Eli Lilly

Eli Lilly Bangun Fasilitas Texas Senilai Enam Miliar

(Business Lounge – Medicine) Keputusan strategis Eli Lilly untuk membangun fasilitas produksi baru senilai 6,5 miliar dolar AS di Texas menandai salah satu investasi manufaktur terbesar dalam sejarah industri farmasi Amerika Serikat. Langkah ini sekaligus mempertegas ambisi perusahaan untuk memperkuat rantai pasok domestik dan memperluas kapasitas produksi bahan obat aktif, khususnya untuk terapi penurun berat badan yang tengah menjadi sorotan pasar global. Menurut laporan The Wall Street Journal, fasilitas tersebut akan digunakan untuk memproduksi obat penurun berat badan oral pertama dari perusahaan dan diperkirakan beroperasi dalam kurun lima tahun ke depan.

Eli Lilly saat ini berada dalam posisi yang sangat kuat di pasar farmasi berkat kesuksesan obat penurun berat badan Mounjaro yang berbasis injeksi. Obat tersebut meraih lonjakan penjualan yang signifikan sepanjang 2023 hingga 2024, mendorong kapitalisasi pasar perusahaan menembus lebih dari 700 miliar dolar AS. Kehadiran obat versi oral diyakini akan memperluas akses pasar secara lebih masif, mengingat preferensi banyak pasien terhadap metode konsumsi yang lebih praktis. Bloomberg mencatat, fasilitas di Texas ini diproyeksikan menjadi pilar utama produksi untuk obat tersebut, sekaligus mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap fasilitas impor.

Konteks geopolitik dan kesehatan publik juga memberi bobot lebih pada keputusan ini. Pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu membuka mata pemerintah AS dan pelaku industri terhadap kerentanan rantai pasok farmasi global. Ketergantungan tinggi terhadap bahan baku dari Asia, khususnya China dan India, menimbulkan risiko pasokan yang signifikan. Dengan investasi besar ini, Eli Lilly memperkuat posisi sebagai perusahaan farmasi yang mampu mendukung inisiatif pemerintah AS untuk mengamankan rantai pasok domestik. Reuters menekankan bahwa kebijakan industrialisasi kembali atau reshoring kini mendapat momentum besar, terutama di sektor-sektor vital seperti farmasi.

Selain itu, pemilihan Texas sebagai lokasi pembangunan fasilitas bukanlah keputusan tanpa pertimbangan. Negara bagian tersebut telah lama dikenal ramah terhadap investasi industri, dengan ketersediaan lahan luas, infrastruktur energi yang kuat, serta insentif pajak yang menarik. Kota-kota besar di Texas juga memiliki basis tenaga kerja terdidik yang memadai, berkat kehadiran universitas-universitas riset besar. Menurut analisis CNBC, keberadaan ekosistem industri dan dukungan kebijakan lokal menjadi faktor pendorong utama yang membuat Texas semakin diminati perusahaan besar sebagai pusat manufaktur baru.

Namun, tantangan tetap ada. Biaya investasi 6,5 miliar dolar bukan hanya angka besar dari sisi finansial, melainkan juga mengandung risiko eksekusi. Proses pembangunan fasilitas farmasi berskala raksasa membutuhkan kepatuhan ketat terhadap standar keamanan, regulasi lingkungan, serta validasi kualitas produksi. Setiap keterlambatan atau masalah teknis dapat menimbulkan implikasi signifikan terhadap jadwal peluncuran obat. Para analis yang dikutip Financial Times memperingatkan bahwa keberhasilan proyek ini akan sangat bergantung pada kemampuan Eli Lilly mengelola kompleksitas teknis sekaligus menjaga arus kas perusahaan tetap sehat.

Di sisi lain, permintaan global terhadap terapi penurun berat badan tengah mengalami lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Organisasi Kesehatan Dunia mencatat prevalensi obesitas global meningkat hampir tiga kali lipat sejak 1975, menjadikannya salah satu tantangan kesehatan masyarakat terbesar. Pasar obat penurun berat badan kini diperkirakan bernilai lebih dari 100 miliar dolar AS pada dekade mendatang. Dalam konteks ini, langkah agresif Eli Lilly membangun fasilitas baru bukan hanya tentang kebutuhan produksi, melainkan juga strategi jangka panjang untuk mengamankan pangsa pasar yang sangat menguntungkan.

