S&P Lakukan ERM Review

(The Manager’s Lounge, Risk Management) – Standard & Poor selama ini dikenal sebagai badan yang memberikan rating bagi perusahaan-perusahaan global. Rencananya, S&P akan mulai untuk mendiskusikan program enterprise risk management (ERM) dengan perusahaan-perusahaan yang mereka rating.

S&P telah mengumumkan bahwa diskusi dengan perusahaan-perusahaan mengenai praktik ERM akan mulai dilakukan pada kuartal ketiga tahun ini, kemudian akan memberikan komentar dalam laporannya pada kuartal keempat. Namun, mereka tidak akan memberi skor organisasi hanya berdasarkan ERM saja. Steven J. Dreyer, managing director dari corporate rating S&P mengungkapkan bahwa mereka tidak akan memberi skor ERM sepanjang 2008, namun jika mereka memulainya, tidak akan dilakukan sebelum kuartal kedua 2009. Dreyer juga mengungkapkan bahwa mereka akan mengambil tindakan, jika seandainya menemukan ada sesuatu yang salah dalam program manajemen risiko perusahaan.

Sebenarnya, S&P sejak 2005 sudah mulai melakukan evaluasi terhadap perusahaan asuransi sejak 2005. Namun, David Ingram, director ERM S&P mengungkapkan bahwa perusahan asuransi juga tidak terlalu bagus dalam praktik manajemen risiko. Laporannya menunjukkan bahwa 80 persen jatuh dalam kategori ‘cukup’ saja. Sehingga, diperkirakan perusahaan nonfinansial tidak akan melakukannya lebih baik dari itu.

Survey Towers Perrin yang dilaksanakan awal tahun ini menunjukkan bahwa sekitar 60 persen perusahaan saat ini mempunyai program ERM top down, dan seandainya S&P memberi penilaian maka 28 persen akan diberi skor “weak”.

Pembahasan mengenai ERM ini akan berfokus pada dua area, yakni risk management culture dan strategic risk management .
Pada area risk management culture, topiknya meliputi sebagai berikut:
◦ framework atau struktur manajemen risiko yang digunakan
◦ peran staf yang bertanggung jawab dalam manajemen risiko
◦ komunikasi manajemen risiko baik internal maupun eksternal
◦ kebijakan dan metric manajemen risiko
◦ pengaruh manajemen risiko terhadap anggaran dan manajemen kompensasi.

Sementara itu, pada area strategic risk management, pembahasannya meliputi:
◦ pandangan manajemen mengenai risiko terbesar yang dihadapi perusahaan, kemungkinannya, serta potensi efeknya terhadap kredit.
◦ melakukan update dalam identifikasi risiko-risiko utama
◦ pengaruh sensitivitas risiko terhadap manajemen utang dan keputusan pendanaan
◦ peran manajemen risiko dalam pengambilan keputusan strategis.

Daftar ini memang panjang, namun program ERM yang bagus dapat menghasilkan manfaat yang signifikan terhadap perusahaan Anda.

Towers Perrin menyarankan proses 6 tahap berikut dalam rangka menciptakan lingkungan ERM yang efektif:
1. buat blueprint mengenai kapabilitas ERM perusahaan saat ini
2. bandingkan kondisi ERM perusahaan dengan best practice, buat laporan gap analysis, dan tekankan bagian mana yang perlu ditingkatkan
3. definisikan target ERM yang optimal melalui interaksi maupun iterasi, berdasarkan informasi yang diperoleh dari tahap 1&2, serta strategi dan profil risiko.
4. buat road map pelaksanaannya
5. mengimplementasikan visi organisasi untuk lingkungan ERM yang optimal, menggunakan timeline, milestone, dan tanggung jawab yang diberikan.
6. buat proses formal monitoring yang terdiri dari evaluasi dan laporan secara kontinu.

(Rinella Putri/TA/TML)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x