(Business Lounge – Financial) Dengan pemaparan data di bawah ini, kita bisa melihat bahwa kenyataan yang terjadi di Amerika Serikat (AS), jauh dari apa yang dipikirkan dan dianggap ideal oleh masyarakat AS sendiri. Dengan cara ekonomi bebas yang bersifat kapitalisme, diharapkan kompetisi membuat orang mengembangkan kemampuannya sesuai dengan talenta dan keahlian masing-masing maka ekonomi secara keseluruhan akan bertumbuah dengan baik dan kekayaannya akan terdisitribusi sesuai dengan hasil kerja dari masing-masing penduduk.
Namun realita yang terjadi ternyata pendistribusian kekayaan tidak merata dan kesenjangan antara yang terkaya dan termiskin, bahkan antara yang terkaya dengan rata-rata saja sudah sangat lebar, hal ini menimbulkan pergesekan sosial seperti beberapa kejadian yang memicu Occupy Wall Street, juga kekawatiran Too Big Too Fail, khususnya bagian terkaya yang memegang porsi terbesar kekayaan AS tersebut apabila mengalami kebangkrutan apa yang akan terjadi.
20% dari orang terkaya telah menguasai hampir seluruh kekayaan AS.
1% terkaya telah menguasai 40% kekayaan AS.
1% berpendapatan tertinggi telah menguasai 24% total pendapatan AS.
1% investor terkaya telah menguasai 50% portfolio saham, obligasi dan reksadana.
Gaji CEO terkaya sekitar 380x dari rata-rata gaji seluruh karyawan AS.
Gaji CEO terkaya selama 1 jam harus dicapai lebih dari satu bulan untuk gaji rata-rata seluruh karyawan AS.
(KN/KN/BL)