(Business Lounge – Business Today) CEO WhatsApp Inc, Jan Koum, menyatakan berjanji untuk menjaga layanan pesan-nya tetap sederhana dan tanpa iklan, meskipun sudah diakuisisi oleh Facebook senilai USD 19 miliar.
Namun, langkah berbeda dilakukan oleh Kakao Group yang memiliki Kakao Talk. Menurut sang Co-CEO, Sirgoo Lee, dengan 133 juta pengguna miliknya, Kakao Talk bisa menggelar puluhan layanan mulai dari dari pesan dasar, mobile gaming, layanan berbagi foto seperti Instagram, dan belanja online pada user interface.
Di tengah hiruk-pikuk di antara platform messaging yang semakin banyak, Kakao sudah memiliki laboratorium eksperimennya sendiri. Awal bulan ini, beberapa aplikasi pesan telah diakuisisi oleh pihak lain. Seperti aplikasi pesan asal Siprus yaitu Viber Media Inc yang diakuisisi oleh perusahaan asal Jepang, Rakuten Inc senilai USD 900 juta dan WhatsApp yang diakuisisi oleh Facebook.
Ketika ditanya apakah Kakao juga akan mengikuti kedua kompetitornya itu ? Lee justru menyatakan kalau Kakao akan melakukan IPO sendiri. Lee mengatakan, lewat IPO, kakao diharap bisa mendapat dana lebih dari USD 2,5 miliar.
Menurut Lee, penghasil uang terbesar bagi Kakao Talk saat ini adalah platform game. Ia mengklaim, layanan game Kakao sudah membuka jalan bagi industri game mobile Korea Selatan untuk terus berkembang. Korea Selatan adalah salah satu negara yang paling gila game yang paling di dunia. Game Kakao yang paling laku dimainkan yaitu Anipang dan Candy Crush Saga.
Popularitas Anipang telah memberikan Kakao laba sebesar USD 6,5 juta dengan nilai penjualan mencapai USD 42 juta pada tahun 2012. Layanan lain yang memberikan pemasukan secara satbil bagi Kakao yaitu “Plus Friend”, yang memungkinkan pengguna untuk menjadi teman virtual dari berbagai merek ritel, media dan selebriti, seperti McDonald Corp dan penyanyi Gangnam Style, Psy.
Plus Friend telah membuat berbagai merek dan artis dapat semakin terkenal, dan pengguna juga bisa mendapatkan kupon diskon dari hasil berteman dengan mereka. Sejak Plus Friend diluncurkan dua tahun lalu, layanan ini telah menjadi penghasil uang terbesar kedua Kakao.
Sedangkan layanan terbesar ketiga Kakao adalah mesin virtual dan barang-barang nyata, yang memungkinkan pengguna untuk membeli gambar kartun untuk dikirim ke teman-teman mereka, atau untuk membayar hadiah berupa cangkir Starbucks untuk ditukar dengan kalung berlian Swarovski AG hanya dengan mengklik jempol.
Selama musim Natal, Kakao telah menjual 400.000 kue melalui Paris Baguette. Ketika Hari Valentine, Kakao juga menjual kalung berlian seharfa USD 600 kalung mesipun tidak mengunkapkan jumlah kalung yang terjual.
Pengguna Kakao di luar Korea Selatan mencapai 50 juta orang dan terus berkembang dan layanan Kakao dapat dinikmati di semua negara tetapi dilarang di dua negara yaitu Jepang dan China. Saat ini kedua negara itu sudah memiliki juara layanan pesan mereka sendiri yaitu Line dan WeChat. Kakao sekarang fokus untuk mengembangkan bisnis di pasar Asia Tenggara, termasuk di Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
(ja/IC/bl)pic:softpedia-static.com