan rem dan kerusakan pedal gas.
Dari 2010 hingga 2012, Toyota pun sudah membayar denda sebesar lebih dari USD 66 juta untuk keterlambatan pelaporan masalah keamanan. Tahun lalu, Toyota sudah membayar lebih dari USD 1 milyar kepada pemilik mobil yang mengaku telah menderita kerugian ekonomi akibat recall yang dilakukannya.
Seakan belum cukup, Toyota juga masih menghadapi tuntutan hukum atas kasus kecelakaan yang mengakibatkan luka-luka dan kematian di beberapa negara bagian dan pengadilan federal California. Pada bulan Desember, Toyota mengajukan dokumen pengadilan setelah mengatakan sudah menyelesaikan hampir 400 tuntutan hukum di AS.
Pangsa pasar Toyota di AS tercatat telah jatuh lebih dari 4 persen sejak munculnya masalah akselerasi yang tidak diinginkan menyeruak ke permukaan pada bulan Agustus 2009. Sebelum masalah ini muncul, Toyota menguasai 17,8 persen pasar mobil AS.
Kasus yang terjadi pada Toyota ini seakan bisa memberikan gambaran tentang sanksi apa yang bisa diterima oleh General Motors yang juga didakwa telah menyembunyikan masalah pada mobil-mobil mereka.
Sebelumnya, GM dituduh telah merespons munculnya masalah kerusakan saklar pengapian yang sudah mengakibatkan setidaknya 31 kecelakaan dan 12 kematian di AS.
Nemi/Journalist VM/BL
Editor: Rimba Laut
Pic : reviewstoyota