(Business Lounge – Travel) Yogyakarta hingga kini menjadi salah satu kota tujuan wisata di Indonesia yang banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah maupun wisatawan asing. Walaupun turis asingnya tidak seramai di pulau Bali, jika di Bali terkenal dengan pantainya, di Yogyakarta terkenal dengan candi-candinya yang bersejarah pada jaman dahulu. Yogyakarta terletak pada bagian selatan dari Pulau Jawa bagian Tengah yang berbatasan dengan Propinsi Jawa tengah dan Samudera Hindia. Berikut adalah sejumlah tempat wisata di Kota Pelajar ini yang paling terkenal dan menarik untuk dikunjungi.
1. Candi Prambanan
Candi ini memiliki merupakan kompleks candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Keistimewaan Candi Prambanan yang wajib disaksikan oleh wisatwan adalah keindahan relief-reliefnya yang menempel di dinding candi. Kisah Ramayana menjadi relief utama candi ini. Candi Prambanan ini memiliki tiga buah candi yang megah dan memiliki nama-nama tersendiri. Tiga candi utama itu diberi nama Candi Wisnu, Candi Brahma dan Candi Siwa.
Salah satu event yang sayang untuk dilewatkan adalah pementasan Sendratari Ramayana. Seni ini menyatukan ragam kesenian Jawa seperti tari, drama, dan musik dalam panggung dan biasanya menceritakan kisah Ramayana. Harga tiket masuk ke candi ini sebesar Rp. 30.000,- untuk dewasa dan Rp. 12.500,- untuk anak-anak. Bagi yang ingin wisata hemat dapat menggunakan armada Trans Jogja untuk menuju ke candi Prambanan.
2. Istana Air Taman Sari
Hanya memerlukan waktu 15 menit berjalan kaki dari alun-alun utara Keraton. Tempat ini dulunya merupakan tempat rekreasi bagi keluarga kerajaan sekaligus sebagai benteng pertahanan yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Sekarang, Istana Air Taman Sari menjadi salah satu tempat wisata populer di Yogyakarta.
Hal yang pertama Anda lihat saat berkunjung disini adalah gapura unik dengan ukiran-ukiran yang indah. Saat masuk melalui pintu depan, Anda akan melihat dua kolam berair biru yang konon katanya adalah tempat pemandian para putri raja. Selain itu, kita bisa menjelajahi daerah perkampungan di sekitar area Istana Air Taman Sari.
3. Gudeg Yu Djum
Saat berada di Yogyakarta, tentu saja kita tidak boleh melewatkan makanan khasnya yaitu gudeg. Di Yogyakarta akan kita temukan berbagai penjual gudeg, namun ada satu gudeg jogja yang sangat populer yakni Gudeg Yu Djum, diteruskan secara turun-menurun dengan cita rasa yang khas. Gudeg Yu Djum terkenal memiliki cita rasa yang gurih dan lezat. Gudeg Yu Djum termasuk gudeg kering, sehingga lebih tahan lama dan lebih cocok dijadikan oleh-oleh dibanding gudeg basah yang cepat basi.
Lokasi Gudeg Yu Djum terletak di Jalan Wijilan, jalan Kaliurang km.4 dan di jalan Adisucipto dan sekarang memiliki banyak cabang di Jogja. Restorannya sendiri juga meninggalkan kesan yang nyaman dengan fasilitas yang lengkap dengan konsep yang modern. Selain itu, para wisatawan berkesempatan untuk melihat langsung proses pembuatan Gudeg, atau bahkan terlibat dalam prosesnya. Bagi siapapun yang sedang atau ingin berkunjung ke Yogyakarta, disarankan untuk tidak melewatkan kuliner yang satu ini.
4. Malioboro
Malioboro, nama yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Jogja dan sekitarnya. Malioboro merupakan kawasan perbelanjaan yang sudah sangat terkenal dan menjadi salah satu kebanggaan kota Yogyakarta. Malioboro sudah sangat identik dengan kota Jogja, kawasan yang dipenuhi pertokoan di setiap jalannya dan tidak pernah sepi. Barang-barang yang ditawarkan juga sangat beragam seperti baju, aksesoris, kerajinan tangan dan juga souvenir.
Wisatawan juga dapat melihat kekhasan lain di Malioboro seperti kumpulan andong dan becak di sekitar jalan. Para tukang becak akan menyuguhkan anda ke berbagai lokasi kerajinan atau pusat souvenir hingga jajanan khas Jogja. Untuk menuju ke Malioboro tidaklah sulit karena terletak di pusat kota Jogja, bisa menggunakan kendaraan pribadi, kereta dan kendaraan umum lainnya. Malioboro tidak pernah mengecewakan siapapun yang mengunjunginya, maka dari itu sempatkanlah untuk berkunjung ke Malioboro jika anda sedang berada di Yogyakarta.
Chintya Indah/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana
Image: flickr