(Business Lounge – Business Insight) ICD research selaku salah satu lembaga riset dan informasi bisnis memiliki prediksi bahwa pasar e-commerce Indonesia akan tumbuh sekitar 42% dari tahun 2012-2015. Dibandingkan dengan beberapa negara lain seperti Malaysia (14%), Filipina (28%), dan Thailand (22%) maka pertumbuhan di Indonesia jelas lebih tinggi. Para investor asing pun dapat dipastikan tergoda untuk segera berkiprah, seperti raksasa Lazada dan Zalora, Tokopedia, Berrybenka, Bilna, VIP Plaza, Saqina, Ralali dan masih banyak lagi. Mereka berupaya memanfaatkan peluang pasar e-commerce di Indonesia yang sedang naik daun. Tetapi tidak hanya mereka, para pengusaha lokal pun tidak tinggal diam. Lippo salah satunya.
Baru-baru ini, Matahari Department Store mengumumkan peluncuran department store versi online-nya yang diberi nama MatahariMall. Sebagai langkah awal, Lippo, sebagai pemegang saham terbesar dari PT Matahari Department Store Tbk, telah menginvestasikan 500 juta USD, dengan target bahwa dalam 2-3 tahun mendatang, website ini akan menghasilkan penjualan sebesar 1 milliar USD. Lippo mengklaim akan menjadikan MatahariMall sebagai situs e-commerce terbesar di Indonesia, sebagai Alibaba-nya Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui, Lippo adalah salah satu grup bisnis paling kuat di Indonesia, yang telah sukses di segala bidang: Matahari sebagai departemen storenya, Hypermart pada bahan makanan, First media di internet, Siloam Hospital dalam kesehatan, Bolt 4G untuk telekomonukasi, Big TV di TV berbayar, dan memiliki total 60 pusat pembelanjaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Perusahaan ini mengklaim secara keseluruhan bisnis mereka telah menghasilkan total penghasilan 60 triliun rupiah (4.7 milliar USD), dengan pertumbuhan sebesar 20 % pertahun dalam beberapa tahun belakangan ini.
Dengan diluncurkannya versi online-nya, Lippo berharap dalam jangka lima tahun mendatang, Matahari akan mencapai penghasilan sebesar 25 juta USD, dengan 20%-nya didapat dari online retailnya. Sebelumnya perusahaan e-commerce Indonesia yang tercatat mendapatkan investasi terbesar adalah Tokopedia dengan investasi sebesar 100 juta USD dari SoftBank dan Sequoia Capital. Dengan diluncurkan MatahariMall, maka MatahariMall siap bersaing dengan Lazada dari Rocket Internet sebagai raksasa e-commerce Indonesia.
John Riady sebagai perwakilan dari Lippo Group optimis bahwa MatahariMall akan menjadi yang nomor satu di Asia Tenggara. “Visi kami adalah membangun sebuah ekosistem yang powerfull, yang akan menyatukan penjual dan pembeli untuk melakukan bisnis setiap waktu dan kapanpun,” ujar John Riady. Riady mengklaim MatahariMall adalah situs e-commerce Online to Offline yang pertama di Asia tenggara, tidak ada yang seperti ini di Asia Tenggara. Apa yang dimaksud dengan “Online-to-Offline” artinya orang dapat membeli secara online, kemudian mengambil barang belanjaannya secara offline di departemen store Matahari.
Adapun produk yang akan ditawarkan beragam, mencakup fashion, kecantikan, elektronik, home, bahan makanan, buku, hiburan, dan masih banyak lagi. Michael Remsen, CEO dari Matahari Department Stores percaya bahwa pertumbuhan e-commerce di Indonesia akan bertumbuh sepuluh kali lipat dalam waktu lima tahun ke depan. Remsen percaya bahwa dengan MatahariMall, mereka akan membangun e-commerce di Indonesia. Remsen juga mengatakan bahwa Matahari sudah memiliki dukungan 100 % dari semua supplier dan partner. Adapun dukungan dari pemerintah telah disampaikan oleh Menteri teknologi, Rudiantara, yang mengapresiasi langkah berani Lippo mengambil peluang di bisnis e-commerce.
Meskipun MatahariMall telah di buka secara resmi pada akhir Februari ini, namun sampai sekarang situsnya belum benar-benar aktif. Dengan membukalah websitenya, Anda akan ditawarkan untuk mendaftarkan email Anda untuk mendapatkan ribuan voucher menarik.
Rebecca Hayati/Managing Partner E-Commerce/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana