(The Manager’s Lounge – Leadership) – 65 tahun lalu Indonesia merdeka, setelah para pahlawan selama ratusan tahun memperjuangkan Nusantara dari cengkeraman penjajah asing. Meskipun sudah 65 tahun berlalu, namun kita masih bisa menemui pahlawan-pahlawan masa kini dari berbagai bidang, yang punya semangat tak kalah hebatnya.
Setiap tahun kita merayakan hari kemerdekaan di tanggal 17 Agustus. 65 tahun lalu, para pahlawan Indonesia berhasil merebut kemerdekaan dari cengkeraman penjajah yang telah membelenggu Indonesia selama ratusan tahun. Namun, tidak selamanya sosok pahlawan harus gugur di medan perang. Kehadiran sosok-sosok pahlawan di berbagai bidang di sekitar kita turut memaknai arti kemerdekaan ini. Mereka adalah orang-orang dengan jiwa kepemimpinan kuat, memberikan inspirasi, memberikan kontribusi bagi orang banyak di sekitarnya, dan turut mengharumkan nama bangsanya.
Siapa saja pahlawan-pahlawan masa kini di sekitar kita yang bisa kita contoh? Berikut ini adalah segelintir teladan dari mereka.
Sekelompok pendaki muda yang beranggotakan enam orang, yakni Ardeshir Yaftebbi (26), Iwan Irawan (38), Martin Rimbawan (28), Fajri Al Lutfi (28), Nurhuda (28) dan seorang pendaki wanita yaitu Gina Afriani (22), tergabung dalam 7 Summits 7 Flights, yakni misi untuk menaklukkan puncak gunung di tujuh benua yang didaki dalam kurun waktu April 2010 hingga Mei 2012, dan mengibarkan Sang Saka Merah Putih di puncak gunung ketujuh benua tersebut.
Mereka telah berhasil mencapai dua puncak dunia, yakni Ndugu-Ndugu (4.884 m) pada Hari Bumi 22 April lalu di Papua dan Kilimanjaro (5.892m) di Tanzania pada 1 Agustus lalu. Rencananya, tepat pada 17 Agustus mereka ingin mencapai puncak Elbrus (5642 m) di Rusia , namun terpaksa ditunda karena halangan cuaca yang buruk. Empat puncak lainnya yang jadi target adalah yakni Vinson Massif (4897m) di Antartika, Denali atau McKinley (6.194m) di Alaska, Aconcagua (6.962m) di Argentina dan terakhir Sagarmatha atau Everest (8.850m) di Nepal.
Misi ini merupakan usaha pengumpulan dana bagi dua yayasan yakni Trust dan Smile Foundation, yang terutama membantu masyarakat Afrika. Selain menancapkan bendera, mereka juga punya misi untuk mengkampanyekan ancaman global warming dan pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Usaha mereka tentunya patut diacungi jempol, bagaimana mereka berupaya menancapkan Merah Putih di puncak dan turut mengharumkan nama bangsa.
Dari bidang pendidikan, kita bisa temukan putra-putra bangsa yang baru saja memenangkan Olimpiade Fisika Internasional tahun 2010 di Zagreb, Kroasia. Indonesia berhasil menyabet 4 medali emas atas nama Christian George Emor, David Giovanni, Kevin Soedyatmiko, Muhammad Sohibul Maromi dan 1 medali perak atas nama Ahmad Ataka. Selama beberapa tahun belakangan ini, tim dari Indonesia bisa cukup berbicara banyak dalam Olimpiade Fisika, suatu prestasi yang membanggakan dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
At last but not least, yang mungkin masih segar di ingatan Anda, ada seorang Indonesia yang masuk sebagai salah satu Top 10 CNN Heroes, yakni salah satu dari mereka yang merupakan `ordinary people, extraordinary impact` yakni individu-individu biasa yang mempunyai kontribusi luar biasa bagi sekitarnya. Dia adalah Budi Soehardi, seorang pilot yang mendirikan panti asuhan bagi anak-anak yang kebanyakan berisi korban dan pengungsi dari daerah konflik Timor Timur.
Tindakan Soehardi dipicu oleh berita yang dilihatnya di CNN. Ia tersentuh karena anak-anak hidupnya sengsara akibat konflik di Timor Timur. Ia kemudian mengkoordinasikan berbagai donasi, mulai dari uang, makanan, pakaian, dan perlengkapan lainnya. Panti Asuhan Roslin dibuka pada April 2002, dan sejak itu menyediakan pendidikan, pakaian, tempat tinggal dan makanan gratis bagi anak-anak segala usia. Bahkan, Soehardi juga bisa mengusahakan swasembada beras, dengan menanam di sawah. Sebelum kehilangan pekerjaannya sebagai pilot, gaji Soehardi digunakan untuk mengelola panti asuhan ini, serta pendidikan anak-anak panti.
Dari kisah-kisah tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pahlawan bukan hanya mereka yang berperang di medan perang. Pahlawan masa kini bisa kita temukan di sekeliling kita. Mereka yang berjuang secara gagah berani dan mendedikasikan diri kepada bidangnya masing-masing, juga patut menjadi pahlawan. Kita masing-masing pun bisa menjadi pahlawan.
Namun kini saatnya bagi kita untuk sama-sama bercermin: kontribusi apa yang sudah Anda persembahkan bagi bangsa Anda? Tunggu apalagi? Lakukan sekarang juga!
RP/RP/tml