Hati-hati, Penyebab Batu Ginjal yang Satu Ini dari Makanan Minuman Sehari-hari

(Business Lounge Journal – Medicine)

Banyak orang bingung mengapa mereka menderita batu ginjal. Bila tidak cepat ditangani, batu ginjal dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal, membuat fungsi ginjal menurun dan dapat berakibat kegagalan ginjal sehingga penderitanya harus cuci darah.

Batu ginjal ada beberapa jenis. Salah satunya adalah batu ginjal asam oksalat. Nah, penyebab batu ginjal yang satu ini berasal dari makanan dan minuman sehari-hari kita.

Apa Itu Sebenarnya  Asam Oksalat?

Asam oksalat adalah senyawa organik yang terdapat secara alami dalam berbagai jenis makanan, terutama sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian. Asam oksalat berperan penting sebagai antioksidan, namun juga dapat menjadi penyebab pembentukan batu ginjal jika terkonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Batu ginjal yang disebabkan oleh asam oksalat cukup umum, diperkirakan sekitar 70-80% kasus batu ginjal disebabkan oleh kalsium oksalat. Insiden batu ginjal di seluruh dunia diperkirakan sekitar 1-5% per tahun, dengan kecenderungan meningkat.  Untuk mengetahui  batu ginjal apa yang terdapat di dalam tubuh seseorang maka harus dilakukan analisis komposisi batu ginjal,  dengan pemeriksaan laboratorium, seperti analisis kimia atau spektroskopi. Hasil analisis ini akan menunjukkan apakah batu ginjal yang terbentuk mengandung asam oksalat atau tidak.

Bagaimana Cara Pembentukan Batu Ginjal Asam Oksalat

Bila asam oksalat berikatan dengan kalsium di dalam tubuh maka akan membentuk kristal kalsium oksalat. Kristal-kristal ini dapat menggumpal dan membentuk batu ginjal jika terdapat dalam jumlah berlebihan. Beberapa  hal yang menjadi faktor risiko pembentukan batu ginjal asam oksalat antara lain adalah diet (pola makan)  tinggi oksalat, dehidrasi, riwayat keluarga, dan gangguan metabolisme oksalat.

Faktor genetik memang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal asam oksalat, seperti hiperoksaluria primer. Hiperoksaluria primer adalah kondisi genetik langka di mana seseorang memiliki peningkatan produksi asam oksalat di dalam tubuh secara berlebihan. Ini dapat menyebabkan risiko yang tinggi terhadap pembentukan batu ginjal. Ciri-ciri orang dengan hiperoksaluria primer adalah:

  • Memiliki riwayat keluarga dengan batu ginjal sejak usia muda.
  • Sering mengalami batu ginjal berulang.
  • Memiliki kadar oksalat urin yang sangat tinggi.

Jika ada riwayat keluarga dengan batu ginjal juga meningkatkan risiko pada individu.

Sumber Asam Oksalat

Tubuh sendiri sebenarnya dapat memproduksi asam oksalat secara endogen sebagai hasil metabolisme. Namun, asam oksalat dapat berasal dari asupan makanan dan juga minuman di antaranya adalah:

  1. Sayuran hijau (Baca: Sayuran Hijau, Manfaat dan Keburukannya)

Sayuran seperti kangkung dan bayam adalah tinggi asam oksalat.

  1. Teh

Teh, terutama teh hitam, mengandung kadar asam oksalat yang cukup tinggi. Konsumsi teh dalam jumlah banyak dan sering dapat meningkatkan asupan asam oksalat. Teh, terutama teh hitam, mengandung asam oksalat paling tinggi di antara ketiganya, yaitu sekitar 40-150 mg per 100 ml teh. Teh hijau juga mengandung asam oksalat, tetapi dalam jumlah yang lebih rendah.

Hal ini dapat mendorong pembentukan kristal kalsium oksalat di dalam ginjal, yang dapat menjadi batu ginjal.

  1. Kopi

Kopi juga mengandung asam oksalat, meskipun kadarnya lebih rendah dibandingkan teh. Kopi mengandung asam oksalat sekitar 8-20 mg per 100 ml kopi. Jumlah ini lebih rendah daripada teh, tetapi masih dapat berkontribusi pada asupan asam oksalat.

Namun, bagi orang-orang yang rentan terhadap pembentukan batu ginjal, konsumsi kopi yang berlebihan tetap dapat meningkatkan risiko. Selain itu, kafein dalam kopi juga dapat menyebabkan peningkatan ekskresi oksalat melalui urin.

  1. Cokelat

Cokelat mengandung asam oksalat sekitar 10-50 mg per 100 g cokelat. Kandungan asam oksalat dalam cokelat tergolong rendah dibandingkan sumber makanan lain. Untuk mencegah pembentukan batu ginjal, disarankan untuk membatasi konsumsi teh, kopi, dan makanan tinggi oksalat lainnya, serta menjaga asupan cairan yang cukup. Konsultasi dengan dokter juga penting bagi orang-orang yang berisiko tinggi.

  1. Kacang

Berdasarkan penelitian, kacang yang paling tinggi kandungan asam oksalatnya adalah kacang tanah (groundnut/peanut). Kacang tanah mengandung konsentrasi asam oksalat yang sangat tinggi, berkisar antara 300-900 mg per 100 g kacang tanah. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan jenis kacang-kacangan lainnya, seperti kacang almond, kacang mete, atau kacang kedelai.

Faktor yang memengaruhi kadar asam oksalat pada kacang adalah varietasnya, tempat tumbuhnya, dan proses pengolahan kacang tanah. Kacang tanah yang dipanggang atau digoreng cenderung memiliki kadar asam oksalat yang lebih tinggi dibandingkan yang mentah atau direbus. Konsumsi kacang tanah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal, terutama batu ginjal kalsium oksalat. Batasi konsumsi kacang tanah, terutama bagi individu yang rentan terhadap batu ginjal. Selain itu penting juga untuk memilih cara pengolahan yang dapat mengurangi kadar asam oksalat, seperti direbus atau dikukus. Menjaga asupan cairan yang cukup untuk membantu mengeluarkan asam oksalat melalui urin.

  1. Jeruk

Jeruk, terutama jeruk bali, mengandung asam oksalat dalam jumlah cukup tinggi, sekitar 70-90 mg per 100 g buah.

  1. Anggur

Anggur, baik anggur merah maupun putih, mengandung asam oksalat sekitar 40-70 mg per 100 g buah.

  1. Buah Naga

Buah naga juga termasuk yang tinggi asam oksalatnya, sekitar 50-80 mg per 100 g buah.

  1. Alpukat

Alpukat mengandung asam oksalat sekitar 30-60 mg per 100 g buah.

  1. Blackberry, Raspberry dan Blueberry

Blackberry dan raspberry mengandung asam oksalat sekitar 20-50 mg per 100 g buah. Blueberry mengandung asam oksalat sekitar 10-30 mg per 100 g buah.

Perlu diperhatikan bahwa kadar asam oksalat dalam buah-buahan dapat bervariasi tergantung pada jenis, tingkat kematangan, dan cara pengolahannya.

Bagi orang-orang yang rentan terhadap batu ginjal, konsumsi buah-buahan tinggi asam oksalat perlu dibatasi. Mereka dapat mengkonsumsi alternatif buah-buahan yang lebih rendah kandungan asam oksalatnya, seperti melon, pisang, atau jeruk manis.

Selain itu, menjaga hidrasi yang cukup juga penting untuk mencegah pembentukan batu ginjal akibat asam oksalat.

Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan dapat dilakukan dengan memeriksa fungsi ginjal dan urin secara rutin untuk melihat apakah ada potensi terjadinya batu ginjal. Jika ada riwayat keluarga dengan batu kalsium oksalat, sebaiknya  membatasi asupan makanan tinggi oksalat, menjaga hidrasi yang cukup, dan meningkatkan asupan kalsium.

Gejala-gejala batu ginjal yang sering timbul meliputi:

  1. Nyeri punggung atau perut:

Nyeri yang tiba-tiba dan sangat hebat di area pinggang, punggung, atau perut bagian bawah. Nyeri ini dapat menjalar ke arah genital atau paha.

  1. Hematuria (Darah dalam Urine):

Adanya darah dalam urine, baik terlihat jelas maupun hanya dapat dideteksi melalui tes laboratorium.

  1. Disuria (Rasa Sakit saat Berkemih):

Rasa sakit, terbakar, atau nyeri saat buang air kecil.

  1. Sering Rasa Ingin Buang Air Kecil:

Perasaan ingin buang air kecil yang sering dan mendesak.

  1. Mual dan Muntah:

Kondisi batu ginjal dapat menyebabkan mual dan bahkan muntah.

  1. Demam dan Menggigil:

Apabila terjadi infeksi saluran kemih, dapat disertai demam dan menggigil.

  1. Urine Berbau Menyengat:

Urine dapat mengeluarkan bau menyengat akibat infeksi.

Gejala-gejala ini dapat muncul secara tiba-tiba dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Penanganan batu ginjal dapat berupa terapi obat, operasi,  atau terapi litotripsi untuk menghancurkan batu ginjal, tergantung ukuran dan lokasi batu. Pencegahan dengan menjaga pola hidup sehat juga sangat penting.

Jadi, asam oksalat merupakan penyebab utama dari batu ginjal yang cukup umum terjadi. Pemahaman tentang faktor risiko dan upaya pencegahan sangat penting untuk menghindari masalah batu ginjal akibat asam oksalat.