Pentingkah Coaching dilakukan ?

(Business Lounge – HR) – Dalam suatu periode tertentu, beberapa perusahaan memiliki program untuk melakukan coaching yang dilakukan oleh setiap atasan kepada anak buahnya. Mengapa perusahaan menganggap perlu dilakukan coaching? Apakah sebenarnya tujuan perusahaan melakukannya atau lebih tepatnya mewajibkan dalam aturannya harus ada coaching.

Dahulu tidak selalu ada coaching, mengapa sekarang  diterapkan harus ada?

Istilah coaching belakangan ini cukup sering terdengar manakala satu perusahaan menilai kinerja karyawannya dengan salah satu step ini sebagai bagian yang harus dijalankan.

Suatu saat seorang teman berkata, bosnya ingin meng-coachingnya. Dia berkata : ah, buat apa sih coaching lagi, toh sama saja tidak ada pengaruhnya. Pengaruh ke bonus juga tidak ya? Suara-suara seperti ini sudah sekian kali terdengar dari beberapa orang seperti nada-nada pesimis dan sumbang.

Suara lainnya mengatakan, buat apa ya coaching kalau cuma disebutkan kita ini kurangnya ini itu, gagalnya ini itu dan sama sekali tidak ada penghargaan atas apa yang sudah dibuat selama ini. Seperti disidang saja ya?

School Children in Physical Education Class

Dalam suatu meeting yang membahas tentang hal ini, akhirnya kita mengetahui mengapa perusahaan A memberikan aturan coaching. Mereka ingin meluruskan bahwa coaching itu bukan merupakan ajang penghakiman yang menghidangkan kesalahan karyawan yang dicoaching. Yang sebenarnya adalah hal itu dilakukan  untuk mengevaluasi dan mengatakan keberhasilan  yang dicapai oleh karyawan tersebut. Yang benar seharusnya disebutkan satu kekurangannya dan disebutkan minimal 2 kelebihannya.

Dalam coaching juga materinya tidak melulu hanya kekurangan karyawan dan target kerja yang harus dicapai. Soal pengembangan diri sering menjadi hal yang dilupakan oleh perusahaan. Kompetensi karyawan ybs juga sering tidak diperhatikan untuk diberikan jalan keluar bagaimana meningkatnya. Kondisi seperti ini sering membuat karyawan mengalami demotivasi dan jika hal ini dibiarkan terus menerus akan mengakibatkan kinerja tidak maksimal bahkan menurun dan pada akhirnya berdampak pada tujuan perusahaan.

Sudah saatnya paradigma tentang coaching yang selama ini sudah salah kaprah dan karyawan (bawahan) yang menjadi objek penderitanya dapat diberikan jalan keluar dan ada perubahan.

(SK/IC/BL)

 

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x