Persaingan industri juga semakin ketat. Novo Nordisk, pesaing utama Eli Lilly asal Denmark, lebih dulu mencuri perhatian dengan obat penurun berat badan Wegovy dan Ozempic. Kedua perusahaan kini berada dalam perlombaan ketat untuk memperluas kapasitas produksi dan meluncurkan formulasi baru yang lebih nyaman bagi pasien. Bloomberg melaporkan bahwa salah satu alasan Eli Lilly mempercepat pembangunan fasilitas ini adalah untuk mengimbangi ekspansi agresif Novo Nordisk yang juga tengah meningkatkan investasinya di Amerika Serikat dan Eropa. Dengan demikian, Texas akan menjadi medan penting bagi pertarungan dua raksasa farmasi global.

Reaksi pasar terhadap pengumuman ini cenderung positif. Saham Eli Lilly mengalami kenaikan tipis setelah berita investasi tersebut dirilis, mencerminkan kepercayaan investor terhadap strategi ekspansi perusahaan. Para analis pasar modal menilai langkah ini akan memperkuat prospek pertumbuhan jangka panjang meski menambah beban belanja modal dalam jangka pendek. Barron’s mencatat bahwa investor kini lebih berfokus pada potensi pasar penurun berat badan yang sangat besar ketimbang risiko finansial jangka pendek dari proyek pembangunan fasilitas baru.

Selain dimensi bisnis dan finansial, investasi ini juga dipandang sebagai kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal. Pembangunan fasilitas senilai miliaran dolar diproyeksikan menciptakan ribuan lapangan kerja, baik selama fase konstruksi maupun saat operasional penuh. Pemerintah lokal Texas menyambut hangat proyek ini, melihatnya sebagai bukti kepercayaan perusahaan global terhadap daya tarik investasi negara bagian tersebut. Dalam jangka panjang, kehadiran fasilitas ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekosistem farmasi dan bioteknologi di kawasan sekitarnya.

Namun, sejumlah pihak juga mengangkat pertanyaan kritis. Industri farmasi kerap mendapat sorotan terkait harga obat yang tinggi, khususnya di Amerika Serikat. Meskipun investasi ini memperkuat kapasitas produksi domestik, belum tentu secara langsung berdampak pada penurunan harga bagi konsumen. The Wall Street Journal menyoroti bahwa meski kapasitas produksi meningkat, struktur harga akan tetap dipengaruhi oleh faktor regulasi, strategi perusahaan, dan dinamika pasar asuransi kesehatan. Hal ini menimbulkan diskusi lebih luas tentang keseimbangan antara keuntungan perusahaan dan aksesibilitas pasien.

Di tengah semua perkembangan ini, satu hal yang jelas adalah bahwa Eli Lilly sedang membangun fondasi untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri farmasi global. Keputusan membangun fasilitas baru di Texas bukan sekadar langkah ekspansi, melainkan simbol dari strategi jangka panjang yang mencakup inovasi, keamanan rantai pasok, dan respon terhadap tantangan kesehatan global. Dengan taruhan senilai 6,5 miliar dolar, perusahaan mempertaruhkan reputasi, modal, dan masa depan bisnisnya pada keberhasilan proyek ambisius ini.

Apabila proyek ini berjalan sesuai rencana, lima tahun ke depan bisa menjadi titik balik bagi Eli Lilly. Obat penurun berat badan oral yang diproduksi di fasilitas tersebut berpotensi menjadi blockbuster baru yang mendorong pertumbuhan perusahaan ke level lebih tinggi. Sebaliknya, jika menghadapi kendala besar, risiko reputasi dan finansial tidak bisa diabaikan. Dalam industri yang bergerak cepat dan penuh persaingan, keputusan besar seperti ini sering kali menjadi pembeda antara pemimpin pasar dan pengikut. Untuk saat ini, langkah berani Eli Lilly menegaskan bahwa mereka berniat tetap berada di garis depan perlombaan global dalam bidang terapi penurun berat badan.