Manajemen Kekayaan: Perbandingan Hasil Imbal Balik Alokasi Aset Investasi 

(Business Lounge Journal – General Management)

Rencana investasi yang baik dimulai dengan menetapkan tujuan keuangan. karena tujuan investasi bersifat jangka panjang. Perencanaan keuangan tersebut harus dirancang untuk bertahan terhadap perubahan dan menyesuaikan dengan pasar yang tidak terduga. Sepanjang tahun, nilai pasar setiap instrumen atau produk keuangan dalam portofolio investasi memiliki hasil imbal balik yang berbeda. Portofolio investasi direncanakan untuk memenuhi kebutuhan keuangan masa depan – mendefinisikan tujuan keuangan yang spesifik atau fokus pada satu tujuan atau serangkaian tujuan – baik untuk waktu tertentu maupun jangka panjang.

Hasil imbal balik atas portfolio investasi – walaupun tidak selalu – diharapkan dapat menutup kebutuhan pengeluaran saat ini dan menabung untuk kebutuhan masa depan.

Hasil imbal balik tidak sesuai dengan perencanaan. BAIK PORTFOLIO BARU ATAU PORTFOLIO SUDAH MEMBERIKAN HASIL IMBAL BALIK – KINERJA INVESTASI YANG TINGGI, bisa berubah! Alokasi instrumen atau produk investasi dalam portfolio keuangan dibuat sesuai dengan tinggi dan rendah persentase tingkat pengembalian sesuai kelas aset pada posisi awal perencanaan keuangan. Berjalannya waktu, terdapat perubahan tingkat pengembalian yang berbeda sesuai kelas asset. Akibatnya, persentase yang dialokasikan pada awal perencanaan keuangan berubah. Perubahan ini dapat meningkatkan atau menurunkan risiko rendahnya hasil imbal balik atau buruknya kinerja portfolio investasi bahkan berkurangnya nilai portofolio. Jadi portfolio perlu diseimbangkan kembali secara berkelanjutan demi untuk mencapai tujuan keuangan yang diinginkan termasuk menyeimbangkan potensi risiko dan tingkat pengembalian dari berbagai jenis instrument atau produk keuangan dalam dari berbagai jenis instrumen atau produk keuangan dalam portofolio investasi.  Sangat penting untuk mengambil langkah mundur dan mempertimbangkan tujuan keuangan, baik jangka pendek maupun jangka panjang dan nilai portfolio keuangan. Meskipun tidak seorang pun dapat memprediksi instrumen atau produk keuangan mana yang akan memberikan hasil terbaik di masa mendatang. kami percaya strategi terbaik untuk kesuksesan jangka panjang adalah memiliki rencana yang dipikirkan dengan matang dengan penekanan pada keseimbangan dan diversifikasi serta fokus pada menjaga biaya tetap rendah dan menjaga disiplin.

Artikel ini membahas pentingnya membuat perenvanaan keuangan dan menyeimbangkan alokasi instrumen atau produk atau melakukan diversifikasi portofolio investasi. Dengan proses ini, tercapai atau tidaknya tujuan keuangan dapat diidentifikasi, lalu dibuat perencanaan ulang yang realistis untuk mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.

Konsekuensi ketidakseimbangan alokasi atau diversifikasi portfolio keuangan. Ada persepsi bahwa jika portfolio investasi telah berkinerja baik selama tahun lalu, maka portfolio investasi tersebut akan berkinerja baik selama tahun berikutnya. Sayangnya, kinerja masa lalu tidak selalu menjadi indikasi kinerja masa depan—fakta membuktikannya.

Apa Arti Menyeimbangkan Kembali Portofolio? Menyeimbangkan kembali portofolio berarti menyesuaikan bobot berbagai kelas aset dalam portofolio investasi. Maksudnya, dilakukan pembelian atau menjual aset, yang mengubah bobot kelas aset tertentu dalam portfolio investasi.

Penyeimbangan kembali portofolio adalah proses mengubah bobot aset dalam portofolio investasi. Ini memungkinkan untuk mengendalikan tingkat risiko dan meminimalkan risiko penurunan kinerja portfolio keuangan bahkan nilai portfolio keuangan.

