(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Boston Consulting Group mengeluarkan laporan yang mengungkapkan bahwa Cina akan menjadi pasar konsumsi terbesar kedua di dunia pada 2015.
Laporan ini berdasarkan survey terhadap 4,258 konsumen pada 13 kota di Cina sejak Februari hingga Maret 2007. Menurut laporan ini, konsumen Cina telah mengalami unprecedented wealth growth yang 3 hingga 5 kali lebih cepat daripada negara berkembang dalam 50 tahun belakangan ini. Sebagian besar konsumen di Cina bermaksud untuk mengkonsumsi lebih banyak untuk memenuhi impian keluarga mereka di masa depan.
Senior partner dan managing director BCG, Hubert Hsu, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang cepat telah menghadirkan kemakmuran sekaligus ketidakpastian, yang mengakibatkan pasar konsumsi yang sangat kompleks dan perilaku konsumen yang beraneka ragam. Oleh karena itu, dalam menghadapi gelombang pertumbuhan konsums di Cina maka kita harus mempunyai insight yang mendalam mengenai konsumen Cina dan menciptakan diferensiasi pemasaran.
Laporan ini juga mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan general dalam hal perilaku konsumen Cina. Kecenderungan yang muncul adalah dalam mengeluarkan uang lebih banyak untuk barang yang lebih mahal, yang didorong oleh meningkatnya keinginan konsumen untuk memperoleh barang dan jasa yang lebih bagus serta menguatnya kekhawatiran mengenai keamanan dan kualitas dari produk murah.
Konsumen Cina lebih mempercayai nama merek dibandingkan dengan konsumen di AS dan mereka mempercayai bahwa merek merepresentasikan kualitas, keamanan, efektivitas dan durabilitas.
Laporan tersebut juga mengemukakan bahwa para supplier global di Cina harus menjalin hubungan baik dengan para konsumen di Cina dengan menyediakan produk yang menarik kebutuhan praktis sekaligus emosional. Mereka juga harus mampu mengkustomisasi penawarannya untuk memenuhi kebutuhan populasi yang beragam.
Laporan BCG ini bisa menjadi acuan para produsen dan pemasar yang akan memasarkan produknya ke Cina. Dengan laporan ini, maka produsen/pemasar akan berusaha untuk meningkatlam image dari mereknya. Mengingat konsumen Cina kini lebih percaya akan merek yang merepresentasikan kualitas.
(Rinella Putri/AA/TML)