Subway

Subway Tunjuk Eksekutif Eks-Burger King Sebagai CEO Baru

(Business Lounge – Global News) Subway, salah satu jaringan restoran cepat saji terbesar di dunia, mengumumkan penunjukan Jonathan Fitzpatrick sebagai Chief Executive Officer yang baru, menandai awal dari babak baru perusahaan di bawah kepemilikan Roark Capital. Penunjukan ini datang di tengah upaya Subway mempercepat transformasi bisnisnya dan memperluas jangkauan globalnya setelah beberapa tahun menghadapi stagnasi pertumbuhan dan tekanan kompetitif dari para pesaing besar seperti McDonald’s dan Wendy’s.

Jonathan Fitzpatrick bukan nama asing di industri makanan cepat saji. Ia sebelumnya menjabat sebagai eksekutif senior di Burger King dan baru-baru ini menjadi CEO dari brand otomotif Franchise Group, yang menaungi merek seperti Meineke dan Maaco. Pengalamannya dalam menjalankan bisnis waralaba skala besar serta transformasi operasional menjadi salah satu alasan utama di balik kepercayaan Roark Capital terhadap kemampuannya menahkodai Subway dalam fase penting pertumbuhannya.

Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi strategis yang dimotori oleh Roark Capital, perusahaan ekuitas swasta yang mengambil alih Subway tahun lalu dalam salah satu transaksi restoran terbesar dekade ini. Dalam pernyataan resminya, pihak Roark menyebut Fitzpatrick sebagai pemimpin yang memiliki kombinasi langka antara pengalaman operasional mendalam dan pemahaman kuat terhadap model bisnis waralaba global. Roark mengisyaratkan bahwa langkah ini sejalan dengan visinya untuk menjadikan Subway lebih kompetitif dan relevan dalam lanskap restoran modern yang semakin berubah cepat oleh teknologi dan selera konsumen baru.

Di bawah kepemilikan Roark, Subway memang sedang menjalani perombakan besar-besaran. Dari pembaruan menu, peningkatan pengalaman pelanggan di dalam toko, digitalisasi pemesanan, hingga penataan ulang strategi ekspansi internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, Subway menghadapi tekanan akibat menurunnya jumlah gerai di Amerika Serikat dan perubahan perilaku makan konsumen yang lebih memilih makanan sehat dan cepat namun tidak selalu dari merek waralaba lama.

Jonathan Fitzpatrick diharapkan dapat mempercepat implementasi strategi baru untuk membawa Subway kembali menjadi pemain utama di industri. Salah satu fokus utamanya adalah memperkuat kembali hubungan dengan para pewaralaba, yang selama ini mengeluhkan model bisnis yang terlalu sentralistis dan kurang fleksibel. Selain itu, efisiensi rantai pasok dan pengalaman digital juga menjadi area prioritas di tengah meningkatnya persaingan dari pemain-pemain seperti Chipotle, Panera Bread, dan berbagai merek makanan cepat saji berbasis aplikasi.

Dalam sebuah wawancara dengan media yang dikutip oleh Bloomberg, beberapa analis industri menyambut positif penunjukan ini. Mereka menilai Subway memerlukan pemimpin dengan mentalitas eksekutor yang mampu menggerakkan transformasi di lapangan, bukan hanya menyusun strategi dari atas. Fitzpatrick dikenal dengan gaya manajemen langsung dan kemampuan mengidentifikasi peluang pertumbuhan dalam situasi yang menantang.

Penunjukan Fitzpatrick juga terjadi di saat Subway menunjukkan tanda-tanda awal pemulihan. Data penjualan dalam beberapa kuartal terakhir menunjukkan peningkatan moderat di beberapa pasar utama, khususnya di luar Amerika Serikat. Investasi dalam infrastruktur digital dan peluncuran kampanye promosi baru dengan selebritas dan atlet juga berhasil mengangkat kembali profil merek yang sempat meredup.

Meski begitu, jalan pemulihan Subway masih panjang. Industri makanan cepat saji saat ini sedang menghadapi tekanan dari berbagai sisi—kenaikan biaya bahan baku, tuntutan konsumen akan transparansi nutrisi, hingga tantangan logistik global. Di tengah semua itu, Roark Capital tampaknya percaya bahwa dengan Fitzpatrick di kursi CEO, Subway memiliki pemimpin yang tepat untuk menjawab tantangan masa kini sambil mengamankan peluang masa depan.

Bagi Subway, yang pernah menjadi ikon makanan sehat berbasis sandwich dengan ribuan gerai di seluruh dunia, momentum baru ini bisa menjadi titik balik. Dengan kepemimpinan baru, suntikan modal, dan visi pertumbuhan jangka panjang dari pemilik barunya, perusahaan berharap dapat menavigasi era baru persaingan dengan lebih percaya diri dan relevan bagi generasi konsumen yang lebih muda.

Jonathan Fitzpatrick dijadwalkan mulai menjabat pada akhir bulan ini, menggantikan John Chidsey yang sebelumnya menjabat sebagai CEO sejak 2019. Chidsey sendiri dianggap telah meletakkan fondasi awal untuk transformasi Subway pasca-pandemi, termasuk dalam merampingkan struktur organisasi dan memperbaiki hubungan dengan mitra waralaba. Kini, tongkat estafet berada di tangan Fitzpatrick, dengan tugas berat menghidupkan kembali energi dan inovasi di dalam brand Subway yang telah lama menanti arah baru.