(Business Lounge – Empower People) Tentu kita masih mengingat persitiwa pada tgl 28 Januari 1986 lalu, ketika jutaan mata penduduk dunia terpaku menatap layar televisi yang sedang menayangkan sebuah peristiwa langka. Hari itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah, NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) meluncurkan “Teacher in Space Project”.
Proyek terobosan ini menempatkan seorang guru terpilih untuk mengorbit bumi selama beberapa hari, merasakan langsung situasi di luar angkasa dan mengajar jarak jauh lewat siaran satelit. Christa McAuliffe, adalah wanita berusia 37 tahun yang lolos seleksi dari ribuan guru yang mendaftar mengikuti program ini.
Berminggu-minggu sebelum saat peluncuran pesawat ulang-alik yang akan membawanya ke orbit bumi, media tak henti-hentinya menayangkan sosok Christa sebagai seorang guru dan ibu biasa yang mendadak terkenal karena peran penting yang sebentar lagi akan dilakoninya. Di semenanjung Florida, pesawat ulang-alik yang akan membawa Christa dan 6 astronot lainnya sudah siap sedia.
Di badan pesawat tertulis namanya: “Challenger”. Kelanjutan ceritanya sudah sama-sama kita ketahui. Sejarah mencatat, pesawat ulang-alik Challenger meledak beberapa detik setelah tinggal landas, menewaskan seluruh penumpangnya, termasuk Christa. Dengan publikasi yang sebegitu intens sebelumnya, kecelakaan ini adalah sebuah aib besar yang mencoreng wajah NASA.
Tak ayal, “Teacher in Space Project” bersama seluruh program ulang-alik lainnya dibekukan selama 32 bulan. Kurun waktu nyaris 3 tahun itu dimanfaatkan NASA untuk mengkaji ulang seluruh desain pesawat ulang-aliknya, memperbaiki seluruh sistem dan prosedur serta menutup seluruh celah terulangnya tragedi mengerikan itu. Setelah merasa yakin, NASA membuka kembali program peluncuran ulang-aliknya dan hingga kini kita tidak pernah lagi mendengar adanya insiden sekecil apapun.
Apa yang bisa kita pelajari dari kisah ini?
Sering kali kita melihat orang–orang sukses sepertinya hanya menemui sedikit masalah dalam mencapai kesuksesannya. Nampaknya segala hal mudah bagi mereka. Padahal sesungguhnya di balik kesuksesan besar mereka berderet banyak sekali kegagalan. Kegagalan–kegagalan tersebut mereka jadikan sebagai pembelajaran yang penting, sebagai guru terbaik untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dan lebih dekat dengan kesuksesan. Dan ada banyak lagi cerita-cerita lain yang menjadi sebuah pembelajaran yang berharga dari sebuah kegagalan.
Andapun dapat melakukan hal yang sama. Anda harus membuat apa yang merupakan cita-cita dan sasaran hidup Anda tercapai, harus bertumbuh sehingga menjadi realisasi dan bukan bayangan semu semata. Anda harus punya Visi yang kuat, yang merupakan tujuan Anda, sehingga Anda tidak akan pernah berhenti mencoba dan berusaha untuk supaya bagaimana Visi itu tercapai.
Dalam menjalaninya sudah pasti akan menghadapi tantangan, namun Anda harus tetap berjalan dan menjalaninya dengan semangat yang “full”, jangan melemah, jangan pesimis. Sikap optimisme akan membawa Anda berani mencoba yang belum pernah Anda lakukan, sikap berani Anda haruslah menciptakan kekuatan optimisme untuk menaklukkan semua risiko yang muncul di sepanjang perjalanan sukses Anda. Anda dilahirkan untuk sukses dan yang Anda perlukan adalah sebuah karakter dalam diri Anda untuk meraih sukses. Pastikan bahwa setiap langkah Anda menghasilkan sukses melalui karakter Anda yang tentunya sudah siap hidup bersama sukses, dalam sikap rendah hati dan penuh tanggung jawab. Jadilah pribadi yang mengoptimalkan semua potensi hebat diri sendiri dan jadilah pribadi tegar dan sabar untuk keberhasilan diri sendiri.
Ya, benar, memang untuk meraih kesuksesan tidak semudah membalik telapak tangan. Ada usaha dan kerja keras yang melatarbelakangi sebuah kesuksesan. Tapi, sebenarnya ada kiat-kiat umum yang bisa diterapkan hampir semua orang untuk mencapai kesuksesan:
Pelatihan, pendidikan dan menambah wawasan
Jangan remehkan kekuatan pendidikan yang baik. Jangan ragu untuk mengikuti berbagai seminar yang dapat membantu Anda untuk meningkatkan karir dan pekerjaan Anda. Karena pelatihan atau seminar akan menambah wawasan dan kemampuan Anda. Apabila Anda mendapatkan kesempatan baik, berupa seminar, training, pelatihan, jangan di tolak, ambil dan ikuti karena semua pasti akan bermanfaat untuk pengembangan profesi Anda. Anda juga dapat menggunakan media informasi seperti internet ataupun media cetak untuk menambah wawasan.
Kemampuan berkomunikasi yang baik.
Kemampuan komunikasi yang baik adalah syarat mutlak agar bisa membangun jejaring dan memperluas pengaruh yang bisa memuluskan jalan menuju kesuksesan. Belajarlah untuk berkomunikasi dengan lancar dan bernegosiasi dengan baik.
Jejaring
Bangunlah jaringan yang kuat. Tidak hanya jaringan pertemanan, tapi juga jaringan yang berpengaruh. Jaringan bisa dibangun dimana saja. Mulai dari tempat kerja, pertemanan, hingga tempat-tempat kumpul sosial.
Memiliki mentor yang dapat membimbing dengan baik
Seorang mentor adalah seseorang yang dapat membantu dan mengarahkan kepada jalan kesuksesan. Mentor yang baik mau membagi pengalaman dan rahasia suksesnya, bukan menyembunyikannya. Mentor yang baik juga tak segan menunjukkan dimana kekurangan yang harus diperbaiki dengan segera.
Perencanaan karir yang matang
Rencanakan karir sematang mungkin. Tentukan target untuk 5, 10, dan 15 tahun ke depan. Tetaplah buat perencanaan sefleksibel mungkin agar tetap dapat beradaptasi dengan kondisi yang selalu berubah setiap saatnya.
Menurut Anda, apakah yang Anda maksud sebagai kesuksesan? Jika boleh saya simpulkan, kita semua setuju bahwa sukses berarti kita mencapai apa yang telah kita targetkan yaitu yang merupakan visi kita dan visi ini mencakup seluruh bidang dalam kehidupan kita. Kita dinilai sukses jika kita dapat menyelesaikan segala sesuatu yang sudah kita targetkan dari semula bukan? Seorang juara, menjadi juara berkat hasil polesan dari yang namanya kegagalan.
Terimalah kegagalan sebagai latihan pertandingan untuk sukses di masa mendatang. Jangan pernah takut menghadapi kegagalan untuk menuju sukses Anda.
Siapkan diri Anda sebaik mungkin & selamat meraih sukses.
Ria Felisha/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana