(Business Lounge Journal – Global News) Memang membuat penasaran untuk mengetahui lebih dalam tentang Blair House yang saat ini menjadi tempat menginap Presiden Jokowi bersama denagn Ibu Iriana. Setidaknya sudah 4 orang Presiden RI yang pernah menginap di rumah ini, yaitu Presiden Soekarno pada tahun 1962, Presiden Megawati pada tahun 2001, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2005, dan saat ini Presiden Joko Widodo.
Sejarah Blair House
Tempat Berbagai Pertemuan Diplomasi
Blair House berfungsi sebagai tempat dilaksanakannya berbagai pertemuan diplomasi Amerika. Selain berfungsi sebagai Guest House untuk presiden Amerika, Blair House juga menjadi sebuah tahapan untuk banyak peristiwa internasional yang membantu untuk memajukan hubungan Amerika dengan negara-negara asing.
Salah satunya adalah pertemuan puncak G-8 Menteri Luar Negeri, yang diselenggarakan pada tahun 2012 oleh Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton, dan banyak inisiatif untuk Korps Diplomatik Washington diselenggarakan oleh Kepala Protokol, termasuk briefing “Administrasi Negara” oleh anggota kabinet dan pejabat Gedung Putih, serta pertukaran budaya dan kuliner bagi para diplomat asing dan keluarga mereka. Presiden Obama menjadi tuan rumah pertemuan puncak kesehatan dengan para pemimpin Kongres di Blair House pada tahun 2010.Blair House juga menjadi kediaman presiden terpilih pada hari-hari sebelum pindah ke Gedung Putih. Blair House juga berfungsi sebagai tempat tinggal bagi keluarga mantan Presiden almarhum selama pemakaman kenegaraan. Keluarga akan menerima berbagai telepon ucapan belasungkawa di rumah ini baik dari mantan Presiden dan Ibu Negara, para pemimpin asing, dan teman-teman.Dalam satu tahun Blair House dapat menerima hingga tiga puluh kunjungan pemimpin asing, beberapa acara jamuan makan siang, makan malam, resepsi dan acara minum teh, serta pertemuan resmi yang tak terhitung jumlahnya, yang semuanya menggarisbawahi peran diplomatik unik dari Presiden Amerika.
Beberapa peristiwa yang pernah terjadi di Blair House:






Beberapa Ruangan dalam Blair House
Saat Abraham Lincoln menjabat sebagai presiden Amerika, ia sering berjalan-jalan di Pennsylvania Avenue untuk mencari ketenangan dan mampir ke rumah ini, demikian seperti dituliskan dalam website resmi Blair House. Tradisi ini pun kemudian berlanjut dengan Francis Preston Blair, sang pemilik awal rumah ini menerima Presiden Jackson dan Van Buren, di ruangan ini.Dalam sebuah anekdot sejarah, ruangan ini pun menjadi saksi bagaimana setelah serangan di Fort Sumter pada 1861, Blair atas permohonan Preseiden Lincoln, meminta Robert E. Lee, seorang tentara Amerika untuk memimpin tentara Union. Kemudian Kolonel Lee menolak dan mengatakan, “Meskipun menentang pemisahan diri dan mencela perang, saya tidak mengambil bagian dalam invasi Amerika Selatan.” Lee segera mengundurkan diri ke selatan untuk menerima perintah dari Tentara Konfederasi Virginia Utara.
Blair Drawing Rooms

Ruangan ini merupakan ruangan asli dari Blair House pada tahun 1824, bagian belakang Drawing Room nan elegan ini berbatasan dengan Drawing Room depan, ruang makan, dan taman melalui pintu yang luas dirancang untuk mengakomodasi pertemuan-pertemuan besar. Beberapa peristiwa pernikahan telah berlangsun di sini, termasuk Elizabeth Blair dengan Samuel Phillips Lee pada 1843 dan General William Tecumseh Sherman dengan Ellen Ewing, putri Zachary Taylor Menteri Dalam Negeri Thomas Ewing, pada tahun 1850.
Library

Perpustakaan di Blair House memiliki lebih dari 1.500 buku tentang sejarah dan budaya dari Amerika Serikat dan negara-negara lain. Delegasi asing sering datang ke Blair House dengan membawa buku-buku tentang tanah air mereka. Sebuah pilihan hadiah yang diplomatik dan banyak yang ditandatangani oleh kepala negara. Amerika pun selalu menghargai persahabatan internasional dan menghormati sejarah dan budaya bangsa lain.
Lee Dining Room

Ruangan ini merupakan salah satu yang paling sering digunakan di kompleks Blair House, Lee Dining Room memiliki ukuran yang pas untuk pertemuan makan siang dan makan malam formal. Dekorasinya merupakan dekorasi dari zaman keluarga Blair abad ke-18, porselen ekspor Tiongkok dan hiasan dari kayu pinus Georgia Inggris, yang disumbangkan oleh anggota Kongres Peter HB Frelinghuysen, Jr dan saudara-saudaranya dari rumah bersejarah di barat New Jersey. Selama tinggal di Blair House, Presiden Truman menggunakan Lee Dining Room untuk pertemuan kabinet.
Truman Study

Ketika Gedung Putih menjalani renovasi besar-besaran pada tahun 1948-1952, Presiden Harry S. Truman pindah ke Blair House dan memilih ruangan ini sebagai kantornya. Pada waktu itu dinding ruangan ini dicat hijau; ia bekerja di sebuah meja kecil dan ia duduk memnggungi perapian.Beberapa usaha penyerangan terhadap presiden pernah digagalkan di sini. Pada tanggal 1 November 1950, sementara Presiden Truman tinggal di Blair House, Seorang polisi swasta Gedung Putih Leslie Coffelt, yang menjaga pintu rumah Lee yang paling dekat dengan kantor Presiden, meninggal saat memukul mundur para penyerang. Dia adalah satu-satunya polisi Gedung Putih yang pernah tewas dalam menjalankan tugas. Sebuah plakat mengenang Petugas Coffelt ditempelkan pada pagar depan Blair House.
Jackson Place Conference Room
Presiden, Wakil Presiden, dan Menteri Luar Negeri telah menjadi tuan rumah pada pertemuan penting dalam ruang mengesankan ini, ruangan terbesar di kompleks Blair House. Juga disebut ruang Perjanjian dan menampilkan sebuah meja rapat antik dengan 22 kursi, mengakomodasi penandatanganan perjanjian penting, perencanaan kunjungan resmi, dan wawancara media.
Jackson Place Sitting Room

Ruangan ini pernah menjadi bagian dari salah satu dari dua townhouse c.1860 di Jackson Place yang ditambahkan ke Blair House pada tahun 1969-1970. Awalnya digunakan sebagai ruang tamu, hari ini ruangan ini melengkapi Jackson Place Dining Room yang berfungsi dalam layanan perhotelan dan pertemuan informal kecil.
Beberapa ruangan yang lainnya: