(Business Lounge – Tech & Gadget) – Raksasa elektronik dari Jepang, Sony Corp memangkas proyeksi tahunan menjadi rugi. Sony menegaskan rencana penjualan unit komputer pribadi (PC) Vaio, sebagai salah satu upaya dalam membendung kerugian yang semakin lebar.
Dalam revisi penurunan kedua dalam tiga bulan, Sony pada Kamis memperkirakan kerugian 110 miliar yen atau sekitar Rp13 triliun dalam tahun fiskal hingga Maret. Ini adalah pembalikan suram dari proyeksi sebelumnya, yakni laba 30 miliar yen. Sony juga membenarkan laporan mengenai negosiasi penjualan Vaio. Unit PC Sony itu akan dijual ke lembaga investasi Japan Industrial Partners Inc. dan Sony berharap transaksi dapat selesai pada 1 Juli.
Sony juga merubah strategi dengan mengubah struktur bisnis televisi menjadi anak usaha. Untuk tahun fiskal penuh, Sony sudah memproyeksikan kerugian bisnis secara keseluruhan, yaitu mencapai 25 miliar yen.
Untuk meminimalisir kerugian yang ada, hingga bulan Maret 2015 Sony berencana untuk merumahkan 5000 karyawannya, yaitu 1.500 karyawan Sony yang berada di Jepang dan 3.500 karyawan Sony yang berada di luar Jepang.
Raksasa elektronik dari Jepang ini sepertinya berupaya memulihkan bisnis elektroniknya yang tergolong boros, khususnya pada unit PC dan televisi. Selama bertahun-tahun, Sony mengantungi keuntungan dan nama berkat perangkat inovatif. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, bisnis perangkat semacam itu malah merugi miliaran yen per kuartal.
Pemangkasan jumlah karyawan dan penutupan pabrik memang sudah pasti hal yang harus dilakukan Sony. Di bawah kepemimpinan CEO Kazuo Hirai, Sony menjual aset non-inti. Bersamaan dengan itu, Sony mengubah fokus ke sektor yang tengah tumbuh, termasuk perangkat mobile, videogame, serta kamera digital.
Melihat hal ini, sepertinya para investor dan pengamat cemas pemulihan itu berjalan terlalu lambat. Mereka mendesak Sony agar mengambil langkah besar, termasuk menjual divisi yang menjadi sumber kerugian dan memangkas biaya. Menurut investor, pemangkasan itu sendiri dapat dilakukan lewat beberapa cara, seperti penutupan pabrik dan PHK.
(FJ/FJ/BL-WSJ)
Foto : search. creativecommons.org