Mengapa Menyeimbangkan Kembali Portofolio Penting? Menyeimbangkan kembali portofolio penting karena seiring waktu, berdasarkan pengembalian investasi, bobot setiap kelas aset akan berubah. Tinggi rendahnya kinerja dapat mengubah risiko portofolio investasi. Memastikan kesesuaian strategi investasi dan profil risiko merupakan proses yang penting dalam pengelolaan portfolio investasi.

Selain itu, salah satu kendala utama untuk mencapai tujuan apa pun adalah toleransi terhadap risiko. Selain toleransi risiko, jangka waktu juga dapat menjadi kendala.  Jangka waktu yang lebih pendek memungkinkan risiko yang berbeda daripada jangka waktu yang panjang atau tidak terbatas. Kendala lainnya adalah biaya, yaitu pajak maupun biaya transaksi pembelian, penjualan, dan biaya lainnya.

Seberapa Sering  Harus Menyeimbangkan Ulang? Seberapa sering menyeimbangkan ulang portofolio investasi adalah masalah yang berkaitan dengan berbagai faktor, seperti usia, toleransi risiko, biaya transaksi dan lainnya. Rekomendasinya, menyeimbangkan ulang portofolio dilakukan setiap kuartal, sedikitnyanya setahun sekali.

Catat Nilai Investasi Dan Tujuan Keuangan. Tanpa perencanaan keuangan sering kali membangun portofolio yang fokus pada kinerja instrumen atau produk investasi tertentu bukan pada kinerja keseluruhan portofolio untuk mencapai tujuan keuangan.

Selain kinerja – sering kali membeli instrumen atau produk investasi tanpa memikirkan bagaimana atau di mana dana tersebut dapat masuk dalam alokasi portfolio investasi secara keseluruhan.

Perencanaan keuangan yang baik dapat membantu penetapan tujuan keuangan dan nilai alokasi aset, diversifikasi, dan penyeimbangan kembali dengan tetap fokus pada hasil imbal balik atau kinerja portfolio investasi.

Kategorikan tujuan keuangan dalam dua prioritas yaitu penting atau utama dan harapan— kemudian identifikasi tujuan tersebut untuk jangka pendek atau jangka panjang — proses ini dapat membantu membuat rencana untuk mengalokasikan portfolio.

Alokasi aset strategis yang luas. Saat mengembangkan portofolio, sangat penting untuk memilih kombinasi aset yang menawarkan peluang terbaik untuk memenuhi tujuan keuangan yang telah ditetapkan. Portofolio investasi yang terdiversifikasi secara luas menentukan tinggi rendahnya hasil imbal balik atau kinerja dan nilai portfolio investasi. Baik nilai membantu membentuk dan membangun prioritas tujuan yang paling ingin dicapai melalui portfolio investasi.

Berikut contoh sederhananya. Nilai awal portfolio investasi adalah dua milyar rupiah. Alokasi atau diversifikasi instrumen atau produk keuangan direncanakan pada produk obligasi, saham dan produk bank, dengan komposisi 50% dalam dana saham, 40% dalam dana obligasi dan 10% dalam dana bank, yaitu tabungan, deposito.

Pada akhir tahun kedua, instrumen keuangan atau produk saham berkinerja buruk, merugi 7%. Pada saat yang sama, dana obligasi berkinerja baik, terapresiasi 15%, dan produk bank tetap relatif stabil, dengan peningkatan 2%.

Jika portfolio investasi diseimbangkan kembali, total nilai portofolionya menjadi Rp 2,091,000,- ; peningkatan sebesar 10%.

Tetapi jika portfolio investasi dibiarkan, total nilai portofolionya menjadi Rp 2,054,000,- ; peningkatan hanya sebesar 3%. Dalam kasus ini, menyeimbangkan kembali akan menjadi strategi yang direkomendasikan.

PENTING

Mungkin tidak perlu menyeimbangkan kembali portofolio jika semua instrumen atau produk investasi tetap relative stabil. Namun ingat, saham lebih fluktuatif daripada obligasi, jadi keuntungan besar tahun lalu dapat berubah menjadi kerugian selama tahun berikutnya.

INTINYA

Menyeimbangkan kembali portofolio membantu mempertahankan strategi alokasi aset awal. Pada dasarnya, menyeimbangkan kembali adalah untuk membantu tetap berpegang pada perencanaan keuangan  terlepas dari apa pun yang terjadi di pasar, yang membantu juga untuk tetap pada tingkat toleransi risiko.