(Business Lounge – Finance) – Kondisi perekonomian yang memburuk mengakibatkan bisnis mempertimbangkan untuk memangkas pengeluaran, salah satunya yakni biaya pemasaran. Padahal, ini berisiko mempengaruhi kinerja dari bisnis itu sendiri karena kehilangan pelanggan. Namun, sebuah riset menunjukkan bahwa dengan menjaga kepuasan pelanggan, maka bisa mempengaruhi kinerja bisnis secara positif.
Makalah dari Sundar Bharadwaj dan Kapil R. Tuli dari Universitas Emory yang berjudul “Customer Satisfaction and Stock Returns Risk” berusaha meneliti pengaruh kepuasan pelanggan terhadap return dan risiko saham, baik itu risiko sistematis maupun risiko nonsistematis (idiosyncratic).
Mengapa riset ini penting? Hal ini penting demi memahami bagaimana pengaruh kepuasan pelanggan terhadap risiko return saham, terutama dalam kondisi terpuruknya pasar modal, dimana perusahaan dengan kinerja baik maupun buruk seringkali sulit dalam melawan sentimen negatif dari outlook perekonomian global secara keseluruhan, Hasilnya, ternyata kepuasan pelanggan mempengaruhi turunnya risiko saham. Setidaknya, mereka dengan kepuasan pelanggan lebih tinggi, punya risiko return yang lebih kecil.
Ketika pelanggan puas, maka mereka cenderung untuk melakukan repeat purchase, atau pembelian ulang, sehingga mereka kemudian setia terhadap brand tersebut. Bahkan, meskipun mungkin brand tersebut mengurangi aktivitas pemasarannya, namun jika pelanggan puas terhadap kinerja brand tersebut, maka besar kemungkinan mereka melakukan repeat purchase. Sehingga, ini mempengaruhi kinerja bisnis secara positif, termasuk arus kas, dan mempengaruhi harga saham, yang merupakan present value dari arus kas di masa depan.
Implikasinya, meskipun bisnis mengalami downturn dan terpaksa harus memangkas biaya pemasaran, namun menjaga kepuasan pelanggan tetap merupakan keharusan. Dengan menjaga kepuasan pelanggan, bahkan meningkatkannya, ini akan mendorong repeat purchase dari pelanggan. Bahkan, kepuasan pelanggan ini juga bisa tersebar melalui word-of-mouth yang kini punya pengaruh besar di dunia pemasaran.
Riset tersebut menyebutkan bahwa bisnis mungkin perlu mempertimbangkan untuk menyampaikan data dan informasi yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan. Hal ini perlu untuk membantu investor untuk memberikan informasi kepada investor mengenai bagaimana aktivitas yang dilakukan perusahaan, terutama dalam menjaga kepuasan pelanggan. Kondisi perekonomian global yang semakin melemah tentunya memberikan dampak yang tidak kecil bagi bisnis. Biaya yang semakin membengkak, sementara penjualan yang melambat mengakibatkan bisnis harus memutar otak untuk bertahan dalam persaingan.
Salah satu langkah yang mutlak dilakukan oleh bisnis dalam kondisi perekonomian seperti ini adalah memangkas biaya. Kini, yang menjadi pertanyaan, area-area mana saja yang bisa menjadi fokus dalam pemangkasan biaya?
Purchasing Cost
Purchasing cost merupakan salah satu potensi saving yang signifikan. Bisnis harus bisa lebih berfokus kepada kategori pembelian yang nilainya tinggi, sehingga memberikan potensi penghematan yang lebih besar. Kemudian, bisnis sebaiknya tidak hanya fokus kepada harga termurah, melainkan juga perhatikan faktor-faktor seperti kualitas barang hingga reliability dari supplier. Selain itu, bisnis juga harus lihai untuk melakukan negosiasi dalam pembelian.
Distribution Cost
Salah satu biaya yang paling membebani bisnis adalah biaya distribusi. Oleh karena itu, efisiensi biaya distribusi menjadi sangat penting karena bisa menurunkan biaya secara signifikan. Langkah pertama yang penting dilakukan adalah mengumpulkan informasi yang lengkap sehingga Anda bisa merancang distribusi yang tepat. Misalnya, saat ini Anda memiliki 5 gudang di tempat yang berbeda, padahal sebenarnya 3 saja sudah cukup untuk melayani para pelanggan. 2 lagi sebenarnya kurang perlu dan hanya menghabiskan biaya. Kemudian, perlu dipikirkan pula bagaimana model biaya transportasi yang minimal mulai dari fasilitas produksi ke gudang hingga sampai ke pelanggan.
Marketing Cost
Anda harus melakukan pertimbangan yang matang sebelum memangkas biaya marketing. Tentunya Anda sudah paham jika efek memangkas biaya marketing adalah awareness yang berkurang, hingga berdampak pada penjualan yang melambat. Oleh karena itu, bisnis harus mencari jalan keluar supaya tetap dapat melakukan pemasaran dengan biaya rendah namun tetap efektif.
Pertama, bisnis bisa menjajaki iklan online, yang biayanya cenderung lebih murah. Selain itu, bisnis juga bisa berfokus untuk memasarkan kepada konsumen yang lebih targeted, dengan cara membangun komunitas. Optimalkan penggunaan social media dan word-of-mouth untuk memasarkan produk/layanan Anda.
HR Cost
Downsizing merupakan langkah yang kerap kali dilakukan bisnis demi memangkas biaya SDM, terutama ketika bisnis mengurangi kapasitas produksi karena turunnya permintaan. Namun, downsizing bukan satu-satunya harga mati dalam memangkas biaya SDM.
Hal yang lebih penting bagi bisnis dalam menekan biaya SDM adalah melakukan smart hiring atau merekrut karyawan yang tepat. Seringkali perusahaan menghabis-habiskan uang hanya untuk merekrut karyawan yang tidak tepat. Smart hiring menjadi sangat penting karena untuk merekrut karyawan baru butuh biaya yang tidak sedikit. Sehingga, seleksi karyawan harus ketat, sehingga selain kualifikasi sesuai, kandidat harus punya visi, budaya dan minat yang sesuai.
Alternatif biaya lain yang bisa ditekan adalah employee perks yakni benefit fasilitas bagi karyawan, seperti misalnya kopi/teh/snack gratis, mobil dinas, uang saku dinas hingga mengurangi travel. Alternatif lainnya adalah merancang benefit lain yang lebih murah, karena ketidakhadiran employee perks juga kurang baik karena bisa menurunkan motivasi karyawan. Selain itu, jika Anda ingin menghilangkan employee perks, berikan pemahaman kepada karyawan, dan Anda bisa membiarkan mereka untuk memilih fasilitas mana saja yang dihilangkan. Sehingga, mereka melakukannya dengan lebih sukarela.
Demikian adalah beberapa alternatif area dimana bisnis bisa memangkas biaya. Pemangkasan biaya pada kondisi seperti ini menentukan survival dari bisnis, sehingga perannya menjadi sangat penting.
(rp/ic/bl-md)
Foto : proneproje.com