(The Manager’s Lounge – Leadership) – Krisis perekonomian yang kini dihadapi global mengakibatkan banyak orang kehilangan mata pencahariannya. Pekerjaan juga sulit dicari, seiring dengan perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan dalam rangka efisiensi. Salah satu jalan keluar yang mungkin dapat ditempuh adalah dengan menjadi entrepreneur.
Meskipun menjadi entrepreneur dalam kondisi perekonomian seperti ini tentunya sulit, namun selalu ada peluang di balik krisis. Menurut seorang ahli sosiologi asal Universitas Harvard, David McClelland, sebuah negara akan maju jika setidaknya 2% penduduknya menjadi entrepreneur. Bagaimana bisa demikian? Hal ini disebabkan karena entrepreneurship dapat mendorong terjadinya multiplier effect. Ilustrasinya begini, seorang entrepreneur yang berhasil tentunya akan meningkatkan kesejahteraannya sendiri, dan otomatis bisnisnya semakin berkembang. Seiring perkembangan, tentunya bisnis tersebut akan semakin menyedot tenaga kerja, dan meningkatkan kesejahteraan mereka, sehingga kemudian konsumsi dan investasi meningkat, bahkan menumbuhkan entrepreneur-entrepreneur yang baru. Dan demikian seterusnya.
Tertarik menjadi entrepreneur? Mungkin guideline-guideline berikut ini bisa bermanfaat untuk Anda.
Salah satu tools yang diperlukan oleh entrepreneur untuk menjadi sukses adalah inovasi. Begawan manajemen, Peter Drucker menyebutkan bahwa ada tujuh sumber inovasi, diantaranya:
1. The unexpected
2. Incongruities
3. Process needs
4. industry market and structures
5. Demographic changes
6. Changes in public perception
7. New technology and scientific findings
Empat sumber pertama terkait dengan entitas perusahaan maupun industrinya, sementara tiga sumber terakhir berada di luar industri. Seorang inovator harus mampu mengidentifikasikan perubahan dan peluang tersebut, dan kemudian meresponnya.
Entrepreneurship sama saja dengan mengambil risiko, demikian menurut Frank H Knight dan Peter Drucker. Ini harus disadari betul, karena dengan menjadi entrepreneur berarti seseorang berani mempertaruhkan karir, finansial serta mengorbankan waktu untuk mengelola bisnisnya. Jika berhasil, maka bisnis akan berjalan dan terus berkembang. Sementara itu, jika gagal, maka bukan tidak mungkin uang yang Anda investasikan akan musnah.
Oleh karena itu, seorang entrepreneur membutuhkan guideline-guideline yang tepat dalam menjalankan bisnisnya. Berikut ini adalah ’Do’s and Dont’s’ bagi inovator sukses dari Peter Drucker.
Do’s
• Analyze the opportunities
• Go out to look, to ask, to listen
• Keep it simple, keep it focused
• Start small – try to do one specific thing
• Think big – aim at market leadership
Don’ts
• Don’t try to be too clever,
• Don’t diversify, don’t splinter, don’t try to do too many things at once
• Don’t undershoot, or you will simply create an opportunity for competition
• Don’t try to innovate for the future
Intinya, temukan peluang, kemudian lakukan observasi/riset pasar untuk mengukur kelayakan dari peluang bisnis Anda. Sederhana dan fokus, dan awali dengan melakukan satu hal terlebih dulu. Namun, tetapkan tujuan yang tinggi, yakni market leadership. Jangan lakukan diversifikasi terlebih dulu, fokus saja pada apa yang sekarang dilakukan. Lakukan yang terbaik, karena jika tidak maka Anda akan memunculkan peluang bagi pesaing.
Sementara itu, tips yang menjadi prioritas untuk menjadi entrepreneur di era perekonomian seperti ini, tiada yang lain selain sederhana dan fokus. Fokus dalam membangun strategi-strategi yang memungkinkan Anda terus bertahan dalam bisnis bahkan mengembangkannya lebih lanjut. Jika Anda kehilangan fokus, maka sadarilah risikonya bisnis Anda bisa musnah.
(Rinella Putri/SN/TML)