Faktor Penghambat Mobile Internet di Indonesia

(Business Lounge – Business Insight) Sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk yang cukup besar, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam hal pertumbuhan internet. Berdasarkan hasil survey APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2014 adalah sebanyak 88.1 juta orang,  naik 6 % dari 71.2 juta orang pada tahun 2013. Survei lainnya menyebutkan bahwa saat ini Indonesia menduduki rangking ke enam di dunia, dan ranking ke empat di Asia, sesudah China, India dan Jepang. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk (berdasarkan data BPS jumlah penduduk Indonesia tahun 2014 adalah 252 juta), maka penetrasinya sudah mencapai 34.9 %.

Penetrasi internet yang semakin kencang ini sangat dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan ponsel dan koneksi broadband mobile  di Indonesia. Masih dari data APJJI, diketahui bahwa persentase jumlah pengguna yang mengakses internet melalui seluler (mobile internet) juga meningkat sebesar 20%, dari 65 % pada tahun 2013 menjadi  85 % pada 2014. Angka ini mengalahkan persentase pengguna yang mengakses internet melalui laptop ataupun netbook.. Hal ini disebabkan karena mobile merupakan satu-satunya platform paling digemari di negara berkembang, termasuk di Indonesia.

Adapun berdasarkan survey yang dilakukan oleh Baidu di tahun 2014, aktifitas yang paling banyak digunakan adalah untuk mengakses situs sosial media (84.2%), melakukan pencarian (65.7%), membaca berita (39,2%), membaca email (38.9%), menonton video (31.4%), bermain game (30.7%), selain itu sebagian pengguna juga mengakses mobile internet untuk mendengarkan musik dan mengakses blog. Dari profile pengguna, diketahui laki-laki lebih banyak mengakses internet melalui mobile, yaitu sebanyak 74.7 %.

Akan tetapi sekalipun pertumbuhan ponsel di Indonesia terus meroket, ada beberapa hal yang dapat menjadi hambatan dalam mengakses internet melalui seluler, ketiga hal itu adalah harga smartphone yang masih relatif mahal, kualitas hardware (perangkat) itu sendiri dan juga biaya akses internet yang terbilang masih mahal. Ketiga hal inilah yang disampaikan oleh Sandy Tantra, Consumer Marketing Manager Google Indonesia, dalam puncak acara “Android One Hack for Impact”. Sandy mengatakan bahwa jika Indonesia berhasil menyelesaikan ketiga hambatan ini, maka pertumbuhan mobile internet di Indonesia akan mengalami akselerasi, dan tentunya itu berarti akselerasi bagi pertumbuhan internet Indonesia. Hal ini sangat berperan penting, mengingat bahwa penetrasi Internet di Indonesia masih jauh dari target yang ditetapkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) , yaitu mencapai 50 % pada tahun 2015 bagi negara berkembang. Target ini kelihatannya sulit dicapai melihat dari trend pertumbuhan penetrasi internet di Indonesia dalam 10 tahun terakhir ini yang hanya mencapai kisaran 4 – 6 % / tahun.

Rebecca Hayati/VMN/BL/Managing Partner E-Commerce
Editor: Ruth Berliana