BNP Paribas menaikkan target profitabilitasnya dan mengumumkan program pembelian kembali saham senilai $1,33 miliar sebagai bagian dari strategi baru untuk memperkuat kinerja keuangan dalam beberapa tahun ke depan. Manajemen grup perbankan terbesar di zona euro tersebut mengatakan bahwa mereka akan mempercepat pelepasan aset-aset nonstrategis, sekaligus mendorong pertumbuhan yang lebih terarah pada area bisnis dengan imbal hasil lebih tinggi.
Langkah agresif ini mencerminkan tekanan industri perbankan Eropa yang semakin ketat. Di tengah biaya pendanaan yang meningkat, regulasi modal yang makin kompleks, dan persaingan ketat dalam layanan perbankan digital, BNP menilai perlunya melakukan penyesuaian struktural agar dapat mempertahankan posisi dominan sekaligus meningkatkan return bagi pemegang saham.
Salah satu fokus utama strategi baru BNP adalah meningkatkan efisiensi penggunaan modal. Bank menargetkan pertumbuhan aset tertimbang menurut risiko (risk-weighted assets/RWA) sekitar 2% per tahun, tingkat yang dianggap cukup konservatif namun tetap mendukung ekspansi di segmen yang memberikan margin tinggi, seperti pembiayaan korporat, manajemen kekayaan, dan layanan transaksi global. Dengan menahan pertumbuhan RWA, BNP dapat meningkatkan rasio pengembalian modal sekaligus menjaga profil risiko tetap terkendali.
Di sisi lain, percepatan pelepasan aset yang tidak lagi dianggap strategis menjadi langkah kunci untuk merapikan neraca. Selama beberapa tahun terakhir, perbankan Eropa semakin fokus pada pemangkasan unit usaha yang kurang menguntungkan untuk memperkuat inti bisnis. BNP mengikuti pola ini dengan menilai kembali portofolio globalnya, terutama unit-unit yang memiliki potensi pertumbuhan terbatas atau tidak memberikan sinergi jangka panjang. Dana yang dilepaskan dari divestasi ini akan digunakan untuk memperkuat modal inti dan mendukung program buyback.
Pengumuman program pembelian kembali saham senilai $1,33 miliar menunjukkan komitmen BNP untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham. Buyback sering menjadi sinyal positif pasar karena menggambarkan keyakinan manajemen terhadap prospek laba di masa depan dan kesehatan neraca yang solid. Dalam konteks industri perbankan yang sedang mengalami restrukturisasi besar, langkah ini dapat membantu BNP meningkatkan harga saham dan memperkuat kepercayaan investor.

