Masihkah Pelatihan Leadership Dibutuhkan Pasca Pandemi?

(Business Lounge Journal – Human Resources)

Pandemi COVID-19 memang telah usai dan kehidupan telah berjalan seperti biasa pada masa sebelum pandemi. Namun banyak dampak dari pandemi terhadap berbagai bidang. Bagaimana dengan dunia training? Khususnya training leadership? Pandemi COVID-19 ternyata juga telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelatihan leadership di dunia.

Beberapa pengaruh tersebut antara lain:

  1. Peralihan ke pelatihan virtual: Kebijakan jarak sosial dan pembatasan perjalanan fisik memaksa pelatihan leadership untuk beralih ke format online atau virtual. Ini mempengaruhi cara pelatihan disampaikan dan cara peserta mengakses materi pelatihan. Walaupun sekarang kelas onsite telah dibuka namun sebagian orang tetap memilih pelatihan virtual karena dinilai lebih ekonomis.
  2. Penekanan pada kepemimpinan dalam situasi krisis: Pandemi menghadirkan tantangan dan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pelatihan leadership harus mengadaptasi diri untuk mengajarkan keterampilan kepemimpinan yang relevan dengan mengelola krisis, mengambil keputusan cepat, dan memimpin dengan ketegasan dalam situasi yang tidak pasti.
  3. Fokus pada komunikasi dan keterampilan interpersonal: Dalam situasi yang tidak normal seperti pandemi, komunikasi yang efektif dan kemampuan bekerja dengan orang lain sangat penting. Pelatihan leadership saat ini lebih menekankan pada pengembangan keterampilan komunikasi, manajemen hubungan, dan kolaborasi tim.
  4. Penggunaan teknologi dalam pelatihan: Dalam era digital, pelatihan leadership dapat memanfaatkan teknologi untuk memberikan konten yang lebih interaktif, seperti simulasi, studi kasus online, dan permainan. Selain itu, platform pelatihan digital juga memungkinkan pengukuran dan analisis lebih mudah terhadap perkembangan peserta.
  5. Peningkatan kebutuhan akan kepemimpinan yang berorientasi pada kesehatan dan keamanan: Pandemi ini menekankan pentingnya kepemimpinan yang proaktif dalam memastikan kesehatan dan keselamatan anggota tim. Pelatihan leadership saat ini mencakup kemampuan untuk mengelola kesehatan dan keselamatan orang lain, melindungi mereka dari risiko, dan membangun budaya organisasi yang responsif terhadap krisis.

Namun demikian, hingga saat ini pelatihan leadership masih dibutuhkan di berbagai perusahaan dan organisasi. Hal ini disebabkan karena:

  1. Mempersiapkan pemimpin masa depan: Kepemimpinan adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan diperkuat. Pelatihan leadership membantu mengembangkan potensi kepemimpinan individu dan mempersiapkan mereka untuk mengambil peran kepemimpinan di masa depan.
  2. Meningkatkan keterampilan manajerial: Leadership training membantu dalam mengembangkan keterampilan manajerial dasar, seperti komunikasi, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan delegasi, yang diperlukan untuk efektif dalam memimpin tim atau organisasi.
  3. Mendorong inovasi dan kreativitas: Pelatihan leadership membantu menginspirasi pemimpin untuk berpikir lebih kreatif, mengambil risiko yang terencana, dan mendorong inovasi di dalam organisasi.
  4. Membangun hubungan dan kepercayaan yang kuat: Kepemimpinan yang baik melibatkan kemampuan untuk membangun hubungan yang baik dengan anggota tim, rekan kerja, dan para pemangku kepentingan. Pelatihan leadership membantu dalam mengembangkan keterampilan interpersonal yang diperlukan untuk membangun kepercayaan dan kerjasama yang kuat.
  5. Mengatasi perubahan dan tantangan: Kepemimpinan bukan hanya tentang mengelola tim dalam kondisi normal, tetapi juga tentang mengatasi perubahan, menghadapi tantangan, dan mengambil langkah yang diperlukan dalam situasi yang sulit. Pelatihan leadership membantu dalam mengembangkan ketangguhan dan kemampuan adaptasi dalam menghadapi tantangan yang terus berubah.

