(Business Lounge – Finance), Besarnya biaya untuk menghasilkan sebuah laporan audit, besarnya effort yang digunakan oleh Auditor untuk menghasilkan sebuah laporan audit, dan banyaknya waktu yang diperlukan merupakan salah satu alasan yang membuat suatu laporan Internal Audit sangat mahal, namun jika diurutkan dari semua laporan yang ada di meja Direktur, maka laporan Internal Audit adalah laporan yang paling terakhir diperhatikan; hal ini selalu terjadi dikarenakan mindset dari banyak orang, bahwa laporan Internal Audit adalah laporan yang membosankan dan hanya membahas mengenai permasalahan.
Tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan satu laporan Internal Audit dengan efek yang terjadi bagi perusahaan. Saat ini semua paradigma mengenai laporan Internal Audit harus dapat berubah; mungkin kebanyakan orang tidak dapat berubah namun kita yang menjadi praktisi dalam dunia Internal Audit dapat berubah menjadi lebih baik dan menjawab kebutuhan banyak orang atas apa yang diperiksa oleh Internal Audit.
Tujuan Laporan Internal Audit
Mungkin ada banyak praktisi Internal Audit yang ada pada saat ini menganggap laporan yang dibuatnya adalah daftar dosa dari pelaku bisnis dalam perusahaan, sesungguhnya laporan internal audit memiliki informasi penting yang perlu diketahui oleh tingkat management dalam suatu perusahaan; yang sesungguhnya membutuhkan tindakan segera dari pihak management.
Informasi yang dipaparkan di dalam laporan audit akan menjadi rentetan kata-kata dan angka yang tidak memiliki nilai jual bagi management untuk melakukan suatu tindakan jika laporan tesebut tidak bersifat persuasif sehingga tujuan dari apa yang Internal Auditor lakukan dapat dilakukan.
Strategi Penulisan Laporan
Sebelum semakin jauh kita membahas mengenai strategi penulisan laporan, hal penting yang perlu dipahami benar oleh praktisi Internal Auditor yaitu arti penting sebuah laporan, standar kualitas laporan, dan harga pokok sebuah laporan , berikut adalah detil penjelasannya :
a. Arti Penting : laporan audit merupakan sebuah produk yang dihasilkan atas kinerja Internal Auditor, yang merupakan powerful tool untuk menyampaikan kondisi yang sebenarnya yang terjadi di lapangan, serta penilaian atas kesuksessan yang perusahan peroleh artinya bukan hanya kesalahan atau pelanggaran dilakukan oleh oknum yang ditemukan.
b. Standar Kualitas : sebuah laporan Internal Audit harus memenuhi standar kulitas, antara lain menarik, orientasi hasil, konstruktif, persuasive, sesuai kondisi, ringkas, langsung dan tepat waktu.
c. Harga Pokok Laporan : sebuah laporan internal audit harus dibangun secara Analitis dimana terdapat perencanaan, fieldwork, dan pengembangannya; adanya pengajian secara Administratif dimana harus tersusun rapih, diketik, telah direview, diterima dan telah melalui proses editing yang memadai; adanya Pembahasan hasil Internal Audit.
Ketiga standar kualitas laporan di atas adalah standar dari pembuatan Laporan Internal Audit yang harus dipahami dengan baik.
Sudah pasti dalam proses penulisan laporan adanya masalah apalagi model laporan audit tradisional yang sering/masih digunakan oleh praktisi Internal Audit saat ini, masalah-masalah tersebut antara lain :
a. Fieldwork Emphasize (poord draft quality).
b. Procrastination (supervisory rewriting, lack of style manuals).
c. Perfectionism (late reports).
Permasalahan itu dapat diatasi dengan merubah pola tulisan (siap salah) dan menyiapkan laporan bersamaan dengan proses audit, dari hal ini dapat dijabarkan cara sederhana untuk menyiapkan laporan, antara lain :
a. Bahan disiapkan bersamaan dengan proses audit.
b. Gunakan klasifikasi baku.
c. Dapatkan persetujuan (konfirmasi) atas substansi pada saat audit.
d. Segera susun laporan setelah selesai fieldwork.
Menarik Minat Pembaca
Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa laporan Internal Audit memiliki satu tujuan agar management melakukan suatu tindakan dari apa yang disampaikan pada laporan, yaitu dengan memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut :
a. Langsung: pastikan bahwa apa menjadi logika dari Auditor dapat menjawab apa yang menjadi logika dari pembaca.
b. Konkrit dan deskriptif: pastikan bahwa apa yang dilaporkan adalah hal yang konktrit sehingga dapat menjelaskan suatu kondisi pada area yang pasti.
c. Istilah yang dimengerti: definisikan istilah yang dibuat sehingga bahasa yang anda gunakan dapat lebih sederhana.
d. Minat Audiens: pastikan apa yang menjadi minat dari pembaca, ungkapkan kondisi pada pembuka kalimat pada laporan audit.
e. Disain dan format: perhatikan desain laporan yang dibuat, berikan bentuk laporan yang lebih menarik dan tidak monoton,tambahkan gambar jika hal ini diperlukan.
Segala sesuatu dapat berubah demikian pula dengan pola pikir kebanyakan orang mengenai laporan Internal Audit, melalui laporan ini anda sebagai praktisi Internal Auditor dapat memberikan nilai tambah yang bagi perusahaan.
(RS/IC/BL)