Dilarang, Amazon Tetap Uji Cobakan Layanan Antar Menggunakan Drone

(Business Lounge – Business Insight) Amazon.com terus berinovasi di dalam bisnisnya untuk memantapkan kedudukannya sebagai salah satu perusahaan e-commerce dunia. Layanan pengantaran barang secara kilat sedang dirumuskan. Bagaimana caranya? Apalagi kalau bukan dengan menggunakan tekhnologi pesawat tanpa awak (drone). Untuk itu perusahaan online raksasa ini mempekerjakan mantan orang nomer dua Asosiasi Pilot Air Line untuk mengerjakan sebuah proyek drone yang sedang berlangsung.

Sean Cassidy, seorang pilot Alaska Air Group Inc sekaligus mantan komite penasehat keamanan dari Transportation Security Administration aviation, bergabung dengan Amazon untuk mengawasi “hubungan antar mitra” demikian dilansir oleh WSJ. Seorang juru bicara Amazon menegaskan adanya perekrutan tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.

Cassidy ikut serta dalam proyek drone yang diberi nama Prime Air. Amazon berharap untuk menggunakan drone untuk melakukan pengiriman tak berawak dalam jarak sekitar 10 kilometer dari gudang.

Federal Aviation Administration (FAA) tahun ini mengeluarkan aturan yang saat ini sedang diusulkan yaitu melarang Amazon dan perusahaan lain melakukan pengujian drone di luar garis pandang mereka, hal ini dipandang sebagai kemunduran untuk aplikasi komersial.

FAA baru-baru ini menyetujui permintaan Amazon untuk menguji drone di luar gedung di AS, namun Amazon mengatakan izin berlaku untuk model drone kuno. Untuk mendorong adanya kebijaksanaan peraturan di AS, Amazon telah mengancam akan mengoperasikan drone-nya di luar negeri. Amazon baru-baru ini membiarkan harian Guardian mengunjungi lokasi pengujian di Kanada, oleh karena peraturan yang lebih longgar, selain itu juga telah menambahkan staf di Inggris.

Cassidy akan berbasis di Washington, DC, menurut salinan surat yang dikirim ke rekan-rekan dari akun email serikatnya, ditinjau oleh The Wall Street Journal.

Sebagai seorang eksekutif dari serikat pilot, Cassidy kadang-kadang berlaku kritis terhadap drone. Pada bulan Februari 2014, ia mengatakan kepada Politico, “Kita harus melakukan segala kemungkinan untuk melawan gagasan bahwa ini tidak berbeda daripada menerbangkan pesawat kertas di halaman belakang Anda.”

Layanan Antar Amazon

Amazon memang ingin melakukan terobosan dengan menawarkan pelanggan kemampuan untuk memperoleh paket yang dijatuhkan di depan pintu mereka dengan robot terbang dalam waktu 30 menit dari pemesanan barang secara online. Dengan inovasi di sektor drone kecepatan kilat ini dapat terealisasi. Amazon mengatakan tidak siap untuk membatasi ambisinya ini walaupun menghadapi hambatan dari peraturan.

“Kami berpikir bahwa teknologi baru ini akan memberikan manfaat yang besar bagi pelanggan kami, yang kami pikir akan menyukainya, dan bagi masyarakat yang lebih luas,” demikian dikatakan Amazon kepada Guardian sehari setelah sidang subkomite. “Mengapa kita menunggu?”

Sekali lagi, teknologi akan mengambil kunci sebuah inovasi bisnis untuk memenangkan persaingan di dunia ini.

Lokasi Rahasia Uji Coba Drone Milik Amazon

Seperti yang disebutkan di atas Guardian mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi lokasi rahasia yang telah dipilih Amazon di Kanada untuk uji coba layanan drone-nya. Dengan mengantongi ijin pemerintah Kanada, lokasi ini pun dijaga ketat dan beberapa ahli telah bergabung ke dalam proyek ini seperti para ahli roboticists, insinyur perangkat lunak, ahli aeronautika, dan pelopor dalam penginderaan jauh – termasuk mantan astronot NASA dan desainer dari sayap Boeing 787 – sekarang beroperasi di British Columbia.

Tim ini bekerja keras merumuskan bagaimana mengoperasikan drone di atas 200ft (batas akhir tinggi bangunan) dan di bawah 500 kaki (batas terendah penerbangan).

The Guardian menyaksikan tes pesawat tak berawak hibrida yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal maupun horizontal.

uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x