(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Sektor finansial kini sedang mengalami masalah, salah satunya yakni krisis kepercayaan dari masyarakat seiring dengan banyaknya institusi finansial global maupun lokal yang jatuh dan bermasalah. Sebuah studi di Inggris menunjukkan bahwa direct marketing communications merupakan cara yang paling tepat dalam berkomunikasi dengan konsumen.
Survei bertajuk ’The Financial Services Tracking Study’ ini diselenggarakan oleh Direct Marketing Association (DMA) Inggris terhadap sekitar 1,000 konsumen secara online. Studi ini menemukan bahwa 33% responden beranggapan bahwa direct marketing communication adalah cara yang paling penting bagi konsumen dalam mempelajari mengenai produk maupun layanan baru.
Kemudian, ditemukan pula bahwa 56% dari konsumen memanfaatkan perbandingan layanan finansial melalui website, selain melalui direct mail ataupun informasi yang dikirimkan langsung oleh bank. Persentase ini signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan 38% yang mengaku mencari informasi lewat situs tertentu/independen (tanpa dibandingkan), 36% meminta rekomendasi dari teman/kerabat serta 10% yang melalui email.
Artinya kini konsumen semakin menghargai informasi dan data yang ada mengenai suatu layanan finansial. Direct marketing communication melalui website maupun newsletter/brosur merupakan media yang paling efektif. Implikasinya, perbankan dan institusi finansial seharusnya menampilkan informasi yang lengkap dan membantu konsumen dalam mengambil keputusan, baik itu melalui website maupun newsletter yang dikirimkan.
Informasi layanan yang lengkap tentunya akan memberikan edukasi bagi konsumen mengenai produk dan layanan finansial. Yang lebih penting lagi, melalui informasi yang ditampilkan website dan newsletter tersebut, perusahaan harus mampu membangkitkan kepercayaan dari konsumen, karena dalam krisis saat ini kepercayaan terhadap institusi finansial semakin meluntur.
Melalui direct marketing communication yang kuat, disertai dengan pendekatan personal, maka perusahaan dapat memberikan informasi sekaligus edukasi bagi konsumen. Yakinkan pula konsumen melalui data dan informasi yang dapat mendorong kepercayaan mereka kepada Anda.
Misalnya, krisis kepercayaan mungkin mulai timbul di perbankan saat ini seiring dengan ada bank yang likuiditasnya bermasalah. Oleh karena itu, maka perbankan dapat memberikan keyakinan pada nasabahnya, dengan menunjukkan bahwa bank mempunyai kondisi permodalan dan likuiditas yang kuat, sehingga tidak perlu khawatir.
(Visi Sales/AA/TML)