Goldman Sachs: Millennials are over!

(Business Lounge Journal – News and Insight) Goldman Sachs kini beralih kepada Gen-Z. Dalam sebuah catatan kepada klien pada hari Rabu (2/12), analis Goldman Sachs berpendapat bahwa sementara ada banyak hal yang telah dibuat oleh para millenial di komunitas media dan investasi, sebenarnya generasi setelah milenium yang juga dikenal sebagai “snake people” adalah generasi yang lebih penting, demikian seperti dilansir oleh Business Insider.

“Generasi muda Amerika, ‘Gen-Z’ atau mereka yang lahir setelah tahun 1998, sekarang memasuki tahun formatif mereka dan mulai memberikan pengaruh,” demikain dituliskan Goldman seperti dilansir oleh Business Insider.

Mengapa Gen Z begitu menarik perhatian perusahaan investment banking milik Amerika ini? Sejumlah hampir 70 juta Gen Z di Amerika saat ini mulai memasuki perguruan tinggi dan / atau dunia kerja, kelompok ini segera akan melebihi jumlah generasi milenial yang adalah pendahulu mereka. Dibesarkan oleh orang tua yang berasal dari Gen-X orang tua selama waktu yang warnai oleh tekanan ekonomi, meningkatnya beban hutang, ketegangan sosial-ekonomi, dan perang di luar negeri, generasi muda ini menjadi kurang idealis, perspektif yang lebih pragmatis di dunia. Lahir di tengah-tengah perangkat teknologi menjadikan Gen-Z adalah generasi pertama Amerika yang benar-benar  “digital-natives” dan mereka akan menjadi keanekaragaman Amerika (untuk pertama kalinya mayoritas mereka bukan berkulit putih). Selama beberapa tahun terakhir, pendidik, pengusaha, peneliti, pengecer dan sejenisnya telah menghabiskan waktu dan sumber daya membedah pola pikir generasi millenium. Tapi waktu telah datang untuk fokus ke Gen-Z, yang akan segera menyamai para millenial bahkan lebih berpengaruh.

Goldman Sachs berpendapat bahwa Gen-Z akan membawa perubahan besar di Amerika dan perubahan ini lebih penting dari apa yang milenium pernah lakukan sebelumnya. Gen-Z juga dikatakan akan menjadi generasi paling beragam dalam pandangan Goldman, “Gen-Z tidak hanya beragam soal fakta, tetapi mereka juga memegang pandangan yang lebih positif dari meningkatnya etnis keragaman di Amerika dari generasi sebelumnya” demikian seperti dilansir oleh Business Insider.

Goldman juga menambahkan bahwa keanekaragaman untuk Gen-Z melampaui ras dan gender. Sebagai contoh dalam hal fashion, demikian diberikan Goldman. Style “normcore” telah muncul sebagai salah satu tren fashion unisex yang terkemuka. Bagi para Gen Z, mereka tidak bergantung pada tren fashion terbaru dari desainer terkemuka untuk membangun identitas mereka. Untuk para peritel, ini merupakan tantangan baru apabila tren ini berkelanjutan.

Dari sisi finansial, Goldman berpikir Gen Z akan menjadi generasi yang lebih konservatif, dengan 46% dari Gen Z mengatakan dalam survei TD Ameritrade baru-baru ini bahwa mereka khawatir tentang menimbulkan hutang (student loan debt), sesuatu yang telah banyak menekan para milenium. Sehingga dapat dikatakan bahwa para milenium dalam banyak cara merupakan versi muda dari para Baby Boomer yang lebih digital dan lebih memiliki hutang. Di atas semuanya ini, alasan sederhana Gen-Z lebih penting adalah bahwa mereka akan segera menjadi generasi lebih besar dari milenium.

citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Flickr – Ron Mader

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x