(Business Lounge Journal – Culture) Nepal merayakan World Wood Day dengan mengadakan Woodcraft Festival ke-4 yang diadakan di Kathmandu, ibukota Nepal. Acara yang dimulai pada hari Rabu (23/3) ini merupakan bagian dari perayaan Woodcraft Festival yang sebenarnya jatuh pada Senin (21/3) yang dilakukan sebagai acara tahunan yang menyoroti penggunaan kayu sebagai biomaterial yang ramah lingkungan. Selain itu juga sebagai upaya meningkatkan kesadaran dalam menggunakan kayu sebagai bagian pembangunan yang berkelanjutan.
Festifal kali ini memiliki 90 peserta dari berbagai negara yang menunjukkan keahlian mereka untuk membuat berbagai kerajinan yang terbuat dari kayu.
Dengan peringatan yang unik ini maka diharapkan semua orang tentang pentingnya dan nilai sebenarnya dari kayu serta penggunaannya yang bertanggung jawab. Selain itu, peringatan ini menandai awal musim semi sebagai kehidupan baru. World Wood Day untuk pertama kalinya diperingati pada tahun 2013 di Tanzania dengan tema “A Cultural Approach to Achieve Wood is Good“. Keberhasilan peringatan yang pertama ini pun menghasilkan dua tanggapan yaitu perlunya membuat yayasan World Wood Day dan menciptakan platform untuk orang dapat menghargai kayu dalam berbagai bentuk dan media. Pada tahun 2014, peringatan World Wood Day dilangsungkan di Tiongkok dengan tema “Wood in a Changing Culture” sedangkan untuk tahun 2015, peringatan dilangsungkan di Turki dengan tema “Wood & Humanity“. Beberapa perayaan lokal juga terjadi di seluruh dunia.
Untuk tahun 2016 ini, tema yang diusung adalah “Nature & Culture“. Tema ini dipilih untuk mengeksplorasi keterkaitan alam dan budaya yang mempengaruhi cara kita dalam menggunakan kayu dalam kehidupan sehari-hari. Lingkungan alam memberikan kontribusi untuk keragaman budaya sebagai konsekuensinya, sementara adat dan kepercayaan tradisional membentuk sikap kita terhadap alam.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image :World Wood Day