(Business Lounge Journal – Global News) Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Goldman Sachs mengenai car sharing, maka didapat bagaimana ternyata para millennials lebih memiliki ketertarikan untuk berbagi mobil daripada memiliki mobil.
Ada 5 wilayah yang diukurnya yaitu Asia Pasifik, Timur Tengah/Afrika, Amerika Latin, Amerika Utara, dan Eropa. Juga Goldman Sachs menyajikan data secara global.
Global
Secara global para millenials mengambil porsi 35% dari responden lebih memiliki minat terhadap car sharring, disusul dengan gen x. Sedangkan gen Z memiliki persentase yang sama dengan baby boomers.
Asia-Pacific
Untuk wilayah Asia-Pasifik, millenial juga memiliki ketertarikan yang leih besar (49%), diiukuti dengan gen x (18%), gen z (10%), dan baby boomers (5%).
Timur Tengah/Afrika
Millennial juga tetap yang memiliki persentase minat lebih besar di Timur Tengah/Afrika yaitu 45%, diikuti gen x (15%), gen z (8%), dan baby boomers (8%).
Amerika Latin
Millennials tetap mengambil persentase terbesar (28%), diiukuti dengan gen x (13%), gen z dan baby boomers (7%).
Amerika Utara
Untuk Amerika Utara, millennials tetap mengambil urutan yang pertama (18%), diikuti gen x (13%). Namun di sini, baby boomers (7%) lebih banyak dari gen z (4%).
Eropa
Di Eropa, persentase millennials dibandingkan area lainnya adalah yang paling kecil (17%), diikuti gen x (14%), gen z (9%), dan baby boomers (8%).
Para Millennials Lebih Memilih Berbagi Kendaraan
Dari survei di atas maka dapat diidentifikasi bahwa para millennial lebih memiliki minat yang rendah atas kepemilikan mobil dan lebih memilih untuk berbagi mobil. Hal ini dirasa demikian sehubungan aktifitas yang meningkat di tempat usaha sehingga mobil hanya digunakan pada waktu tertentu saja yang menyebabkan mobil yang mereka miliki lebih banyak menganggur.
Bisnis Berbagi Mobil
Ada banyak cara untuk berbagi mobil, mulai dari cara tradisioal yaitu jasa mobil rental yang dapat dibayar per hari atau per jam, hingga model penyewaan mobil seperti grab car yang sedang booming sekarang dan dapat membuat Anda berpengalaman untuk menumpang berbagai merek mobil.
Hal ini menjadi lebih menarik bagi para millenial mengingat pengalaman berkendara yang dapat mereka alami dengan mobil yang berbeda-beda. Adanya fenomena ini pun dibaca oleh para pengusaha yang kemudian menghadirkan bisnis penyewaan mobil dalam berbagai bisnis mobil.
Namun ada juga konsep ‘menebeng’ yang memang juga booming seperti nebeng.com di Indonesia, atau berbagai konsep yang sama di negara-negara lain.
Pola Pikir Millennial yang Berbeda
Memang pada kenyataannya ada perbedaan pola pikir antara baby boomers dan millennials. Hal ini sangat dapat dipahami dengan perbedaan usia yang sangat jauh. Para baby boomers tentu saja akan lebih berpikir pada kenyamanan terkait dengan usia mereka serta status mereka yang sudah lebih mapan serta rata-rata mereka yang sudah berkeluarga. Mereka akan memilih untuk memiliki mobil pribadi dengan supir pribadi.
Berbeda dengan para millennials yang lebih memilih car share oleh karena pola pikir mereka yang praktis. Selain itu perhitungan mereka me’nganggur’kan mobil selama paling tidak 20 jam dalam sehari sebenarnya merupakan sebuah pemborosan. Coba saja Anda hitung berapa biaya yang Anda butuhkan untuk memiliki sebuah mobil beserta biaya bahan bakar, dan biaya perawatannya. Bandingkan dengan biaya yang Anda keluarkan untuk ikut dalam car sharing. Sebenarnya bisa saja sama, namun akan berbeda dalam hal kepraktisan.
Hal inilah yang saat ini saat ini menjadi sebuah fenomena sehingga timbullah berbagai bisnis car sharing. Di Indonesia mungkin kita masih familiar dengan rental mobil, grab car, atau uber. Namun coba saja kita nantikan bagaimana konsep bisnis ini akan dapat melahirkan berbagai usaha car sharing lainnya. Apalagi untuk mereka yang enggan mengendarai mobil di tengah kemacetan.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : pixabay