(Business Lounge – Leadership) – Bagi semua orang pasti sudah mengetahui seorang pemimpin adalah seorang yang dapat memimpin dan memiliki kharisma untuk mempengaruhi akan pengikutnya. Semua menuntut bahwa seorang pemimpin haruslah seorang yang sempurna dan perfeksionis. Namun sering kali kita lupa bahwa seorang pemimpin adalah seorang manusia yang bisa juga melakukan kesalahan dan juga masih perlu perbaikan untuk menuju kepada tahap pemimpin yang semakin handal. Dan disitulah diperlukan kepercayaan dan pemikiran positif terhadap pemimpin yang memang sudah dipercayakan untuk menempati akan posisi sebagai seorang pemimpin.
Ada pepatah yang menyatakan; ‘jangan menanyakan apa yang sudah pemimpin mu lakukan untukmu, tapi bertanyalah pada dirimu sendiri apa yang sudah kamu berikan untuk pemimpinmu.’ Di negara atau di sebuah kelompok yang menerapkan sistem pemimpin adalah yang berkuasa maka tidak ada yang akan berani untuk menentang satupun akan keputusan pemimpinnya. Sedang di negara atau kelompok yang menerapkan akan sistem demokrasi sering kali membuat pemimpin menjadi bulan-bulanan akan anggota atau anak buahnya.
Sebagai contoh dalam pengambilan sebuah keputusan saja. Seorang pemimpin berhak memberikan sebuah keputusan tanpa meminta persetujuan akan anggota atau anak buahnya, terlepas apakah pemimpin itu menganut akan teori normatif dimana pemimpin diperbolehkan mengambil sebuah keputusan untuk kepentingan bersama tanpa meminta persetujuan dari anggota/anak buahnya. Mungkin si pemimpin meminta pertimbangan dengan teman atau kolega nya sesama pemimpin atau mungkin akan orang yang sudah ahli di bidang kepemimpinan tanpa harus memberitahu terlebih dahulu akan anak buah/anggotanya.
Ada 5 tipe kunci metode dalam pengambilan sebuah keputusan oleh seorang pemimpin menurut Vroom&Yetton (1973) :
1. Autocratic I : Membuat keputusan dengan menggunakan informasi yang terdapat pada pemimpin.
2. Autocratic II : Membuat keputusan dengan menggunakan informasi yang terdapat pada seluruh anggota kelopok tanpa erlebih dahulu menginformasikan tujuan dari penyampaian informasi yang mereka berikan.
3. Consultative I : Berbagi akan masalah yang ada dengan individu yang relevan, mengetahui ide-ide dan saran mereka tanpa melibatkan mereka kedalam kelompok; lalu membuat keputusan.
4. Consultative II : Berbagi masalah dengan kelompok, mendapatkan ide-ide dan saran mereka saat diskusi kelompok berlangsung dan kemudian mmbuat keputusan.
5. Group II : Berbagi masalah yang ada dengan kelompok, mengepalai diskusi kelompok, serta menerima dan menerapkan keputusan apapun yang dibuat oleh kelompok.
Menjadi seorang pemimpin bukanlah merupakan hal yang mudah apalagi harus membuat keputusan-keputusan yang mungkin ada pada situasi yang pelik. Sehingga apa yang harus kita sikapi sebagai seorang anak buah kepada seorang pemimpin? Belajar untuk berpikir postif dan lakukan yang terbaik segala usaha untuk kemajuan akan organisasi atau perusahaan dimana kita berada. Dan sebagai seorang pemimpin lakukan yang terbaik untuk kepentingan bersama bukan berdasarkan akan kepentingan diri sendiri.
Salam semangat…!
(Riris Juanita/IC/BL)
pic : 123rf.