(Business Lounge Journal – General Management)
Dalam kasus pemecahan permasalahan atau problem solving, saya punya pengalaman tidak hanya pada saat sharing dengan para peserta pelatihan tetapi juga dari beberapa pengamatan yang saya lakukan, maka tahapan pemahaman permasalah atau understanding the problem adalah tahapan yang sangat penting dan memerlukan kejelian dalam menanganinya. Karena ketika kita tidak tepat memahami permasalahan pada awal, maka akan terjadi bias pada tahapan-tahapan berikutnya dalam proses pengambilan keputusan untuk menangani permasalahan tersebut.
Ada berbagai alur proses pengambilan keputusan yang bisa kita pelajari, ada banyak teori tetapi secara umum yang akan dilakukan adalah tahapan-tahapan seperti di bawah ini:
-
- Menentukan masalah.
- Menentukan batasan permasalahan
- Mengembangkan alternatif solusi
- Menganalisa setiap alternatif.
- Memilih alternatif.
- Melaksanakan keputusan.
- Memastikan kontrol dan evaluasi atas keputusan.
Proses pembuatan keputusan diawali dengan menentukan masalah atau identifikasi masalah. Masalah tersebut haruslah masalah yang sesungguhnya, bukan hanya dugaan apalagi rekaan. Menentukan masalah haruslah akurat, salah satu cara mengenali masalah yang sesungguhnya adalah dengan memisahkan masalah dari kembangan-kembangannya (simptom).
Salah satu kasus yang bisa dijadikan contoh untuk tahapan menentukan masalah seperti berikut ini: terjadi fraud di cabang sebuah Bank dengan seorang staf mengambil uang tunai dari kas Teller. Barangkali pemikiran pertama yang muncul adalah ada pegawai yang tidak jujur, berani melakukan tindakan kejahatan maka harus dilakukan sanksi berat atas pegawai yang tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga nama baik Bank.
Mari kita lihat, jika diteliti lebih lagi dalam melihat permasalahan ini. Setelah dilakukan investigasi, ternyata diketahui bahwa kasus tindak kejahatan tersebut terjadi bukan semata-mata karena niat buruk si pelaku, tetapi juga akibat lalainya petugas Teller yang meninggalkan area Teller dalam keadaan tanpa pengawasan dan tanpa adanya petugas yang berjaga. Laci Teller pun dalam kondisi tidak terkunci. Selain itu ada lagi Teller Head yang harusnya memastikan ada petugas berjaga ketika Teller meninggalkan ruangan. Ternyata pelaku masuk ke dalam Counter Teller dan mengambil uang dari Kas Teller memiliki kesempatan.
Dari kasus sederhana ini nampak bahwa tahap penentuan masalah ini adalah tahapan yang sangat penting dan perlu dukungan berbagai pihak dalam pembahasan, supaya dapat ditemukan permasalahan yang sesungguhnya.
Terkadang memang ada hal-hal yang di luar teori untuk bagaimana sebuah permasalahan bisa ditemukan intinya dengan baik, perlu kreativitas bahkan seni untuk menemukannya. Tentu saja jika ditambahkan dengan pengalaman menangani permasalahan serupa akan sangat membantu.
Emy Trimahanani/VMN/BL/Partner for Wealth Management Vibiz Consulting