(Business Lounge – Business Today) – Berdasarkan Proyeksi dari Bank Dunia maupun Bank Indonesia tampak bahwa tahun 2014 diproyeksikan akan lebih baik dibandingkan tahun 2013, dengan asumsi pemulihan perokonomian dunia akan berjalan lebih baik di tahun 2014. Konsumsi agregat pada tahun 2014 diprediksikan akan meningkat dari 4,9% ditahun 2013 menjadi 5,6% ditahun 2014.
Pertumbuhan ekonomi Di 2014 diperkirakan lebih rendah dari sasaran RPJMN karena ada dampak dari krisis global. Pada tahun 2014 konsumsi rumah tangga diharapkan masih menjadi penopang sumber pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh pesta demokrasi, faktor demografi dan kebijakan
Ekonom Universitas New York Nouriel Roubini juga memberikan opini positif terhadap ekonomi Indonesia dalam memasuki 2014, Roubini memaparkan bahwa ada 10 kekuatan fundamental ekonomi Indonesia yang membuat harapan besar bagi Indonesia akan mengalami ekonomi yang lebih baik ditahun 2014
Alasan menurut Roubini memiliki pandangan positif terhadapa eknomi Indonesia karena ada sepuluh kekuatan fundamental ekonomi Indonesia :
- Kekuatan pertama adalah bahwa ekonomi Indonesia telah mencapai pertumbuhan rata-rata sebesar 6% untuk beberapa tahun terakhir ini.
- Kekuatan yang kedua menurut Roubini bahwa ekonomi Indonesia memiliki diversifikasi dalam perekonomian, Indonesia memiliki industri jenis manufaktur, jasa, pertanian, dan pertambangan.
- Populasi penduduk berusia muda yang terus bertumbuh dengan pertumbuhan yang tinggi merupakan kekuatan yang menopang Indonesia
- Kebijakan ekonomi Indonesia yang berorientasi pasar dan juga kebijakan makro ekonomi yang prudent baik di fiskal maupun moneter terbukti membuat Indonesia bertahan.
- Pertumbuhan ekonomi yang ditopang dengan penataan kebijakan yang bisa meningkatkan peringkat investasi akan bisa mendekat ke angka 7%
- Besarnya hutang Indonesia yang kecil bahkan hutang dalam negri dibawah 30% dari GDP
- Hutang luar negri Indonesia dibawah 25% GDP yang tergolong kecil jika dibandingkan hutang negara maju seperti Amerika yang bisa diatas 100% GDP
- Indonesia memiliki kebijakan keterbukaan untuk perdagangan dan foreign direct investment yang memperbolehkan investor luar untuk masuk ke dalam negri dengan jaminan kemanan.
- Indonesia memiliki permintaan dalam negeri yang besar dibandingkan ekspor karena jumlah penduduk yang besar merupakan sumber pertumbuhan ekonomi jangka panjang, hal ini berbeda dengan ekonomi Cina yang bertumpu pada kekuatan ekspor.
- Indonesia berhasil mengurangi tingkat kemiskinan dari 48 persen menjadi 12 persen
Roubini menambahkan Indonesia juga memiliki sistem keuangan dan perbankan yang kuat yang liquid dan profitable yang membuat Indonesia mencapai rating yang bagus dari lembaga pemeringkat investasi yang terpercaya
Dengan kekuatan ekonomi Indonesia yang disampaikan Roubini dan juga analisa para analyst Vibiz Research maka Investasi diharapkan masih melanjutkan tren pertumbuhan yang tinggi. Vibiz research memperkirakan pertumbuha eknomi 2014 di sekitar level 5.95 persen atau dalam range antara 5.75 persen s/d 6.15 persen sedikit lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia.
(fd/ic/bl-bd)