(Business Lounge – Esprit merupakan fashion yang populer di antara anak muda dan termasuk yang dicari orang sejak tahun 1980-an hingga saat ini. Merek ini sangat laris di kalangan mereka yang berusia 12-25 tahun di Indonesia maupun dunia. Esprit dibangun pada tahun 1968 oleh kemitraan Doug Tompkins dan Susie Russel dengan Doug sebagai chief executives dan Susie sebagai direktur desain. Pada awal 1980-an Esprit sangat mencengangkan pasar fashion busana olahraga remaja dengan citra segarnya dari semangat California, logo Esprit, dan katalog-katalog yang terasa nyaman, memperlihatkan para staf dan pelanggan dan bukannya diperankan oleh model. Esprit menikmati pertumbuhan yang fenomenal, dengan penjualan internasional Esprit hingga 1 miliar dolar Amerika.
Pasangan Dough dan Susie merupakan kombinasi yang hebat dengan gaya Dough yang menghamburkan uang untuk mempercantik toko-toko, fotografi, dan citra Esprit. Dia membiarkan Susie untuk menciptakan busana dan terus menghabiskan enam bulan dalam setiap tahunnya untuk berekspedisi ke seluruh dunia. Hanya pada tahun 1985, Dough dan Susie tinggal terpisah, dan keretakan di antara mereka semakin berdampak serius pada bisnis mereka. Penjualan mengalami kemandekan, Susie melepaskan tanggung jawabnya di Esprit dan selama dua tahun pasangan itu terbuka berebut kendali atas Esprit, sementara Dough sendirian mengurus bisnis. Kerugian yang diderita akibat berinvestasi terlalu besar pada toko-toko baru di Amerika telah menggelumbungkan biaya dan Esprit mulai merugi.
Pertengkaran Doug dan Susie berujung pada penjualan separuh saham Dough kepada Susie dan sebuah konsorsium yang terdiri dari direktur Esprit dan pendiri Rockport Shoe Company, Bruze Katz, dengan nilai 125 juta dolar Amerika di bawah nilai pasar perusahaan yang sejarusnya seharga 380 juta dolar Amerika. Setelah itu Dough menjadi philanthropy di Chile dengan kepemilikan atas tanah seluas satu juta hektar berupa hutan lebat yang kini dikenal dengan Pumalin Park serta mendapat status taman nasional pada tahun 2003.
Esprit di Amerika mengalami kemunduran di bawah pimpinan Susie dan dibeli oleh Tommy Hilfiger dan Jay Margolis senilai 80 juta dolar Amerika pada tahun 1990. Michael Ying yang memimpin Esprit Holdings mengambil alih pasar Amerika pada tahun 2002 hingga memperoleh pendapatan 3 miliar dolar Amerika pada tahun 2005 hingga 2006. Michael digantikan Heinz Jurgen Krogner-Kornalik menjadi chairman dan CEO. Pada tahun 2007, nilai saham Esprit mengalami peningkatan pada saat Krogner mengumumkan bahwa turnover bisnis perusahaan akan menjadi dua kali lipat pada 2011 berkat kesuksesan masuknya Esprit kembali ke pasar Amerika.
Esprit saat ini sudah hadir pada 40 negara dengan 900 toko yang dikelola sendiri dan lebih dari 8.100 wholesale points of sale termasuk partner dalam franchise yang memiliki standar kualitas dan karakteristik brand yang sama.
Fadjar Ari Dewanto/VMN/BD/Regional Head-Vibiz Research Center