(Business Lounge – Do You Know?) Jika Anda tinggal di Amerika Serikat, Anda mungkin pernah melihat seekor semut rumahan yang berbau (tapinoma sessile) – salah satu jenis semut yang paling umum di negara itu. Riset sebelumnya lebih banyak menyebutkan bahwa bau semut ini seperti kelapa busuk, karena itu semut ini dikenal juga dengan sebutan “semut kelapa”. Akan tetapi, Clint Penick merasa bahwa bau semut ini tidak seperti bau kelapa, melainkan lebih mirip dengan bau keju biru. Karena itu Penick melakukan penelitian untuk membuktikan dugaannya. Penick adalah seorang ahli entomologi dari Universitas North Carolina, yang sebagian besar karyanya adalah mengenai semut, ia punya keahlian mencium aroma semut.
Untuk membuktikan dugaannya, Penick melakukan survei penciuman semut pada tahun 2013 lalu, dengan responden pengunjung acara BugFest, sebuah acara tahunan pada Museum Ilmu Pengetahuan Alam di North Carolina. Para responden diminta untuk mencium aroma semut dan memilih salah satu aroma yang paling mirip dengan bau semut tersebut. Pilihannya adalah keju biru, kelapa busuk, mentega tengik, dan pilihan ke empat adalah aroma lainnya. Survey yang melibatkan 143 responden ini menghasilkan sebanyak 38% memilih keju biru, 25 % kelapa busuk, dan sisanya bervariasi dengan aroma lainnya. Sebagian besar yang memilih aroma lainnya, memilih larutan pembersih, meskipun ada satu gadis kecil yang mengatakan bahwa bau semut itu seperti bau dokternya.
Adapun keju biru merupakan jenis keju yang dalam proses pembuatannya, ditambahkan pengkulturan jamur penicillium, sehingga menghasilkan warna-warna kebiruan. Penicillium sendiri adalah jamur dari genus Ascomycetous yang memiliki peran penting dalam alam serta proses produksi makanan juga obat-obatan.
Penick kemudian melanjutkan penelitian dengan melakukan analisis untuk menemukan jenis bahan kimia apa yang menyebabkan bau pada semut tersebut. Untuk hal ini Penick mengajak rekannya Adrian Smith, seorang peneliti post-doktoral dari Universitas Illinois, yang sedang mempelajari komunikasi kimiawi pada kehidupan sosial jenis serangga.
Dengan menggunakan serat dan metode pengukuran yang disebut gas chromatography-mass spectrometry, mereka mendapatkan aroma dari keju biru, kelapa dan semut. Hasilnya aroma keju biru dan semut memiliki kandungan yang sangat identik, keduanya mengandung methyl ketones. Kandungan ini tidak ditemukan pada aroma kelapa, tetapi memang kelapa yang digunakan pada analisa pertama ini adalah kelapa segar bukan kelapa busuk.
Ketika dilakukan analisa kembali dengan menggunakan aroma kelapa busuk (yang sudah dikuburkan dalam tanah selama 3 hari), ditemukan adanya jamur Penicillium yang juga memicu methyl ketones, sama seperti yang ada pada keju biru. Nah, jadi penelitian-penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa aroma semut seperti kelapa busuk ada benarnya juga. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal American Entomologist.
Rebecca Hayati/VMN/BL/Managing Partner E-Commerce
Editor: Ruth Berliana
Image: flickr – Lennart Tange