(Business Lounge Journal – Entrepreneurship)
Indonesia, negara dengan lebih dari 278 juta penduduk, saat ini tengah berada dalam fase strategis demografi. Berdasarkan data distribusi usia penduduk 2024, median usia penduduk Indonesia adalah 30 tahun. Artinya, setengah dari penduduk berada di bawah usia 30 tahun, sementara setengah lainnya di atas usia tersebut. Fakta ini menegaskan bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi yang relatif muda — sebuah kondisi yang disebut sebagai bonus demografi. Di negara-negara yang
Bonus demografi adalah situasi di mana proporsi penduduk usia produktif (15–64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia non-produktif (anak-anak dan lansia). Momen ini adalah peluang emas yang hanya terjadi satu kali dalam perjalanan sejarah demografi suatu negara, dan bila dimanfaatkan secara tepat, dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Namun, bonus ini juga bisa menjadi bencana demografi apabila tidak dikelola dengan baik.
Di dunia ini, ada juga negara-negara dengan proporsi penduduk usia produktif (15–64 tahun) yang kecil, biasanya adalah negara dengan populasi yang menua secara signifikan atau dengan tingkat kelahiran yang rendah serta tingkat kematian yang tinggi. Beberapa negara yang diketahui memiliki proporsi penduduk usia produktif yang kecil antara lain Jepang, Jerman, Italy dan Russia.
Mari kita lihat kurva komposisi penduduk Indonesia berdasarkan kelompok usia tahun 2024 bersumber dari datareportal.com. Grafik ini menunjukkan distribusi persentase penduduk pada setiap kelompok umur, yang menggambarkan dominasi usia produktif dan muda di Indonesia. Kurva ini bisa menjadi dasar untuk perencanaan strategi bisnis yang tepat sasaran sesuai segmentasi usia.
Lalu, dengan komposisi penduduk seperti ini, bisnis apa saja yang paling potensial untuk dikembangkan di Indonesia? Mari kita lihat analisis per kelompok usia dan peluang bisnis yang bisa tumbuh di dalamnya.
- Kelompok Anak-anak dan Remaja (0–17 tahun): 29,7% dari populasi
Hampir sepertiga penduduk Indonesia berada dalam kelompok usia anak-anak dan remaja. Ini mencerminkan tingginya angka kelahiran, dan di saat yang sama menciptakan pasar yang sangat besar untuk industri yang melayani kebutuhan anak dan remaja. Ini juga adalah pasar yang besar yang terus berkembang dengan jaman. Perlu kejelian untuk melihat perkembangan jaman karena pada usia ini, kemajuan teknologi dari suatu produk akan sangat menentukan keberhasilan. Ingat bahwa kebutuhan mereka dipenuhi oleh para orangtuanya atau kakek neneknya, itulah yang sesungguhnya memiliki uang.
Peluang Bisnis:
- Industri Pendidikan dan EdTech (Education Technology):
Dengan semakin meningkatnya digitalisasi pendidikan, bisnis berbasis platform edukasi, kursus online, bimbingan belajar, dan konten edukatif digital untuk anak-anak memiliki prospek cerah. Produk seperti aplikasi belajar, video interaktif, hingga AI tutor akan menjadi kebutuhan utama. - Produk dan Layanan Anak:
Pasar untuk pakaian anak, mainan edukatif, makanan anak, dan produk perawatan bayi sangat besar. Brand lokal dan UMKM bisa bersaing dengan produk luar jika mengutamakan kualitas dan keamanan. - Media dan Hiburan Anak:
YouTube, TikTok, dan game edukatif untuk anak-anak masih sangat potensial. Konten kreatif dan lokal yang edukatif, aman, dan sesuai budaya Indonesia akan banyak dicari. - Layanan Parenting dan Kesehatan Anak:
Klinik tumbuh kembang, konsultan parenting, serta layanan imunisasi atau nutrisi berbasis aplikasi akan sangat dibutuhkan oleh orang tua muda yang semakin peduli pada perkembangan anak.
- Kelompok Dewasa Muda dan Produktif (18–44 tahun): 41,4% dari populasi
Ini adalah kelompok terbesar dalam struktur penduduk Indonesia. Mereka adalah penggerak utama ekonomi, baik sebagai tenaga kerja maupun sebagai konsumen utama. Usia dewasa muda dan produktif ini merupakan bagian yang terbesar dalam pasar. Jika para usahawan jeli untuk melihat dan membidik dengan tepat apa yang menjadi kebutuhan mereka, maka sudah dapat ditebak peluang keberhasilannya sangat besar. Jadi, disinilah titik fokus utama strategi bisnis seharusnya berada.
Peluang Bisnis:
- Startup Digital dan Ekonomi Kreatif:
Generasi ini adalah pengguna aktif teknologi. Bisnis berbasis aplikasi, SaaS (Software as a Service), fintech, dan e-commerce masih punya ruang tumbuh besar. Indonesia adalah salah satu pasar digital terbesar di Asia Tenggara. - Kesehatan dan Kebugaran:
Kesadaran akan gaya hidup sehat meningkat pesat. Bisnis seperti fitness center, makanan sehat, suplemen, hingga aplikasi olahraga dan meditasi sangat prospektif. - Travel dan Lifestyle:
Generasi ini senang berpergian, mencoba kuliner baru, dan mencari pengalaman. Bisnis travel lokal, homestay unik, ekowisata, dan paket tur tematik akan diminati. - Kopi dan Kuliner Lokal:
Pertumbuhan bisnis kafe, kopi kekinian, dan bisnis makanan berbasis UMKM masih sangat kuat karena tren gaya hidup nongkrong dan kerja remote di kafe terus berkembang. - Produk Fashion dan Kecantikan:
Dengan penetrasi media sosial yang tinggi, bisnis fashion lokal, skincare, makeup, dan aksesoris memiliki pangsa pasar besar, terutama jika dibarengi dengan strategi branding dan influencer marketing yang tepat.
- Kelompok Usia Menengah dan Lanjut (45 tahun ke atas): 39,4% dari populasi
Meskipun proporsinya sedikit lebih kecil, kelompok ini sedang bertumbuh secara signifikan karena efek dari transisi demografi. Mereka memiliki daya beli lebih stabil, pengalaman kerja panjang, dan mulai memiliki kebutuhan yang lebih spesifik seperti kesehatan, keuangan, dan gaya hidup nyaman.
Peluang Bisnis:
- Layanan Kesehatan dan Wellness:
Klinik spesialis, layanan home care, telemedicine untuk lansia, hingga produk herbal dan terapi alternatif akan semakin dibutuhkan. Hal ini sesuai dengan meningkatnya kebutuhan jangka panjang atas kesehatan preventif dan kuratif. - Perencanaan Keuangan dan Investasi:
Produk seperti asuransi kesehatan, dana pensiun, investasi jangka panjang, dan perencanaan warisan menjadi layanan yang makin dicari. Edukasi finansial untuk usia 40 tahun ke atas juga merupakan ceruk pasar tersendiri. - Properti dan Hunian Nyaman:
Permintaan untuk hunian yang ramah lansia, seperti rumah dengan fasilitas kesehatan, taman hijau, dan sistem keamanan yang baik akan meningkat. Bisnis retirement housing atau kompleks hunian senior bisa menjadi peluang jangka panjang. - Pelatihan Ulang (Reskilling/Upskilling):
Banyak pekerja di usia ini ingin beralih karier atau tetap aktif di dunia kerja. Layanan pelatihan daring atau konsultasi karier sangat dibutuhkan, termasuk untuk mempersiapkan masa pensiun aktif.
- Kolaborasi Generasi sebagai Peluang Inovasi Bisnis
Dengan struktur usia yang merata, peluang terbaik muncul dari kolaborasi antar-generasi. Misalnya:
- Startup milik anak muda yang mengembangkan aplikasi kesehatan untuk lansia.
- Brand parenting yang menggabungkan wawasan orang tua generasi X dengan gaya komunikasi Gen Z.
- Pelatihan UMKM antar generasi: milenial melek digital mengajarkan Gen X cara memasarkan produk tradisional secara online.
Struktur usia penduduk Indonesia di tahun 2024 menunjukkan kesempatan luar biasa bagi para pelaku bisnis dan entrepreneur. Dengan dominasi usia produktif dan populasi muda, peluang pasar terus tumbuh dan berkembang. Namun, bonus demografi ini harus diimbangi dengan inovasi, literasi digital, dan pembangunan SDM yang berkualitas.
Baik Anda pengusaha, investor, startup founder, ataupun pelaku UMKM, sekarang adalah waktu terbaik untuk mengambil bagian dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kuncinya adalah membaca kebutuhan pasar berdasarkan usia, gaya hidup, dan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat