(Business Lounge – World News) Sektor pertanian akan menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia, demikian penuturan calon presiden Joko Widodo, Rabu malam kemarin (4/6) di hadapan para pengusaha dan professional yang menghadiri Paparan Platform Ekonomi Jokowi-JK di The Ritz Carlton Pacific Place.
Pada kesempatan itu Jokowi-JK memaparkan visinya dalam bidang ekonomi apabila mereka terpilih sebagai pemimpin negeri ini. Jokowi megutarakan bahwa sektor pertanian akan mendapatkan perhatian utama oleh karena sektor ini tidak kalah penting dari pendidikan dan pertahanan. Jokowi juga tidak lupa menghimbau para pengusaha untuk memperhatikan sektor pertanian dan nasib para petani.
Acara ini digelar atas prakarsa Kelompok Profesional Pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla atau KPP JOKOWI-JK atas dasar pertimbangan perlunya masyarakat, khususnya kalangan bisnis, untuk mengetahui dan memahami arah prioritas kebijakan ekonomi pemerintah Capres dan Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla secara langsung.
Seperti kita ketahui bahwa Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian besar penduduknya masih mengadalkan hidupnya pada bercocok tanam. Belum lagi lahan yang dapat dipakai untuk bidang pertanian masih luas tersedia. Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan yang menjadi komoditi ekspor seperti padi, kedelai, jagung, umbi-umbian dan sayur-sayuran. Hasil perkebunan Indonesia juga dikenal, antara lain karet yang dijadikan bahan baku ban, kelapa sawit sebagai bahan baku minyak goreng, tembakau sebagai bahan baku obat dan rokok, kapas sebagai bahan baku tekstil, kopi sebagai bahan minuman serta tebu sebagai bahan baku gula pasir.
Dalam kesempatan ini, pasangan capres dan cawapres dengan nomer urut 2 ini memberikan kesempatan bagi para pengusaha dan professional yang hadir untuk memberikan masukan bagi visi ekonomi mereka. Para tim ekonomi yang turut serta dalam pemaparan visi-misi Jokowi-JK antara lain : Mantan Dirut Pertamina Ari Soemarno (bidang energy), Ferdinan Nainggolan (bidang infrastruktur) dan FG Winarno (bidang pangan).
uthe/VM/BL
Editor : Ruth Berliana
Foto : ANTARA