Produsen smartphone Cina, Xiaomi Corp mengatakan pada hari Senin (10/08) bahwa pihaknya telah mulai merakit handset di India.Xiaomi, yang menjual smartphone mirip dengan yang dibuat oleh Apple dan Samsung namun dengan biaya yang lebih kecil, produksinya telah meningkat selama lima tahun untuk menjadi penjual terbesar ketiga smartphone di dunia, hampir sepenuhnya berkat penjualan di Cina.
Saat ini Xiaomi ingin mengambil pasar para pesaingnya dengan memperluas manufaktur dan penjualan di luar negara asalnya. Xiaomi baru mulai membuat ponsel di Brazil, negara berkembang besar lainnya.
Di India, ponsel Xiaomi ini dirakit oleh pabrik produsen Taiwan yang memiliki kontrak dengan dukungan pengusaha pabrik Foxconn, yang juga memproduksi ponsel Xiaomi di Cina. Perusahaan itu mengatakan Xiaomi memproduksi model Redmi 2 Prime yang murah di India, di mana ia menjual lebih rendah dari $ 100.
Pengumuman tersebut merupakan dorongan keinginan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk meningkatkan jumlah manufaktur yang memberikan kontribusi bagi perekonomian India sebesar 25% pada 2022, dari sekitar 18% saat ini. India membutuhkan perusahaan seperti Xiaomi untuk membangun produk mereka di India untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketergantungan negara pada impor.
Untuk Xiaomi, upaya ini memberikan manfaat yang jelas untuk manufaktur lokal, demikian dinyatakan Hugo Barra, wakil presiden perusahaan, yang bertanggung jawab atas operasi global. Barra mengatakan perusahaan akan mendapat manfaat dari keringanan pajak dan dapat pengiriman ponsel lebih cepat, yang memungkinkan untuk menghemat biaya persediaan.
Eksekutif Xiaomi mengatakan selama berbulan-bulan mereka telah memikirkan ingin membangun ponsel di India, tapi ragu-ragu untuk memberikan jadwal kepastiannya. Mereka bahkan mengatakan pindah lebih cepat daripada yang dipikirkan.
Berpindah ke luar negeri sangat penting jika perusahaan ingin mempertahankan tingkat pertumbuhan yang cepat. Pertumbuhan penjualan Xiaomi telah melambat karena pasar utama di Cina telah menjadi jenuh dan perusahaan menghadapi meningkatnya persaingan dari saingannya.
India merupakan pasar yang berpotensi besar. Xiaomi telah menjual ponsel di negara tersebut selama sekitar satu tahun, di mana negara tersebut telah menjadi pasar terbesar kedua di luar Cina. Perusahaan ini telah menjual tiga juta smartphone dan tablet sejak memasuki pasar.
Sebagai tanda fokusnya pada India, perusahaan memilih India untuk peluncuran ponsel pertama yang baru di luar China. Pada bulan April, perusahaan meluncurkan $200 Mi 4i di New Delhi.
Pengumuman Xiaomi oleh Foxconn pada hari Sabtu, mengatakan akan menghabiskan $5 miliar pada pabrik dan penelitian dan pengembangan di negara bagian barat Maharashtra. Foxconn, yang dikenal secara resmi sebagai Hon Hai Precision Industry Co juga merakit iPhone Apple Inc dan konsol game Sony Corp PlayStation.
Jika Foxconn mengikuti rencana investasinya, lebih banyak klien dapat memindahkan manufaktur ke India karena mereka berusaha untuk memasuki pasar yang sedang berkembang terhadap elektronik.
Penjualan smartphone telah meledak di India karena penurunan harga. Selama dua tahun terakhir, jumlah smartphone di India telah berjumlah dua kali lipat menjadi sekitar 150 juta. Pasar diperkirakan tumbuh sekitar 40% per tahun selama lima tahun ke depan, menurut perusahaan riset International Data Corp.
Tapi India masih pemula untuk perakitan elektronik. Xiaomi masih perlu mengimpor semua komponen ponsel dari Cina, karena tidak ada pemasok di India yang dapat membuat microchip, layar dan baterai untuk ponsel tersebut.
Dodo/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
image : wikipedia