Sebenarnya ada berapa jenis training leadership? Sebagai info, pelatihan leadership memang dibagi menjadi beberapa jenis pelatihan leadership, di antaranya adalah berikut ini:

  1. Pelatihan kepemimpinan transformasional: Membantu pemimpin mengembangkan visi yang kuat, menginspirasi dan memotivasi orang lain, dan mengubah budaya organisasi. Training seperti Building Corporate Culture termasuk di dalam pelatihan ini.
  2. Pelatihan kepemimpinan taktis: Pelatihan ini fokus pada pengembangan keterampilan manajerial seperti komunikasi, pengambilan keputusan, delegasi, dan manajemen waktu.
  3. Pelatihan kepemimpinan strategis: Menekankan kemampuan pemimpin untuk melihat gambaran yang lebih besar, mengambil keputusan strategis, dan mengarahkan organisasi menuju tujuan jangka panjang.
  4. Pelatihan kepemimpinan inovatif: Mendorong pemimpin untuk berpikir kreatif, menciptakan lingkungan yang memfasilitasi inovasi, dan mengembangkan keterampilan berpikir di luar kotak.
  5. Pelatihan kepemimpinan berbasis nilai: Membantu pemimpin dalam mengembangkan dan menyampaikan nilai-nilai inti organisasi, serta mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip etika dan moral.

Tidak ada jenis pelatihan kepemimpinan yang paling diperlukan oleh semua perusahaan, karena preferensi dan kebutuhan dapat bervariasi tergantung pada industri, tujuan organisasi, dan komposisi tim. Perusahaan harus menganalisis kebutuhan dan tujuan strategis mereka untuk menentukan jenis pelatihan leadership yang paling relevan.

Banyak perusahaan enggan melakukan training leadership karena merasa hanya membuang uang tapi kurang berdampak. Memang, tentunya keberhasilan sebuah training harus diikuti dengan evaluasi yang berkelanjutan. Mengukur keberhasilan pelatihan leadership dapat melibatkan beberapa faktor, seperti keempat faktor dibawah ini:

  1. Evaluasi peserta: Melalui survei atau wawancara, peserta pelatihan dapat memberikan umpan balik tentang keberhasilan mereka dalam mengaplikasikan keterampilan kepemimpinan yang dipelajari.
  2. Perubahan perilaku: Pelatihan leadership yang berhasil akan menghasilkan perubahan perilaku peserta dalam pekerjaan sehari-hari mereka, seperti peningkatan dalam kemampuan komunikasi, manajemen tim, atau pengambilan keputusan.
  3. Evaluasi kinerja: Perubahan positif dalam laporan kinerja peserta dapat menjadi indikator keberhasilan pelatihan leadership.
  4. Dampak pada tim dan organisasi: Pelatihan leadership yang efektif akan mempengaruhi produktivitas tim dan keberhasilan organisasi secara keseluruhan. Pengukuran kinerja tim, kepuasan karyawan, atau data bisnis lainnya dapat memberikan informasi tentang dampak pelatihan.

Selain itu ada faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan training leadership pada karyawan antara lain:

  1. Kurangnya dukungan manajemen: Jika pelatihan leadership tidak didukung secara aktif oleh manajemen, peserta mungkin merasa kurang termotivasi atau tidak mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk mengimplementasikan keterampilan yang dipelajari.
  2. Kurangnya konteks atau relevansi: Jika pelatihan tidak dihubungkan dengan pekerjaan sehari-hari atau situasi yang relevan bagi peserta, mereka mungkin kesulitan menerapkan keterampilan yang dipelajari atau melihat kegunaannya.
  3. Kurangnya kesempatan untuk berlatih: Pelatihan leadership yang efektif membutuhkan kesempatan untuk mengasah keterampilan melalui latihan dan pengalaman nyata. Jika peserta tidak diberi kesempatan untuk berlatih dalam situasi nyata, keberhasilan pelatihan dapat terhambat.
  4. Tidak ada dukungan lanjutan: Setelah pelatihan, peserta membutuhkan dukungan dan umpan balik lanjutan untuk menerapkan keterampilan yang dipelajari. Jika tidak ada dukungan lanjutan, kemungkinan mereka akan berhenti menerapkan keterampilan tersebut seiring waktu.
  5. Kurangnya pengukuran dan evaluasi: Jika tidak ada upaya untuk mengukur dampak pelatihan leadership atau mengevaluasi keberhasilannya, sulit untuk mengetahui apakah pelatihan telah berhasil atau tidak, dan untuk membuat perbaikan berkelanjutan.

Sangat penting bagi perusahaan untuk  selalu memastikan bahwa pelatihan leadership yang mereka sediakan memiliki dukungan yang kuat dari manajemen, relevan dengan situasi kerja, menyediakan kesempatan untuk berlatih, dan dilengkapi dengan dukungan dan evaluasi lanjutan. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, perusahaan dapat meningkatkan kesuksesan pelatihan leadership mereka dan memaksimalkan potensi kepemimpinan karyawan. Diharapkan proses regenerasi dalam perusahaan dalam melahirkan pemimpin-pemimpin tangguh dapat berjalan dengan lancar.