Lenovo Menarik Laptop App Setelah Peringatan Keamanan

(Business Lounge – Tech & Gadget) Produsen PC Lenovo mengatakan bahwa pihaknya tidak menemukan ancaman dalam perangkat lunak Superfish sebelum diinstall pada komputer.

Lenovo Group pun bekerja cepat untuk menghapus semua jejak sebuah aplikasi telah terinstal pada beberapa laptop konsumen, menanggapi peringatan dari peneliti keamanan ‘bahwa aplikasi bisa memberikan cara bagi hacker untuk mencuri data web yang dienkripsi atau password online.

Perusahaan mengatakan pada Kamis (19/2) bahwa mereka menghentikan pengiriman komputer dengan adware Superfish yang sudah dimulai sejak Januari. Sebenarnya perangkat lunak ini sudah mulai diupload sejak bulan September lalu tetapi telah diputuskan untuk tidak menguploadnya pada waktu mendatang. Lenovo juga mengatakan Superfish telah dinonaktifkan pada sistem yang telah diinstal. Hingga kini perusahaan mengatakan tidak dapat mengatakan berapa banyak mesin yang terpengaruh.

Lenovo, penjual PC terbesar di dunia, bermaksud untuk mendistribusikan perangkat lunak yang akan menghapus data aplikasi Superfish dari laptop yang itu telah terpasang. Namun, Lenovo mengatakan tidak melihat Superfish sebagai ancaman: “Kami benar-benar menyelidiki teknologi ini dan tidak menemukan bukti untuk mendukung masalah keamanan,” demikian dilansir oleh WSJ.

Superfish seharusnya untuk membantu orang berbelanja online. Aplikasi ini dapat memindai gambar secara online dan mengembalikan hasil pencarian di mana item dapat dibeli.

Para ahli keamanan mengatakan perangkat lunak Superfish menciptakan sertifikat browser yang dapat digunakan oleh hacker untuk memperoleh akses ke data browser yang aman, seperti rincian perbankan online pengguna.

Robert Graham, CEO Errata Security, pada Kamis (19/2) secara rinci mengatakan dalam posting blognya bagaimana ia mampu memecahkan pengaturan keamanan Superfish untuk melihat data aplikasi yang dapat diakses. “Konsekuensinya adalah bahwa saya bisa mencegat komunikasi terenkripsi dari pengguna Lenovo hanya dengan ‘nongkrong’ di dekat mereka di sebuah kafe Wi-Fi hot spot,” demikian dikatakan Graham seperti dilansir oleh WSJ.

“Kami tidak memiliki masukan bahwa telah terjadi kejahatan,” demikian dikatakan Kepala Lenovo Technology Officer Peter Hortensius dalam sebuah wawancara. “Tapi kami sepakat bahwa ini bukan sesuatu yang kami inginkan ketika kami memiliki sistem ini, dan kami menyadari bahwa kami perlu berbuat lebih banyak.”

uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x