(Business Lounge Journal – Art)
Business Lounge Journal berkesempatan berbincang singkat dengan Iwan Kurniawan Lukminto, pendiri Museum Tumurun yang terletak di Surakarta, Jawa Tengah. Museum Tumurun pada awalnya merupakan museum pribadi milik anak dari pendiri perusahaan tekstil terbesar Asia, PT. Sritex. Museum ini didirikan sebagai bentuk penghormatan kepada sang Ayah, HM Lukminto, seorang kolektor dan penikmat karya seni.
Visi Museum Tumurun
Dalam perbincangan ini, Iwan menyampaikan bahwa visi yang dimiliki oleh Museum Tumurun adalah untuk mempromosikan seni rupa Indonesia. Hal ini disebabkan adanya kebutuhan ekosistem seni rupa di Indonesia. “Karena sekarang, dibandingkan dengan negara-negara lain kita harus bisa memiliki suatu ekosistem yang bagus. Sebab museum memiliki peran penting dalam keberadaan seni rupa di kalangan internasional sendiri,” demikian disampaikan Iwan.
Iwan menjabarkan bahwa jika kita membandingkan Indonesia dengan Filipina, Singapura, atau negara lainnya, maka ekosistem kita “Indonesia” belum terbentuk secara baik. “Makanya, kami (Museum Tumurun) hadir di sini supaya ekosistem seni rupa Indonesia ini bisa semakin dikenal. Bisa kerja sama dengan baik antara institusi dengan seniman,” demikian dijelaskan Iwan.
Businessman Mengelola Museum
Ketika ditanyakan bagaimana pengalaman seorang businessman yang mengelola sebuah museum seni rupa, Iwan pun mulai mengungkapkan kisahnya.
Iwan menyadari benar bahwa dirinya memiliki passion untuk mengoleksi benda-benda seni rupa. Passion yang dimilikinya tersebut, diperolehnya dari sang ayah, HM Lukminto, seorang kolektor mobil antik. Ketika Sang Ayah telah lebih dulu pergi, maka koleksi mobil-mobil antik tersebut pun diturunkan pada Iwan. Merasa memiliki tanggung jawab untuk merawat koleksi-koleksi Sang Ayah, Iwan pun kemudian memiliki pemikiran untuk juga memulai koleksi seni rupanya. “Jadi saya mempunyai pemikiran, mengapa kita tidak memulai mengoleksi seni rupa juga yang nantinya bisa diturunkan ke generasi selanjutnya,” ujar Iwan. “Jadi itu sebenarnya semangat kami dalam mewujudkan Tumurun itu,” sambung Iwan.
Koleksi Museum Tumurun
Koleksi di Museum Tumurun terdiri dari sisi modern dan kontemporer. “Kami ingin memberikan satu narasi mengenai sejarah seni rupa Indonesia, dari yang dulu sampai sekarang ini,” terang Iwan. “Jadi kita ingin memberikan suatu narasi yang jelas bagaimana perkembangan seni rupa di Indonesia ini yang tentunya dimulai dari negara-negara Barat. Ini yang menjadi penting bagi kita untuk mengetahui sejarahnya itu seperti apa hingga sampai saat ini,” papar Iwan.
Ketika ditanyakan, apakah Iwan memiliki rencana untuk membuka Museum Tumurun di Jakarta, maka Iwan dengan tersenyum menjawab bahwa hingga saat ini ia belum memiliki rencana untuk melakukan hal tersebut.
Sukses terus untuk Museum Tumurun!