Alzheimer

Baca Ini Sebelum Minum Obat Antivirus Paxlovid

(Business Lounge Journal – Medicine)

Emergency Use Authorization/EUA untuk obat Paxlovid telah terbit – BPOM pada Minggu (17/7/22). Ijin penggunaan darurat terhadap obat antivirus Paxlovid yang diproduksi oleh Pfizer ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi pasien dengan komorbid seperti pasien lansia, obesitas, perokok aktif, riwayat penyakit jantung, diabetes, atau gangguan ginjal dan juga pasien yang memiliki penyakit penyerta lain yang tidak dalam kondisi dirawat di  rumah sakit.

Kepala BPOM, Penny K. Lukito mengatakan bahwa obat Paxlovid tersedia dalam bentuk kombipak yang terdiri atas Nirmatrelvir 150 mg dan Ritonavir 100 mg dengan indikasi untuk mengobati COVID-19 pada orang dewasa yang tidak memerlukan oksigen tambahan dan yang berisiko tinggi terjadi progresivitas menuju COVID-19 berat. Dosis penggunaannya adalah: Nirmatrelvir 300 mg (dua tablet 150 mg) dan Ritonavir 100 mg (satu tablet 100 mg) diminum bersama-sama dua kali sehari selama lima hari. (Baca: EUA Paxlovid BPOM)

Sebelum menggunakan Paxlovid sebagai obat untuk melawan Omicron, sebaiknya pembaca business lounge journal membaca dan memperhatikan beberapa hal berikut di bawah ini. .

1. Paxlovid diminum dalam waktu lima hari setelah gejala berkembang.

Jeffrey Topal, MD, spesialis penyakit menular Yale Medicine yang terlibat dalam menentukan protokol pengobatan COVID-19 untuk pasien Rumah Sakit Yale New Haven, mengatakan bahwa seperti semua antivirus, Paxlovid bekerja paling baik di awal perjalanan penyakit, yaitu dalam hal ini, dalam lima hari pertama gejala muncul.

“Begitu Anda sakit dengan virus selama lebih dari seminggu, kerusakan yang terjadi pada tubuh dalam kasus yang parah tidak dapat diperbaiki oleh antivirus,”  demikian penjelasan Topal.

2. Perhatikan Jumlah Obat yang diperlukan

Paxlovid digunakan secara oral, diminum dengan dosis tiga pil Paxlovid dua kali sehari (2×3 tablet) selama lima hari penuh sehingga Anda membutuhkan  30 tablet. Belum ada informasi untuk harga eceran tertinggi obat ini di pasaran. Di Amerika sendiri, harganya kisaran Rp. 7,5 juta untuk satu paket (30 tablet).

3. Jangan minum Paxlovid jika Anda sedang mengonsumsi obat jantung, asam urat, TBC, kolesterol dan lainnya yang ada dalam daftar berikut ini.

Alfuzosin
Petidin, Piroksikam, Propoksifen
Ranolazine
Amiodarone, Dronedarone, Flecainide, Propafenone, Quinidine
Kolkisin
Lurasidone, Pimozide, Clozapine
Dihydroergotamine, Ergotamine, Methylergonovine
Lovastatin, Simvastatin
Sildenafil (Revatio®) untuk hipertensi arteri pulmonal (PAH)
Triazolam, Midazolam oral
Apalutamida
Karbamazepin, Fenobarbital, Fenitoin
Rifampisin

Meminum Paxlovid  bersama dengan obat-obatan ini dapat menyebabkan efek samping yang serius atau mengancam jiwa atau mempengaruhi cara kerja Paxlovid. Paxlovid dapat meningkatkan atau menurunkan kadar beberapa obat lain. Informasikan kepada dokter Anda bila ada obat rutin yang selalu Anda minum yang kemungkinan dapat berinteraksi dengan Paxlovid. Tanyakan gejala yang harus diwaspadai yang mengindikasikan bahwa Anda perlu menghentikan atau mengurangi dosis beberapa obat Anda yang lain.

4. Pengaruhi kontrasepsi hormonal kombinasi

Selain itu beri tahu penyedia layanan kesehatan Anda jika Anda menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi. Paxlovid dapat memengaruhi cara kerja pil KB Anda. Wanita yang dapat hamil harus menggunakan kontrasepsi alternatif lain yang efektif.

Bagaimana cara kerja Paxlovid?

Nirmatrelvir [PF-07321332] adalah inhibitor protease utama (Mpro) SARS-CoV-2 (juga dikenal sebagai inhibitor protease SARS-CoV2 3CL) yang bekerja dengan menghambat replikasi virus pada tahap awal penyakit untuk mencegah perkembangan menjadi COVID-19 yang parah.

Ritonavir digunakan bersama dengan Nirmatrelvir untuk membantu memperlambat metabolisme agar tetap aktif dalam tubuh untuk jangka waktu yang lebih lama pada konsentrasi yang lebih tinggi untuk membantu memerangi virus.

Sebagai pengobatan COVID-1, Ritonavir pada dasarnya mematikan metabolisme Nirmatrelvir di hati, sehingga  obat tidak keluar dari tubuh Anda dengan cepat, yang berarti obat tersebut dapat bekerja lebih lama. Hal ini sangat membantu untuk mengenyahkan virus dari tubuh penderita COVID-19.

Paxlovid dibandingkan Antivirus lainnya

Pembandingan terhadap dua antivirus oral lainnya adalah sebagai berikut:

Dibandingkan dengan Tamiflu (Oseltamivir)

Paxlovid membutuhkan dosis lebih banyak dibandingkan Tamiflu dalam lima hari yang sama. Keduanya sama-sama harus diberikan di awal sakit dan sama-sama memiliki kemampuan membuat keparahan penyakit berkurang. Paxlovid diklaim lebih ampuh untuk melawan Omicron. (Baca: Paxlovid, Bertempur Menghadapi Omicron BA.4 dan BA.5)

Dibandingkan dengan Molnupiravir

Dalam uji klinis, Paxlovid hampir 90% efektif mencegah rawat inap di rumah sakit atau kematian akibat COVID-19 pada orang berisiko tinggi. Uji klinis yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa Paxlovid sekitar 70% efektif pada orang dengan risiko standar penyakit parah.

Sedangkan  Molnupiravir menurunkan risiko rawat inap atau kematian COVID-19 di rumah sakit sekitar 30% pada orang berisiko tinggi. Perbedaan efektivitas ini mungkin menjadi salah satu alasan FDA menyarankan penggunaan Molnupiravir hanya jika pengobatan lain tidak tersedia.

Tingkat keefektifan ini diteliti dan dicatat ketika peserta penelitian mulai menggunakan Paxlovid atau Molnupiravir dalam waktu 5 hari setelah merasakan gejala pertama. Efektivitas obat menjadi lebih rendah jika obat digunakan setelah jangka waktu ini.