Lima Pendapat Peter Drucker untuk Manajemen

(Business Lounge – Manage Your Business) Peter Drucker seorang ahli manajemen memiliki banyak kesimpulan tentang bagaimana menjalankan manajemen dengan profesional. Pendapatnya sederhana namun memiliki hasil yang cemerlang bila dilakukan oleh para manajer juga pemimpin perusahaan.

Drucker menyatakan bahwa melakukan sesuatu hal yang benar lebih penting daripada melakukan dengan benar sesuatu hal. Bila sebuah usaha atau sebuah bisnis sudah tidak benar maka dilakukan dengan segala biaya dan tenaga tidak akan menghasilkan apa-apa. Katakan dengan keyakinan penuh direncanakan menjual jasa konsultasi untuk manajemen perminyakan, padahal tidak ada pembeli jasa tersebut, maka yang terjadi bisnis ini akan menemui jalan buntu dan kegagalan. Berbeda dengan keyakinan yang disertai kebenaran seperti ide bisnis yang berhasil di dunia membuktikan kesuksesan yang besar.

Bila menginginkan sesuatu yang baru, menurut Drucker harus berhenti melakukan sesuatu yang lama. Pendapat sederhana bisa diapplikasikan untuk perubahan besar yang diperlukan perusahaan, seperti analogi who moved my cheese. Untuk mendapatkan roti yang baru diperlukan meninggalkan usaha yang lama. Selama masih tenggelam pada pekerjaan rutin sehari-hari akan tetap  dalam bisnis yang lama dan tidak bisa berubah kepada ide yang baru.

Kalau bisa diukur bisa dikelola, begitu pendapat Drucker secara sederhana, namun hal ini dikutip oleh banyak pemimpin perusahaan untuk menjadi pedoman dalam menjalankan bisnis. Manajemen sangat memerlukan ukuran untuk memonitor keberhasilan, perbaikan dan bahkan melakukan perencanaan. Tanpa bisa diukur tidak bisa dikelola, sebut saja manajemen sumber daya manusia, memiliki ukuran-ukuran untuk bisa dikelola. Manajemen operasional juga demikian, manajemen pelayanan pelanggan, manajemen resiko, dan banyak lagi manajemen yang lain, semuanya memerlukan ukuran.

Lebih menguntungkan melihat kesempatan daripada selalu memecahkan masalah. Memang dua hal ini selalu bersanding dalam perjalanan waktu sebuah perusahaan, menurut Drucker lebih banyak energi dikeluarkan untuk mengatasi masalah dan tidak menghasilkan keuntungan yang lebih besar jika dibandingkan dengan melihat kesempatan yang dimiliki.

Rencana jangka panjang menurut Drucker tidak berhadapan dengan keputusan masa yang akan datang saja namun dengan keputusan yang akan datang dan saat ini. Karena pendapat ini, perencanaan jangka panjang tidak bisa disusun tanpa memiliki dengan jelas bagaimana merencanakan keputusan-keputusan jangka pendek yang ada sebelum keputusan-keputusan masa depan.

Manajemen melakukan sesuatu dengan benar, sedangkan kepemimpinan melakukan sesuatu yang benar. Di sini terlihat dengan jelas bahwa yang memiliki visi memang adalah seorang pemimpin, dan manajer hanya melakukan pengelolaan dengan benar namun sering tidak memiliki visi secara utuh. Implikasi lain adalah saat memberikan pedoman kepada timnya, seorang pemimpin akan menyentuh hingga batas kepribadian seseorang, sedangkan manajer akan menyentuh hingga batas kemampuan dalam pengetahuan dan ketrampilan yang sering membuat motivasi terhenti pada saat batasnya sudah tersentuh.

Fadjar Ari DewantoFadjar Ari Dewanto/VMN/BD/Regional Head-Vibiz Research Center

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x